Top 3 Islami: Dahsyatnya Sedekah Tiap Hari walau Rp.1000 di Bulan Ramadhan, Solusi Pekerja Keras Tak Kuat Berpuasa, Simak Buya Yahya - UAH

2 months ago 50

Liputan6.com, Jakarta - Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terlebih pada bulan Ramadhan. Keutamannya luar biasa.

Sedekah bisa berbagai macam bentuknya. Apabila ingin sedekah berupa materi, bisa kecil maupun besar. Tak ada batasan.

Nasihat Ustadz Adi Hidayat (UAH) supaya kita bersedekah walau Rp.1000 tiap hari di bulan Ramadhan menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (7/3/2025).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah 5 amalan sunnah di hari Jumat yang bisa dilaksanakan pada bulan Ramadhan, penjelasan UAH.

Sementara, artikel ketiga yaitu saran Buya Yahya untuk pekerja keras yang tidak kuat berpuasa.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:

Banjir Bandang Landa Banyumas dan Cilacap

Promosi 1

1. UAH Sarankan Sedekah setiap Hari Selama Ramadhan walau Hanya Rp1.000, Pahalanya Dahsyat

Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk sedekah. Sedekah dalam jumlah kecil sekalipun dapat bernilai besar di sisi Allah.

Pendakwah muda Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menekankan pentingnya bersedekah setiap hari selama bulan Ramadhan. Meskipun jumlahnya hanya Rp1.000 per hari, pahala yang diperoleh bisa berlipat ganda.

"Kalau ada uang Rp27.000, sedekahkan saja Rp1.000 per hari selama 27 hari. Tahukah berapa pahalanya? Dalam Al-Qur'an, surah ke-2 ayat 261 disebutkan, orang yang senang berinfak di jalan Allah seperti menanam benih, satu benih tumbuh tujuh tangkai, setiap tangkai ada seratus benih," ujar UAH, dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @Dhefiks.

UAH menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut, Allah memberikan perumpamaan bagi mereka yang berinfak di jalan-Nya dengan pahala yang sangat besar. Bahkan, di bulan Ramadhan, pahala tersebut bisa dilipatgandakan hingga 7.000 kali lipat.

Surat Al-Baqarah ayat 261 berbunyi:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya:"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui."

Selengkapnya baca di sini

2. Ini 5 Amalan Sunnah Khusus Jumat Kata UAH, Lakukan di Bulan Ramadhan

Umat Islam sejatinya bersyukur karena telah dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan. Bentuk syukur seorang muslim dapat dibuktikan dengan memanfaatkan bulan suci itu dengan meningkatkan ibadah.

Ibadah di bulan Ramadhan terdiri dari yang wajib dan sunnah. Ibadah wajib seperti puasa, sholat fardhu, dan zakat fitrah sudah pastinya tidak boleh ditinggalkan. Adapun yang sunnah sebenarnya boleh saja jika dilewatkan, tapi sangat sayang jika ditinggalkan mengingat banyak keutamaan yang menanti.

Ketimbang mengisi waktu Ramadan dengan kegiatan yang tidak berguna, lebih baik hari-hari Ramadhan dimanfaatkan dengan memperbanyak amalan sunnah, tentunya tidak boleh melewatkan ibadah wajib seperti yang disebutkan sebelumnya.

Mumpung sekarang hari Jumat, ada beberapa amalan sunnah yang dapat muslim kerjakan. Amalan khusus Jumat ini pernah dibagikan oleh ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan dapat dilakukan saat Ramadhan.

Setidaknya ada lima amalan khusus Jumat yang dibagikan UAH untuk kita amalkan pada bulan Ramadhan. Apa saja? Simak penjelasan UAH di halaman berikutnya.

Selengkapnya baca di sini

3. Pekerja Keras Tidak Kuat Berpuasa, Buya Yahya Sarankan Hal Penting Ini agar Tak Dosa

Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Namun, bagaimana dengan pekerja keras yang merasa tidak mampu menjalankan puasa karena tuntutan pekerjaan mereka?

Pendakwah asal Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif, yang dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan penjelasan mengenai hal ini. Dalam sebuah ceramahnya, Buya Yahya menekankan bahwa seseorang yang bekerja keras tidak diperbolehkan membatalkan puasa atau mokel sejak pagi hari tanpa alasan yang jelas.

"Jadi kalau orang bekerja keras enggak kuat puasa itu enggak boleh membatalkan dari pagi, hukumnya haram," ujar Buya Yahya.

Dia mencontohkan profesi seperti tukang becak atau tukang batu yang tetap harus berniat puasa meskipun pekerjaannya berat, dicuplik dari tayangan video di kanal YouTube @Dhefiks.

Menurut Buya Yahya, seseorang harus tetap sahur dan berniat puasa di pagi hari. Jika di tengah perjalanan atau saat bekerja ternyata tidak mampu melanjutkan puasa karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, barulah diperbolehkan membatalkan puasa.

Ia menekankan bahwa membatalkan puasa sejak awal tanpa mencoba menjalankannya dianggap sebagai tindakan yang kurang menghormati aturan Allah. Buya Yahya mengingatkan bahwa kondisi pekerjaan bisa saja berubah, misalnya bos memberikan keringanan atau tetap membayar meskipun tidak bekerja penuh.

Oleh karena itu, tidak seharusnya seseorang mendahului keputusan Allah dengan membatalkan puasa sejak awal tanpa alasan yang jelas. Buya Yahya menegaskan pentingnya niat puasa sejak pagi dan mencoba menjalankannya sebaik mungkin.

Selengkapnya baca di sini

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |