CANTIKA.COM, Jakarta - Bersiaplah untuk tenggelam dalam kisah keluarga penuh rahasia. Mulai 18 Juni 2025, Prime Video akan merilis We Were Liars, serial thriller misteri yang diadaptasi dari novel laris karya E. Lockhart.
Serial ini menghadirkan jajaran pemeran muda berbakat, termasuk Emily Alyn Lind sebagai Cadence Sinclair Eastman, Shubham Maheshwari sebagai Gat Patil, Esther McGregor, Joseph Zada, dan Caitlin FitzGerald. Hadir pula aktor-aktor kawakan seperti David Morse, Mamie Gummer, dan Rahul Kohli.
Serial ini ditulis dan diproduseri oleh duo showrunner Julie Plec dan Carina Adly MacKenzie, bersama tim kreatif berpengalaman dari The Vampire Diaries dan Roswell, New Mexico. Jika kamu yang menyukai cerita dengan konflik keluarga, persahabatan yang intens, We Were Liars bisa jadi tontonan yang tak boleh dilewatkan dan berikut lima alasan lainnya.
1. Kisah Misteri yang Penuh Emosi dan Ketegangan
We Were Liars bukan sekadar cerita misteri biasa. Serial ini menyelami kisah Cadence Sinclair, pewaris keluarga elite Amerika, yang mengalami kecelakaan dan kehilangan sebagian ingatannya saat liburan musim panas di pulau pribadi milik keluarganya. Sepintas, keluarga Sinclair terlihat sempurna: kaya, berpengaruh, dan terikat satu sama lain. Tapi di balik citra tersebut, tersembunyi konflik dan luka yang dalam. Penonton akan diajak menyusuri lapis demi lapis rahasia keluarga ini, sambil mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi pada Cadence dan “Liars”, sebutan untuk sahabat dekatnya.
2. Visual yang Memikat dan Atmosfer yang Kuat
Mengambil lokasi syuting di Nova Scotia, Kanada, We Were Liars tampil dengan latar yang indah dan dramatis, mulai dari garis pantai yang tenang, rumah-rumah keluarga bergaya klasik, hingga lanskap laut yang menenangkan sekaligus menyimpan kesedihan. Latar ini terinspirasi dari Martha’s Vineyard, lokasi yang menjadi inspirasi novel aslinya. Suasana musim panas yang dreamy kontras dengan ketegangan cerita, membuat pengalaman menontonnya semakin hidup.
“Tantangan utamanya adalah memenuhi ekspektasi besar para penggemar. Kami ingin tidak hanya menggambarkan dunia ini seperti di bayangan mereka, tapi juga melampauinya,” ujar showrunner Carina Adly MacKenzie.
3. Antara Cinta, Kehilangan, dan Keluarga
Di balik unsur misteri, We Were Liars juga menyuguhkan drama keluarga lintas generasi yang kaya emosi. Ini adalah kisah coming-of-age yang kompleks, tentang jatuh cinta, kehilangan, dan bagaimana kita bertumbuh melalui keduanya. Menurut Emily Alyn Lind, karakter "Liars" bukan hanya teman, tapi juga perpanjangan dari hati dan pikiran Cadence.
“Mereka adalah zona amannya, tapi juga tempat pemberontakan. Mereka bisa jujur satu sama lain, berbeda sekali dengan suasana keluarga Sinclair,” ungkapnya.
4. Dekat dengan Pengalaman Masa Muda
Serial ini juga menggambarkan sisi lain dari masa muda—tentang kebebasan, kebersamaan, dan perasaan seolah dunia tak bisa menyentuhmu. Tapi seperti kehidupan nyata, semuanya bisa runtuh dalam sekejap. “Setiap karakter punya ceritanya sendiri. Ada tawa, tangis, kejutan, dan kehangatan. Semua orang bisa menemukan sesuatu di sini,” kata Shubham Maheshwari, pemeran Gat.
5. Soundtrack yang Kaya Rasa
Nuansa emosional serial ini diperkuat oleh soundtrack yang disusun dengan sangat hati-hati oleh music supervisor Chris Mollere. Musik bukan hanya pengiring, tapi bagian penting dalam penceritaan. Lagu-lagu dari Gracie Abrams, HAIM, Hozier, Jack White, hingga Tom Petty dipilih untuk menciptakan lapisan perasaan yang mendalam di setiap adegan.
“Kami mencoba menyuarakan setiap emosi dari cerita melalui musik, ada yang ikonik, ada pula yang baru muncul, tapi semua punya kontribusi penting,” kata Mollere.
Pilihan Editor: 10 Film dan Serial Baru yang Tayang Bulan Juni 2025 di Netflix
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika