Museum di Chiang Mai dari Sejarah Lanna hingga Pusat Seni

3 days ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Chiang Mai kota terbesar kedua di Thailand. Terkenal akan kombinasi unik antara warisan budaya, keindahan alam dan sentuhan modernnya, kota ini salah satu destinasi populer yang dikunjungi wisatawan. Terutama bagi pecinta sejarah, museum-museum di Chiang Mai sayang dilewatkan.

Tidak seperti wilayah Thailand lainnya, Chiang Mai terletak di bagian udara yang cuacanya lebih hangat. Karena kebanyakan wisatawan menghindari panas terik, sekitar November dan Januari waktu terbaik untuk mengunjungi kota ini. Tapi kalau tidak masalah cuaca panas, kunjungan museum bisa jadi aktivitas lainnya setelah menikmati Songkran di bulan April. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: Katumbukha Zebua Pulang ke Nias

Tips mengunjungi museum di Chiang Mai

Museum di Chiang Mai mencerminkan nilai-nilai budaya kota yang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Lanna yang merdeka. Dari aula bersejarah yang menjadi saksi evolusi seni Thailand hingga museum khusus yang dikhususkan untuk kerajinan tertentu.

Agar mempermudah dan mempercepat perjalanan ke museum, dapat menggunakan Songthaew (taksi/kendaraan bersama), yang berkeliling Kota Tua dengan tarif THB 40 (Rp 19 ribu). Pilihan lainnya dengan bus RTC Smart City yang menghubungkan banyak museum besar dan terpencil, termasuk Museum Nasional di Jalan Chang Phueak.

Karena kebanyakan museum buka pada pukul 8:30 pagi, jadi datanglah sebelum pukul 10 pagi untuk menghindari keramaian dan panasnya siang hari. Museum di banyak lokasi yang dikelola pemerintah tetap tutup pada hari Senin dan Selasa, seperti dilansir dari Travel and Leisure Asia.

Daftar museum yang wajib dikunjungi di Chiang Mai.

1. Museum Nasional Chiang Mai

Museum ini dekat dengan Jalan Raya Chiang Mai-Lampang dekat Wat Chet Yot, tempat ini berfungsi sebagai pusat penelitian dan pameran utama seni dan sejarah budaya Thailand Utara. Didedikasikan untuk melestarikan dan menafsirkan warisan Kerajaan Lanna kuno, museum ini terdiri tiga lantai untuk mempelajari survei komprehensif tentang seni keagamaan, kehidupan sehari-hari, jaringan perdagangan, dan pengembangan identitas daerah. 

2. Pusat Kehidupan Rakyat Lanna

Bertempat di bekas Pengadilan Provinsi Chiang Mai, tempat ini berisi diorama seukuran manusia asli, peralatan ritual Buddha, tekstil, pernis, dan mural menelusuri tradisi sinkretis yang dibentuk oleh keyakinan Buddha, pemujaan roh, dan keterampilan yang halus. Dari halaman upacara hingga relik suci, setiap galeri menyoroti warisan abadi kerajaan Lanna. Yang paling mencolok adalah pertunjukan fon lep, tarian dengan paku logam memanjang, dan lai krahm, teknik stensil yang berusia berabad-abad.  

3. Pusat Seni dan Budaya Kota Chiang Mai

Terletak di jantung kota tua Chiang Mai, Pusat Kebudayaan Chiang Mai menjembatani masa lalu dan masa kini melalui penceritaan yang mendalam. Bertempat di bekas bangunan bergaya kolonial, 15 galeri di dalamnya menelusuri evolusi kota dari pemukiman prasejarah hingga pusat budaya modern. Pameran tersebut mencakup penguasa dinasti, kehidupan Sungai Ping, tradisi Buddha, dan kalender Lanna 12 bulan, yang menggabungkan teks, diorama, video, dan artefak. Museum ini juga merupakan ruang kerja untuk pameran kontemporer. 

4. Lanna Traditional House Museum

Museum terbuka ini menyatukan delapan rumah tradisional, yang masing-masing mencerminkan periode, wilayah, dan pengaruh yang berbeda dalam sejarah Lanna. Bangunan-bangunan yang menonjol termasuk Heuan Tai-Lue, rumah kayu dua ruang dengan selokan penghubung, Heuan Lung Que bergaya kolonial yang dibangun pada tahun 1922, dan beberapa rumah ‘Kalae’ yang dibedakan dengan puncak atap pelana berukir yang melambangkan keberuntungan. Jika beruntung, mungkin dapat menyaksikan demonstrasi kerajinan dalam bidang pandai perak, menenun, membuat kertas, dan pewarnaan alami. 

5. Museum Serangga dan Keajaiban Alam Dunia

Museum Serangga Dunia dan Keajaiban Alam mencatat lebih dari lima dekade studi entomologi di Thailand. Didirikan oleh peneliti malaria Dr Rampa dan Manop Rattanarithikul.  Dr Rampa, orang Asia Tenggara pertama yang menerima Penghargaan Memorial John N Belkin dari Asosiasi Pengendalian Nyamuk Amerika, membangun koleksi besar lebih dari 400 spesies nyamuk Thailand, yang dikumpulkan selama 40 tahun untuk penelitian medis. Di museum ini juga menyimpan fosil kayu berusia 145 tahun dan spesies serangga asing. Buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 4 sore. 

6. Art in Paradise

Art in Paradise di Chiang Mai adalah museum seni ilusi tiga dimensi pertama di Thailand. Didirikan oleh seniman Korea Selatan Jang Kyu Suk, museum ini memamerkan karya lebih dari 10 seniman Korea Selatan pemenang penghargaan, semuanya menggunakan teknik menipu mata yang mengundang pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan pameran. Terbagi menjadi delapan zona bertema — Aqua, Kebun Binatang, Dinosaurus, Surealisme, Klasik, Lanna, Thailand, dan Mesir. Semuga galeri ini mengubah tampilan tradisional menjadi pengalaman yang menyenangkan. Museum ini buka setiap hari pukul 09.00 hingga 21.00. 

7. MAIIAM Contemporary Art Museum

Seperti namanya, MAIIAM adalah museum seni kontemporer yang memamerkan koleksi pribadi seni Thailand dan daerah, yang diprakarsai oleh Jean Michel Beurdeley dan keluarganya. Terletak di Sankamphaeng, ini adalah salah satu museum paling modern yang selalu masuk dalam daftar kunjungan wisatawan untuk menghadiri pameran, pertunjukan, dan lokakarya. Di dalam museum juga terdapat kafe dan toko museum yang sangat kami rekomendasikan untuk dikunjungi.

8. Museum Penemuan Masyarakat Dataran Tinggi

Terletak di distrik Chang Phueak, Chiang Mai, museum berfungsi ganda arsip budaya dan pusat pendidikan bagi suku-suku dataran tinggi Thailand. Didirikan pada tahun 1965, museum ini menyoroti kehidupan dan tradisi 10 kelompok etnis, termasuk Karen, Hmong, Mien, Lisu, dan Akha.

Di dalam gedung empat lantai tersebut, terdapat pameran yang menghormati pekerjaan pembangunan Raja Bhumibol di wilayah tersebut dan memamerkan praktik tradisional, peralatan, dan artefak keagamaan. Tiket masuknya gratis, buka dari hari Senin sampai Jumat, pukul 9 pagi hingga 4 sore. Tutup pada akhir pekan dan hari libur

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |