Liputan6.com, Jakarta Mandi junub adalah cara seorang Muslim menyucikan diri dari hadas besar setelah berhubungan suami istri, keluar mani, haid, atau nifas. Oleh karena itu, pemahaman yang benar tentang niat dan tata cara mandi junub sangat penting agar ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.
Dalam buku “Fiqih Islam wa Adillatuhu” karya Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili (2006), mandi junub merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang Muslim setelah berhadas besar. Tanpa mandi junub, ibadah seperti salat menjadi tidak sah. Az-Zuhaili juga menjelaskan bahwa mandi junub merupakan bentuk pensucian lahir dan batin yang ditetapkan dalam syariat.
Dalil kewajiban mandi junub tercantum dalam Al-Qur’an, surah Al-Ma’idah ayat 6. Ayat ini secara jelas memerintahkan umat Muslim untuk mandi jika berada dalam kondisi junub. Dengan demikian, mandi junub bukan hanya sekadar membersihkan diri, tetapi juga menjalankan perintah Allah SWT agar ibadah yang dilakukan sah dan diterima.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang niat mandi junub dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/7/2025).
Pria penderita obesitas dengan bobot 200 kilogram terjatuh di kamar mandi rumahnya. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan korban terpaksa dibawa ke rumah sakit dengan mobil bak terbuka.
Niat Mandi Junub Arab dan Artinya
Niat adalah salah satu rukun sah mandi junub. Niat ini dilakukan di dalam hati saat mulai menyiramkan air ke tubuh. Dalam buku “Fathul Qarib al-Mujib” karya Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi (2002, Dar al-Fikr), disebutkan bahwa niat merupakan salah satu rukun sah mandi junub.
Lafal niat mandi junub yang umum digunakan adalah:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.”
Tidak harus dilafalkan secara lisan, namun jika diucapkan untuk membantu kehadiran hati, hal tersebut diperbolehkan.
Tata Cara Mandi Junub Pria
Tata cara mandi junub yang sempurna mencakup beberapa langkah penting. Dalam buku “Taisirul Fiqh al-Islami” karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili (2006), dijelaskan langkah-langkah tersebut secara rinci.
- Niat
- Membaca basmalah
- Membasuh kedua tangan
- Membersihkan kemaluan
- Berwudhu seperti untuk salat
- Menyiram kepala sebanyak tiga kali
- Membasahi seluruh tubuh secara merata
Sementara itu, dalam kitab “Kifayatul Akhyar” oleh Abu Bakr bin Muhammad Al-Husaini (2005), disebutkan bahwa rukun mandi junub menurut mazhab Syafi’i hanya dua: niat dan mengalirkan air ke seluruh tubuh.
Dalam jurnal “Praktik Bersuci dalam Islam dan Relevansinya terhadap Kesehatan Pria” oleh Nur Arifin (Jurnal Syariah dan Kesehatan, 2020), dijelaskan bahwa mandi junub tidak hanya membersihkan najis tetapi juga membantu membersihkan kotoran dan bakteri pada kulit, terutama di area genital pria.
Tata Cara Mandi Junub Wanita
Tata cara mandi junub wanita sama dengan pria secara umum. Menurut buku “Fathul Qarib al-Mujib”, ada beberapa perincian khusus yang perlu diperhatikan.
- Niat di dalam hati, misalnya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الأَكْبَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala."
- Membaca basmalah.
- Mencuci tangan tiga kali dan membersihkan najis di badan.
- Berwudhu seperti sebelum salat.
- Menyiram kepala tiga kali dengan memastikan air mengenai akar rambut. Jika wanita memiliki rambut yang dikepang atau disanggul, cukup mengalirkan air hingga mengenai kulit kepala tanpa harus membuka kepangan, sebagaimana disebut dalam hadits riwayat Muslim.
- Menyiram seluruh tubuh dimulai dari sisi kanan lalu kiri, termasuk lipatan-lipatan tubuh.
Abu Bakar bin Muhammad Al-Husaini menegaskan dua rukun mandi wajib: niat dan mengalirkan air ke seluruh tubuh. Adapun menyela rambut dianjurkan agar air benar-benar sampai ke kulit kepala.
Hal yang Menyebabkan Wajib Mandi Junub
Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang Muslim wajib mandi junub. Dalam kitab Fathul Qarib al-Mujib karya Syekh Muhammad bin Qasim al-Ghazi, disebutkan bahwa keluarnya mani yang disertai syahwat mewajibkan seseorang mandi junub, baik laki-laki maupun perempuan. Ini termasuk mimpi basah atau ejakulasi saat sadar.
Menurut buku Kifayatul Akhyar, hanya dengan bertemunya dua kemaluan (penetrasi), meskipun tidak mengeluarkan mani, seseorang tetap wajib mandi junub. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Muslim yang menyebut:
“Apabila dua kemaluan telah bertemu, maka wajib mandi meskipun tidak keluar mani.”
Buku Fiqh Islam wa Adillatuhu menjelaskan bahwa wanita yang telah selesai dari haid atau nifas wajib mandi junub sebelum dapat melakukan ibadah. Ini berdasarkan QS. Al-Baqarah: 222, yang menyuruh wanita untuk mandi setelah haid.
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah suatu kotoran.” Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
QnA Seputar Mandi Junub
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar mandi junub beserta jawabannya untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas.
1. Apa itu mandi junub?
Mandi junub adalah mandi wajib yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar setelah keluar mani, mimpi basah, atau setelah berhubungan suami istri. Tujuannya agar kembali suci sehingga bisa melaksanakan ibadah seperti salat dan membaca Al-Qur’an.
2. Kapan seseorang wajib mandi junub?
Mandi junub wajib dilakukan ketika seseorang keluar mani dengan syahwat, setelah selesai haid dan nifas bagi wanita, atau setelah selesai berhubungan suami istri. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Ma’idah ayat 6 tentang bersuci dari hadas besar.
3. Apa saja rukun mandi junub?
Rukun mandi junub hanya ada dua: niat mengangkat hadas besar dan mengalirkan air ke seluruh tubuh tanpa terhalang apa pun. Niat cukup di dalam hati, sedangkan mengalirkan air ke seluruh tubuh termasuk membasahi rambut dan sela-sela tubuh.
4. Bolehkah mandi junub hanya dengan berendam saja?
Boleh, selama air mengenai seluruh bagian tubuh, termasuk sela-sela rambut, lipatan tubuh, dan kulit. Namun, tetap dianjurkan meratakan air dengan tangan agar tidak ada bagian tubuh yang terlewat.
5. Apakah sah salat jika lupa mandi junub?
Salat tidak sah jika masih dalam keadaan junub. Jika seseorang lupa bahwa dirinya junub lalu salat, maka setelah ingat wajib segera mandi junub, dan salatnya diulang. Hal ini karena bersuci adalah syarat sah salat.