Lima Tema Geotrail di Geopark Nasional Dataran Tinggi Dieng

1 day ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Dataran Tinggi Dieng resmi ditetapkan sebagai salah satu geopark nasional berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Dieng.

Dinukil dari esdm.go.id, konsep geopark atau taman bumi merupakan pola pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memadukan tiga keragaman, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya. Tujuan pengelolaannya adalah mengembangkan ekonomi masyarakat setempat dengan berasaskan perlindungan atas ketiga keragaman yang terdapat dalam kawasan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Alhamdulillah Dieng menjadi salah satu geopark nasional, telah ditetapkan. Ini menjadi kebanggaan kita semua dan mudah-mudahan menjadi motivasi kami terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan, cagar budaya, dan budaya di sana,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Banjarnegara Tursiman di Banjarnegara dilansir dari Antara, Selasa, 27 Mei 2025.

Tursiman menjelaskan, geopark Dieng tidak hanya bertumpu pada satu hal, tetapi juga meliputi banyak hal seperti geologi, ekologi, dan sebagainya. Dikutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, wilayah Geopark Nasional Dieng terdiri dari 23 situs Keragaman Geologi (Geosite), 8 Situs Keragaman Hayatii (Biosite), 10 situs Keragaman Budaya (Cultural Site), dan 6 situs destinasi menarik lainnya.

“Kami nanti akan bersama-sama dengan Pemkab Wonosobo tentunya akan menginformasikan kepada seluruh masyarakat bahwa geopark Dieng merupakan ketetapan nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tursiman menuturkan bahwa sektor pertanian hortikultura adalah salah satu mata pencaharian masyarakat Dieng, karena itu pihaknya mengharapkan untuk mengembangkan pertanian yang tidak merusak lingkungan sebagai bagian dari upaya konservasi alam. 

Sementara itu, ihwal sering ditemukannya reruntuhan candi Dieng, dia berharap agar temuan-temuan tersebut dapat direstiorasi atau dipulihkan dengan tujuan untuk mengembalikan ke bentuk dan fungsi aslinya.

“Ini (reruntuhan candi) kan cagar budaya juga, bisa untuk edukasi. Tentunya tidak hanya yang sudah ada, yang belum kelihatan (runtuh) pun kami dukung untuk dilakukan restorasi,” kata dia.

Adapun terdapat lima tema geotrail di geopark Dieng, di antaranya Geotrail 1 (The meaningful agro-geo experience) berupa telaga Menjer, Wisata Alam Seroja, Kebun The Panama, Situs Lesung, Edukasi Kopi, Air Terjun Sikarim, dan Wisata Alam Bukit Cinta. 

Geotrail 2 (Celebrate local wisdom and culture) berupa Tuk Bimo, Watu Kelir, Kompleks Candi Dieng, Telaga Balai Kembang, Bima Temple, Sikadang Crater, dan Telaga Warna Dieng.

Geotrail 3 (Immerse into unique natural beauty) berupa Bukit Sikunir, Telaga Cebong, Desa Wisata Sembungan, Sikarim View Spot, dan Kompleks Gunung Pakuwaja.

Geotrail 4 (Learning and engage with nature) berupa Basecamp Gunung Bismo, Telaga Merdada, Curug Sirawe, Bilingan Hotspring, Sektor Graben Pagerkandang, Kawah Sileri, dan Geo Dipa Energi WP 7.

Geotrail 5 (Unique geo-diversity and environment) berupa Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, Telaga Dringo, Sumur Jalatunda, dan Curug Merawu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |