Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dilaporkan mengalami kanker prostat pada Jumat 16 Mei 2025. Dikutip dari AP, Biden menemui dokter minggu lalu setelah mengalami gejala saluran kemih dan ditemukan adanya nodul pada prostat.
"(Mantan) presiden dan keluarganya sedang mempertimbangkan pilihan pengobatan bersama para dokternya," ungkap kantornya dikutip dari Kanal Global Liputan6.com, Senin (19/5/2025).
Lalu apa itu kanker prostat?
Dikutip dari berbagai sumber, kanker prostat adalah jenis kanker yang menyerang kelenjar prostat, organ kecil yang terletak di bawah kandung kemih pria dan di depan rektum. Kelenjar ini memiliki peran vital dalam memproduksi cairan semen yang mendukung transportasi sperma.
Kanker prostat umumnya menyerang pria di atas usia 50 tahun, sehingga sering dianggap sebagai penyakit yang terkait dengan usia lanjut. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa pria yang lebih muda juga berisiko terkena penyakit ini.
Meskipun penyebab pasti kanker prostat belum sepenuhnya dipahami, para ahli meyakini bahwa perubahan atau mutasi pada DNA sel-sel prostat dapat memicu pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak terkendali. Perubahan DNA ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik dan pengaruh lingkungan.
Pada tahap awal, kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, seiring dengan perkembangan penyakit, berbagai gejala dapat muncul dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini dan melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi pria yang memiliki faktor risiko.
Gejala Kanker Prostat yang Perlu Diwaspadai
Salah satu gejala umum kanker prostat adalah gangguan pada saat buang air kecil. Penderita mungkin mengalami frekuensi buang air kecil yang lebih sering, terutama pada malam hari. Selain itu, aliran urine bisa menjadi lebih lemah dari biasanya, dan penderita mungkin merasa tidak tuntas setelah buang air kecil. Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil juga bisa menjadi indikasi adanya masalah pada prostat.
Selain gangguan buang air kecil, kanker prostat juga dapat menyebabkan gejala lain yang perlu diwaspadai. Nyeri di area punggung bawah, pinggul, atau tulang paha bisa menjadi tanda penyebaran kanker. Disfungsi ereksi juga sering dikaitkan dengan kanker prostat. Pada beberapa kasus, penderita mungkin mengalami kelemahan atau mati rasa pada kaki.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini tidak selalu berarti seseorang menderita kanker prostat. Kondisi lain seperti pembesaran prostat jinak (BPH) juga dapat menyebabkan gejala serupa. Namun, jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Diagnosis dan Jenis Kanker Prostat
Diagnosis kanker prostat biasanya melibatkan serangkaian pemeriksaan yang komprehensif. Salah satu pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan darah PSA (Prostate-Specific Antigen). PSA adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar prostat, dan kadar PSA yang tinggi dalam darah dapat mengindikasikan adanya masalah pada prostat, termasuk kanker.
Selain pemeriksaan PSA, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan digital rectal examination (DRE). Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan jari ke dalam rektum untuk memeriksa kelenjar prostat secara langsung. Biopsi prostat, yaitu pengambilan sampel jaringan dari kelenjar prostat untuk diperiksa di bawah mikroskop, adalah cara paling akurat untuk mendiagnosis kanker prostat.
Terdapat beberapa jenis kanker prostat, dengan adenokarsinoma sebagai jenis yang paling umum. Jenis lain yang lebih jarang termasuk karsinoma sel kecil, karsinoma sel transisional, tumor neuroendokrin, dan sarkoma. Setiap jenis kanker prostat memiliki karakteristik dan tingkat agresivitas yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan rencana pengobatan yang sesuai.
Pilihan Pengobatan untuk Kanker Prostat
Pilihan pengobatan untuk kanker prostat sangat beragam dan bergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker, usia dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan, serta preferensi pasien. Untuk kanker prostat yang tumbuh lambat dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin merekomendasikan pemantauan aktif, di mana kondisi kanker dipantau secara berkala tanpa pengobatan segera.
Pembedahan (prostatektomi) adalah pilihan pengobatan yang umum untuk kanker prostat. Prosedur ini melibatkan pengangkatan seluruh kelenjar prostat. Terapi radiasi, yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker, juga merupakan pilihan pengobatan yang efektif. Terapi hormon, yang bertujuan untuk mengurangi produksi hormon testosteron yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker, juga sering digunakan.
Kemoterapi, yaitu penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker, biasanya digunakan pada kasus kanker prostat yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai pilihan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Dokter akan menjelaskan manfaat dan risiko dari setiap pilihan pengobatan, serta membantu Anda membuat keputusan yang tepat.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence