Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut Diduga Turut Bantu Proses Pemusnahan

6 hours ago 3

TEMPO.CO, Garut - Warga sipil yang tewas di lokasi pemusnahan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga turut membantu tugas tim peledakan. "Ada empat orang teman saya yang meninggal," ujar Aom, 46 tahun warga Cibalong kepada Tempo, Senin, 12 Mei 2025.

Insiden pemusnahan amunisi ini menewaskan 13; orang. Jumlah tersebut terdiri dari empat orang personil TNI dan sisanya sebanyak sembilan orang berasal dari warga sipil. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Aom, warga sipil ini biasanya membantu untuk menyusun amunisi yang tidak terpakai atau kadaluarsa untuk diledakkan. Namun, ia enggan untuk menjelaskan bantuan seperti apa yang dilakukan itu. Kegiatan peledakan ini biasanya dilakukan oleh TNI sebanyak 3-4 kali dalam setahun. "Hari ini saya tidak ke lokasi peledakan karena ada keperluan," ujarnya. 

Selain membantu petugas, warga pun biasanya mengambil sisa bahan amunisi. Barang yang diburu warga itu di antaranya besi dan kuningan untuk dijual ke pengepul barang bekas. "Kebanyakan yang dikumpulkan itu besi," ujarnya.

Ia mengaku sebelumnya tidak pernah terjadi insiden ledakan hingga menimbulkan korban jiwa. Alasannya karena selama proses pemusnahan dilakukan penjagaan ketat oleh personil TNI. 

Camat Cibalong, Dianavia Faizal, menduga kematian warganya itu karena hendak memburu sisa selongsong amunisi yang dimusnahkan. Namun peristiwa nahas ledakan menimpa warga. "Diduga warga memanfaatkan momen untuk memburu selongsong untuk dijual. Tapi kejadian detailnya seperti apa saya tidak tahu," ujarnya. 

Faizal mengaku, kegiatan peledakan ini telah diberitahukan TNI ke pemerintah kecamatan seminggu sebelumnya. Tujuannya agar disampaikan ke warga untuk tidak mendekati lokasi peledakan. 

Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi terkait keberadaan warga di lokasi peledakan itu. Apakah ikut membantu proses pemusnahan amunisi atau hanya sekedar memburu sisa selongsong amunisi.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi membenarkan 13 orang, yang empat di antaranya prajurit TNI, tewas terkena ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin 12 Mei 2025.

Kristomei menyebut seluruh korban jiwa yang meninggal di tempat telah dievakuasi dari lokasi ledakan menuju RSUD Pameungpeuk untuk autopsi dan pemulasaraan jenazah.

“Kami terus berkoordinasi dengan aparat terkait di tempat untuk mengamankan lokasi peledakan, dan meng-clear-kan lokasi tersebut karena kami khawatir masih ada ledakan-ledakan lainnya,” kata Kapuspen sebagaimana dikutip dari siaran langsung wawancara TV di Jakarta, Senin.

Mayjen Kristomei melanjutkan TNI saat ini berkonsentrasi menyelidiki sebab peledakan tersebut. “Ke depan kami akan detilkan apa penyebab di balik ledakan tersebut,” kata Kristomei.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak juga membenarkan adanya insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut. KSAD menyebut kejadian itu masih diinvestigasi.

Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat beberapa petugas dari TNI Angkatan Darat hendak memusnahkan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa di sebidang lahan milik BKSDA Garut, yang biasa menjadi tempat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD.

“Lahan peledakan milik BKSDA Garut yang sudah rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi yang sudah expired (kedaluwarsa) tadi,” kata Kristomei.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |