Liputan6.com, Jakarta - Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan amalan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56, Allah menerangkan bahwa Ia dan malaikat-Nya juga bersholawat kepada nabi, tentunya dengan cara yang berbeda dari makhluk-Nya.
Muslim yang membaca sholawat akan meraih berbagai keutamaan, sebagaimana diterangkan dalam hadis nabi. Salah satu keutamaan yang paling diharapkan adalah mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat.
Kemudian, masing-masing sholawat memiliki keutamaan tersendiri. Ada satu bacaan sholawat yang fadhilahnya agar berjumpa dengan Rasulullah SAW. Apa sholawat yang dimaksud?
Artikel ini mengulas tentang bacaan sholawat Adhimiyah untuk diamalkan umat Islam agar mempermudah bertemu dengan Rasulullah SAW suatu hari nanti. Keutamaan lainnya adalah diperluas kuburannya seluas mata memandang dan diletakkan cahaya di dalamnya.
Selain bacaan sholawat Adhimiyah, artikel ini juga membahas tentang tanggal Hijriah pada Senin, 7 Juli 2025. Simak selengkapnya di bawah ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hubungan Terlarang Bapak-Anak di Balik Temua Tulang Belulang 4 Bayi di Purwokerto Banyumas
Bacaan Sholawat Adhimiyah
Sholawat Adhimiyah ditulis oleh Sayyid Ahmad bin Idris al-Maghrabi. Ia memiliki nama lengkap Imam al-‘Arif Billah Sayyid Ahmad bin Idris bin Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ibrahim bin Umar bin Ahmad bin Abdul Jabbar al-Hasani.
Penulis sholawat Adhimiyah juga tercatat sebagai keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali. Sayyidina Ali adalah suami Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW.
Sholawat Adhimiyah berisikan doa sekaligus pujian kepada Rasulullah SAW. Menukil situs NU, berikut adalah redaksi sholawat Adhimiyah Arab, latin, dan artinya.
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ مَلَاءَ أَرْكَانِ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَامَوْلَانَا يَامُحَمَّدُ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ مِثْلَ ذٰلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقْظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَا رَبِّ رُوْحًا لِذَاتِي مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ يَاعَظِيْمُ
Allâhumma innî as-aluka binûri wajhillâhil ‘adhîmi allazî mala-a arkâna ‘arsyillâhil ‘adhîmi wa qâmat bihi ‘awâlimul ‘adhîmi an tushalliya ‘alâ sayyidinâ wa mawlânâ muḫammadin dzil qadril ‘adhîmi bi qadri ‘adhamatillâhil ‘adhîmi fî kulli lamḫatin wa nafasin ‘adada mâ fî ‘ilmillâhil ‘adhîmi shâlâtan dâ-imatan bi dawâmillâhil ‘adhîmi ta’dzîman li haqqika yâ maulânâ yâ muḫammadu yâ dzal khuluqil ‘adhîmi wa sallim ‘alaihi wa ‘alâ âlihi mitsla dzâlika wajma’ bainî wa bainahu kamâ jama’ta bainar rûḫi wan nafsi dhâhiran wa bâthinan yaqdhatan wa manâman ya rabba rûḫan li dzâtî min jamî’il wujûhi fiddun-yâ wal âkhirati yâ ‘adhîm.
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan cahaya Dzat Allah Yang Mahaagung, yang memenuhi tiang-tiang arasy Allah yang agung. Dengannya, berdirilah alam-alam (ciptaan) Allah Yang Mahaagung, agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad saw, yang memiliki derajat yang agung, sebesar keagungan Dzat Allah Yang Mahaagung dalam setiap kedipan dan napas, sebanyak apa yang ada (tertulis) dalam ilmu Allah Yang Agung.
(Alam-alam itu bershalawat) dengan shalawat yang abadi seiring keabadian Allah Yang Mahaagung, untuk mengagungkan kedudukanmu, wahai junjungan kami, wahai Muhammad, wahai yang memiliki akhlak yang agung. (Ya Allah) sampaikanlah salam kepada belaiu serta keluarganya seperti yang demikian (disebut) itu. Kumpulkanlah aku dengannya sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dan napas, secara lahir maupun batin, dalam keadaan terjaga maupun tidur. Jadikanlah dia, ya Allah, sebagai ruh bagi jiwaku, dari setiap arah di dunia dan di akhirat, wahai Dzat Yang Mahaagung.”
Tanggal Hijriah Hari Ini, Senin 7 Juli 2025
Berdasarkan kalender Hijriah dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, hari ini, Senin 7 Juli 2025 bertepatan pada tanggal 11 Muharram 1447 H. Simak kalender Hijriah Muharram lengkapnya di bawah ini.
- Jumat, 27 Juni 2025 M/1 Muharram 1447 H
- Sabtu, 28 Juni 2025 M/2 Muharram 1447 H
- Ahad, 29 Juni 2025 M/3 Muharram 1447 H
- Senin, 30 Juni 2025 M/4 Muharram 1447 H
- Selasa, 1 Juli 2025 M/5 Muharram 1447 H
- Rabu, 2 Juli 2025 M/6 Muharram 1447 H
- Kamis, 3 Juli 2025 M/7 Muharram 1447 H
- Jumat, 4 Juli 2025 M/8 Muharram 1447 H
- Sabtu, 5 Juli 2025 M/9 Muharram 1447 H
- Ahad, 6 Juli 2025 M/10 Muharram 1447 H
- Senin, 7 Juli 2025 M/11 Muharram 1447 H
- Selasa, 8 Juli 2025 M/12 Muharram 1447 H
- Rabu, 9 Juli 2025 M/13 Muharram 1447 H
- Kamis, 10 Juli 2025 M/14 Muharram 1447 H
- Jumat, 11 Juli 2025 M/15 Muharram 1447 H
- Sabtu, 12 Juli 2025 M/16 Muharram 1447 H
- Ahad, 13 Juli 2025 M/17 Muharram 1447 H
- Senin, 14 Juli 2025 M/18 Muharram 1447 H
- Selasa, 15 Juli 2025 M/19 Muharram 1447 H
- Rabu, 16 Juli 2025 M/20 Muharram 1447 H
- Kamis, 17 Juli 2025 M/21 Muharram 1447 H
- Jumat, 18 Juli 2025 M/22 Muharram 1447 H
- Sabtu, 19 Juli 2025 M/23 Muharram 1447 H
- Ahad, 20 Juli 2025 M/24 Muharram 1447 H
- Senin, 21 Juli 2025 M/25 Muharram 1447 H
- Selasa, 22 Juli 2025 M/26 Muharram 1447 H
- Rabu, 23 Juli 2025 M/27 Muharram 1447 H
- Kamis, 24 Juli 2025 M/28 Muharram 1447 H
- Jumat, 25 Juli 2025 M/29 Muharram 1447 H