Baca Doa Iftitah dan Menghadap Kiblat saat Hewan Kurban Disembelih, UAH Ungkap Keistimewaannya

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Momentum Idul Adha tidak hanya tentang menyembelih hewan kurban, tapi juga menjadi kesempatan emas untuk memperbanyak doa dan penghambaan kepada Allah. Dalam proses penyembelihan hewan kurban, terdapat adab dan amalan sunnah yang bisa dilakukan oleh keluarga yang berkurban.

Sering kali masyarakat hanya memperhatikan sisi teknis penyembelihan, tanpa memperdalam nilai spiritual di baliknya. Padahal, momen tersebut merupakan salah satu waktu yang sangat mustajab untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah.

Pendakwah Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), mengingatkan agar keluarga yang berkurban memanfaatkan saat penyembelihan hewan kurban dengan khusyuk dan penuh makna. Tidak hanya menyaksikan, tapi juga berdoa dengan niat yang tulus.

Menurut UAH, jika seseorang mendapat kabar bahwa hewan kurbannya akan disembelih pada jam tertentu, maka sebaiknya ia segera bersiap diri. Saat waktu penyembelihan tiba, orang tersebut dianjurkan menghadap kiblat dan membaca doa tertentu.

UAH menyarankan untuk membaca bagian doa yang terdapat dalam iftitah, yakni: "Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin."

Dikutip Sabtu (31/05/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @seroja_art, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya memperlakukan momen ini secara serius. Ia menjelaskan bahwa doa tersebut sejalan dengan semangat ibadah kurban yang merupakan bentuk penghambaan total kepada Allah.

Simak Video Pilihan Ini:

Perahu Terbalik Dilabarkan Ombak Tinggi Pantai Selatan, Nelayan Cilacap Tewas Tenggelam

Lanjutkan dengan Doa Seperti Ini

Bacaan itu dapat menggantikan iftitah bagi yang terbiasa membaca versi “wajjahtu wajhiya”, cukup ditambahkan dengan “inni wajjahtu” di awal bacaan. Setelah membacanya, seseorang disarankan langsung berdoa dengan khusyuk.

Doa yang dipanjatkan tidak perlu panjang. Namun, isinya harus menyentuh hal-hal penting dalam kehidupan, seperti memohon ampunan dosa, kelapangan rezeki, dan akhir hidup yang baik.

“Mintalah sungguh-sungguh,” pesan Ustadz Adi. Ia mengingatkan bahwa kesempatan ini hanya datang setahun sekali, sehingga jangan disia-siakan. Kesempatan langka ini bisa menjadi waktu dikabulkannya permohonan.

Berdoa saat hewan kurban disembelih bukan hanya menambah keberkahan, tapi juga memperkuat ikatan spiritual antara pengurban dan Penciptanya. Ada nilai pengorbanan yang lebih dalam dari sekadar menyerahkan seekor kambing atau sapi.

UAH juga menyampaikan bahwa doa saat penyembelihan adalah bentuk keikhlasan dan kesungguhan dalam meneladani Nabi Ibrahim. Ia mengorbankan apa yang paling dicintainya demi menjalankan perintah Allah.

Waktu Mustajab untuk Berdoa, Setahun Sekali

Seorang Muslim sebaiknya tidak hanya menyerahkan urusan kurban kepada panitia masjid tanpa keterlibatan batin. Dengan ikut mendoakan dan menghadap kiblat, proses kurban menjadi lebih berarti secara spiritual.

Selain berdoa untuk diri sendiri, momen itu juga bisa digunakan untuk mendoakan keluarga, saudara, bahkan umat Islam secara luas. Doa adalah senjata orang beriman, dan Idul Adha adalah waktu yang sangat berharga.

Idul Adha bukan hanya seremonial keagamaan, melainkan saat di mana jiwa harus dibersihkan dan niat harus dimurnikan. Penyembelihan kurban adalah simbol ketaatan, dan doa yang menyertainya adalah penguat pengabdian.

Dengan kesadaran tersebut, umat Islam diharapkan bisa memaknai kurban secara lebih dalam. Tidak hanya urusan fisik, tetapi juga sebagai sarana penyucian jiwa dan peningkatan spiritualitas.

“Minta sungguh-sungguh kepada Allah di saat itu. Jangan dianggap ringan. Setahun sekali itu, maka mohonlah sebanyak-banyaknya,” tegas Ustadz Adi Hidayat.

Pesan ini mengajak umat Islam untuk tidak melewatkan waktu mustajab tersebut. Dengan niat dan tata cara yang tepat, semoga kurban yang dilakukan benar-benar menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |