7 Poin Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Saham untuk Pemula

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Investasi saham merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang. Meskipun bagi pemula hal ini bisa terasa menakutkan dan membingungkan, dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, Anda bisa mulai berinvestasi dengan lebih percaya diri.

Saat ini, investasi saham semakin populer, terutama di kalangan Generasi Millenial dan Gen Z. Kemudahan transaksi secara online dan potensi keuntungan yang tinggi menjadi daya tarik utama. Namun, investasi saham juga mengikuti prinsip "high risk high return", sehingga sebelum memilih saham sebagai instrumen investasi, sangat penting untuk mempelajari lebih dalam mengenai seluk beluknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham untuk pemula

1. Pelajari saham terlebih dahulu

Jangan takut untuk mulai belajar. Dilansir dari Media Keuangan, sebelum terjun lebih dalam, penting untuk mengenali terlebih dahulu jenis, risiko, dan potensi imbal hasil dari instrumen investasimu, seperti saham. Pahami juga dasar-dasar investasi saham serta istilah-istilah teknis yang sering digunakan.

Anda dapat memperluas wawasan melalui buku, media sosial, atau video di internet. Selain itu, berdiskusi dengan komunitas atau mereka yang lebih berpengalaman juga bisa membantumu memahami dunia investasi dengan lebih baik.

2. Pilih perusahaan sekuritas

Saat ini banyak perusahaan sekuritas yang menawarkan layanan untuk memulai jual beli saham, dengan kebijakan biaya transaksi yang berbeda-beda. Selain biaya, kualitas layanan juga perlu dipertimbangkan. 

Anda bisa membuka rekening saham sendiri, bahkan beberapa perusahaan memungkinkan dengan modal awal hanya seratus ribu rupiah. Jika menggunakan aplikasi trading, pastikan aplikasi tersebut telah mendapat persetujuan OJK dan memiliki reputasi yang baik.

3. Gunakan idle cash atau uang dingin

Meskipun trading saham menjanjikan keuntungan tinggi, risikonya juga besar. Karena itu, penting mengikuti prinsip manajemen keuangan, yakni hanya menggunakan "uang dingin" atau dana yang tidak mengganggu kebutuhan pokok. Hindari berinvestasi dengan utang. Mulailah secara bertahap dengan modal kecil agar Anda bisa belajar memahami kondisi pasar dan mengelola risiko dengan lebih baik.

4. Pantau pergerakan pasar saham

Seorang investor pemula wajib memantau pergerakan pasar saham. Anda bisa mengamati melalui media sosial atau berita ekonomi dan bisnis untuk mengetahui pergerakan pasar. Terlebih, harga saham di bursa sangat fluktuatif sehingga Anda harus selalu memantaunya agar memperoleh informasi akurat. Selain itu, mengamati pergerakan saham membantu Anda meminimalkan risiko investasi.

5. Tentukan berapa banyak saham yang akan dibeli

Cara investasi saham bagi investor pemula selanjutnya adalah memutuskan berapa banyak saham yang akan dibeli. Anda tidak harus memulai dengan banyak uang untuk membelinya. Meski begitu, dalam transaksi saham, Anda tidak diperbolehkan membeli hanya selembar.

Perlu dicatat, jumlah transaksi saham yang boleh dilakukan minimal 1 lot. Di Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Peraturan tersebut mengacu pada peraturan BEI sebagai lembaga yang mengatur pasar modal di Indonesia. Dengan begitu, minimal pembelian saham sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham per transaksi.

6. Ketahui waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham

Setelah membuka Rekening Dana Nasabah (RDN), penting untuk memahami waktu yang tepat dalam membeli dan menjual saham. Jangan menggunakan dana yang dibutuhkan dalam lima tahun ke depan karena fluktuasi harga saham bisa membuat nilainya turun dalam jangka waktu tertentu sebelum kembali naik. 

Oleh karena itu, strategi jangka panjang sangat dibutuhkan agar investasi dapat memberikan keuntungan. Selain itu, menjual saham juga memerlukan perencanaan. Waktu yang ideal untuk menjual adalah saat Anda membutuhkan dana sesuai dengan tujuan keuangan yang telah dirancang. Perlu diingat, transaksi jual beli saham juga dikenakan pajak, terlepas dari apakah nilainya naik atau turun.

7. Lakukan diversifikasi

Lakukan diversifikasi dengan tidak menempatkan seluruh dana Anda pada satu saham saja. Sebaiknya, alokasikan investasi Anda pada beberapa saham unggulan dari berbagai sektor yang berpotensi untuk mengurangi risiko. Diversifikasi dapat melindungi portofolio Anda dari dampak fluktuasi pasar.

Rizki Dewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |