Kulit Kamu Keracunan atau Terbakar Sinar Matahari, Cek Perbedaannya!

1 day ago 8

CANTIKA.COM, Jakarta - Kamu mungkin enggan keluar rumah karena cuaca panas, tetapi kamu tidak dapat sepenuhnya mengabaikan sinar matahari. Dan jika kulit kamu terlalu sering terkena sinar matahari tanpa tabir surya dan pakaian pelindung matahari, kamu dapat mengalami kulit terbakar.

Selain sinar ultraviolet (UV) matahari, sinar UV dari sumber buatan seperti tempat penyamakan kulit juga dapat menyebabkan kulit menjadi merah, nyeri, dan rusak. Paparan sinar matahari tanpa perlindungan juga dapat menyebabkan keracunan matahari, yang awalnya mungkin terasa dan tampak seperti kulit terbakar. Jadi, apakah kedua masalah kulit ini berbeda?

Apa itu sengatan matahari?

Ini adalah jenis masalah kulit yang disebabkan oleh paparan sinar UV yang berlebihan dari matahari atau sesuatu yang buatan seperti tempat penyamakan kulit. Kulit terbakar dialami oleh lebih dari sepertiga populasi setiap tahun, menurut penelitian yang dipublikasikan di StatPearls . Ketika kulit yang tidak terlindungi menyerap terlalu banyak sinar UV, kulit menjadi merah, meradang, dan nyeri. "Kulit terbakar pada dasarnya adalah reaksi peradangan terhadap kerusakan DNA langsung pada sel-sel kulit," kata dokter kulit Dr. Sunita Naik .

Apa itu keracunan?

Kondisi ini bukan kondisi kulit yang didefinisikan secara medis, tetapi digunakan untuk menggambarkan bentuk kulit terbakar matahari parah yang diakibatkan oleh paparan sinar UV dalam jangka waktu lama. "Kondisi ini sering digunakan untuk menggambarkan kulit terbakar matahari yang disertai gejala seperti mual, sakit kepala, dehidrasi, demam, menggigil, pusing, atau bahkan ruam," kata ahli tersebut. Kondisi ini mencerminkan reaksi tubuh yang ekstrem terhadap paparan sinar matahari yang terlalu banyak dan dapat menyerupai reaksi alergi atau penyakit yang berhubungan dengan panas.

Keracunan matahari vs sengatan matahari: Apa perbedaannya?

Walaupun kulit terbakar dan keracunan sinar matahari sama-sama disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet matahari yang berlebihan, ada beberapa perbedaan:

1. Kondisi

Kulit terbakar matahari adalah kondisi kulit superfisial yang disebabkan oleh sinar UV. Kondisi ini menyebabkan kemerahan, nyeri, dan terkadang mengelupas, dan biasanya hanya terjadi di kulit. Keracunan matahari, meskipun bukan istilah klinis, merujuk pada reaksi yang lebih parah terhadap matahari. Kondisi ini melibatkan gejala seperti mual, sakit kepala, demam, dan menggigil, di samping kerusakan kulit.

2. Durasi

Kulit terbakar akibat sinar matahari biasanya berlangsung selama 3 hingga 7 hari, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala keracunan sinar matahari dapat berlangsung lebih lama, sering kali lebih dari seminggu, terutama jika disertai gejala sistemik seperti dehidrasi atau demam.

3. Faktor Risiko

Faktor risiko umum untuk keduanya meliputi paparan sinar UV pada kulit secara teratur, berenang di bawah sinar matahari, dan memiliki riwayat terbakar matahari. Faktor risiko tambahan untuk keracunan sinar matahari meliputi penggunaan obat tetrasiklin yang meningkatkan fotosensitivitas. Tetrasiklin, yang merupakan antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati masalah infeksi dan dermatologis, dapat menyebabkan reaksi fotosensitivitas, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Dermatologic Therapy .

Pilihan Editor: Rutinitas Skincare Jelang Lebaran, Hidrasi dan Perlindungan Sinar Matahari

HEALTH SHOTS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |