CANTIKA.COM, Jakarta - Lagu “Tarot” dari .Feast menjadi salah satu track yang mencuri perhatian di album Membangun & Menghancurkan yang rilis pada 30 Agustus 2024 dan kembali viral di media sosial. Di balik aransemen musik yang emosional dan penuh energi, tersembunyi makna lirik yang begitu dalam, tentang cinta yang rumit, luka yang tak bisa dihindari, dan kepercayaan yang melampaui nalar.
Lagu ini seakan mewakili banyak dari kita yang pernah (atau masih) berada dalam hubungan yang penuh dilema: ingin pergi tapi tak sanggup, ingin bertahan tapi juga tersiksa.
Luka yang Tak Bisa Dihindari
Salah satu penggalan lirik yang paling menggugah berbunyi:
“Tapi luka adalah niscaya, kutanggung denganmu, selama ku mampu.”
Baris ini menyiratkan bahwa dalam hubungan, rasa sakit bukanlah musuh, melainkan sesuatu yang kadang harus kita terima. Cinta bukan hanya soal bahagia bersama, tapi juga tentang keberanian untuk tetap ada di samping pasangan saat segalanya terasa berat.
Di sinilah kekuatan lagu ini terasa: menyuarakan kenyataan bahwa tidak semua cinta berakhir indah, tapi masih bisa bermakna meski penuh luka.
Antara Ingin Pergi dan Enggan Melepaskan
Di bagian lain, ada lirik yang tertulis:
“Namun aku bingung kenapa ku tak pergi / Aku bingung kalian masih di sini.”
Lirik ini menggambarkan keraguan yang begitu manusiawi, ketika logika berkata “sudah cukup”, tapi hati tak kunjung bisa melepaskan. Ada semacam ketergantungan emosional yang membuat seseorang tetap bertahan, meski tahu ia sedang tersakiti.
Makna ini sangat relate dengan realita banyak orang. Kadang kita tetap tinggal bukan karena bahagia, tapi karena kita belum siap kehilangan.
Keyakinan yang Tak Masuk Akal
Baris paling menarik dari lagu ini mungkin adalah:
“Padamu kupercaya / Tak masuk logika.”
Lirik ini seperti tamparan bagi siapa pun yang pernah mencintai tanpa alasan yang jelas. Cinta dalam “Tarot” bukan soal logika, tapi soal keyakinan buta—percaya pada seseorang meski semua tanda berkata sebaliknya.
Menariknya, lagu ini juga menyinggung hal-hal mistis seperti:
“Selalu menertawakan ramalan bintang / Kartu tarot, orang pintar, pembaca nasib.”
Ini menunjukkan ambiguitas: si tokoh dalam lagu skeptis pada ramalan, tapi justru percaya sepenuh hati pada seseorang yang tak bisa ia pahami secara rasional.
Harapan Akan Waktu yang Lebih Baik
Lagu ini juga menyinggung tentang kesempatan kedua, bahkan setelah hidup ini berakhir:
“Di kehidupan kedua / Kuyakin nyawa kita bertautan.”
Baris ini memberi nuansa spiritual dan menyentuh, seakan mengatakan: “Jika kita belum bisa bersatu sekarang, mungkin takdir akan mempertemukan kita lagi nanti.” Sebuah pengingat bahwa cinta sejati, bagi sebagian orang, tidak terikat ruang dan waktu.
“Tarot” Sebuah Lagu Tentang Cinta yang Tidak Sederhana
“Tarot” bukan hanya lagu galau biasa. Lagu yang dibawakan .Feast ini adalah potret hubungan yang rumit: penuh luka, penuh kebingungan, tapi juga penuh ketulusan. Selain itu, lagunya terdengar seolah seperti pelukan hangat untuk siapa pun yang pernah meragukan pilihannya, tapi tetap bertahan karena hati berkata "jangan pergi."
Bagi kamu yang sedang berada dalam fase mempertanyakan hubungan, atau sekadar ingin memahami dinamika cinta yang tak selalu hitam-putih, lagu ini layak masuk playlist harianmu.
Selamat mendengarkan, Sahabat Cantika!
Pilihan Editor: Makna Lagu Shoot dari no na: Manifesto Kepercayaan Diri ala Girl Group Indonesia
GENIUS MUSIC | SPOTIFY
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika