Pengunjuk Rasa Pendukung Israel di AS Diserang Bom Molotov

1 day ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Amerika Serikat menangkap seorang tersangka pria setelah delapan orang terluka di sebuah pusat perbelanjaan luar ruangan di kota Boulder, Colorado, Amerika Serikat. Serangan terjadi pada hari Minggu, 1 Juni 2025, ketika para demonstran bersama kelompok sukarelawan bernama Run For Their Lives berkumpul untuk meningkatkan perhatian terhadap penderitaan tawanan Israel yang masih berada di Gaza.

Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Mohamed Sabry Soliman, berusia 45 tahun, berteriak, “Bebaskan Palestina.” Ia menggunakan melemparkan bom molotov terhadap para pengunjuk rasa, menurut Mark Michalek, agen khusus FBI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Empat wanita dan empat pria, berusia antara 52 dan 88 tahun, dibawa ke rumah sakit, kata polisi. Pihak berwenang sebelumnya mengatakan enam orang terluka, dengan setidaknya satu di antaranya dalam kondisi kritis.

Soliman ditahan. Belum ada dakwaan yang diumumkan, tetapi para pejabat mengatakan mereka berharap tersangka bertanggung jawab.

Soliman juga terluka dan dibawa ke rumah sakit. Pihak berwenang tidak menjelaskan lebih lanjut tentang luka yang diderita oleh Soliman.

“Jelas bahwa ini adalah tindakan kekerasan yang disengaja dan FBI sedang menyelidiki ini sebagai tindakan terorisme,” kata Michalek.

Kepala polisi Boulder Steve Redfearn mengatakan para saksi masih diwawancarai. Namun, ia mencatat bahwa kelompok yang berkumpul untuk mendukung para sandera di Gaza telah berkumpul dengan damai. 

“Ini adalah hari Minggu sore yang indah di pusat kota Boulder di Pearl Street, dan tindakan ini tidak dapat diterima,” Redfearn menambahkan. “Saya meminta Anda untuk ikut memikirkan para korban, keluarga korban, dan semua orang yang terlibat dalam tragedi ini.”

Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di AS atas perang Israel di Gaza, yang telah memicu peningkatan kekerasan anti-Semit dan Islamofobia. AS adalah sekutu terdekat Israel, mempersenjatai militer yang telah menewaskan lebih dari 54.000 orang di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Blokade di Gaza telah menyebabkan sekitar 2,3 juta orang di ambang kelaparan. Hamas masih menahan sekitar 58 orang yang ditawannya selama serangan di Israel pada 7 Oktober 2023.

Brooke Coffman, seorang mahasiswa berusia 19 tahun di University of Colorado yang menyaksikan serangan itu. Dia  mengatakan melihat empat wanita tergeletak atau duduk di tanah dengan luka bakar di kaki mereka. Salah satu dari mereka tampaknya mengalami luka bakar parah di sebagian besar tubuhnya dan telah dibungkus dengan bendera oleh seseorang.

Dia menggambarkan melihat seorang pria yang dia duga sebagai penyerang berdiri di halaman, bertelanjang dada, memegang botol kaca berisi cairan bening dan berteriak. “Semua orang berteriak, 'Ambil air, ambil air',” kata Coffman.

Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia memantau situasi tersebut. Ia menegaskan bahwa apa pun tindakan kebencian, tidak dapat diterima.

Komunitas Yahudi Boulder juga mengutuk serangan itu. "Kami bersedih dan patah hati saat mengetahui bahwa sebuah alat pembakar dilemparkan ke arah para pejalan kaki dalam aksi Run for Their Lives di Pearl Street saat mereka sedang meningkatkan kesadaran untuk para sandera yang masih ditawan di Gaza," kata anggota komunitas tersebut dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Al Jazeera.Pilihan editor: Top 3 Dunia: Dokter Palestina Susul 9 Anaknya yang Tewas di Gaza

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |