Doa Kamilin Pendek Tarawih di Bulan Ramadan Beserta 5 Keutamaan Membacanya

12 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Doa kamilin merupakan salah satu amalan yang sering dilantunkan setelah pelaksanaan salat Tarawih di bulan Ramadan. Memahami makna dan bacaan doa kamilin pendek tarawih menjadi penting bagi umat Muslim untuk mengoptimalkan ibadah di bulan suci ini.

Doa ini dikenal memiliki versi pendek dan panjang, yang keduanya memuat permohonan kebaikan serta ungkapan syukur kepada Allah SWT. Seperti yang dijelaskan oleh an-nur.ac.id, doa kamilin adalah doa kebaikan yang di dalamnya terdapat ungkapan syukur dan permohonan untuk diberikan keberkahan serta kekuatan iman.

Membaca doa ini setelah salat Tarawih adalah kebiasaan yang baik dan dianjurkan, sebagai bentuk zikir dan permohonan kepada Allah SWT. Ini merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (23/7/2025).

Memahami Doa Kamilin

Doa kamilin adalah sebuah doa yang lazim dilantunkan oleh para ulama dan umat Muslim setelah salat Tarawih. Nama "kamilin" sendiri berasal dari kata pembuka doa yang merepresentasikan untaian doa yang relatif panjang tersebut.

Menurut antaranews.com, kata "kamilin" dalam kalimat pembuka merepresentasikan pengharapan hamba agar menjadi insan yang sempurna (kamil), utamanya dalam hal keimanan.

Doa ini dikenal juga sebagai doa yang memuji kesempurnaan Allah SWT dan berisi permohonan agar menjadi hamba yang sempurna imannya. Journal.stikes-aisyiyahbandung.ac.id menyebutkan bahwa doa kamilin memiliki makna mendalam, yaitu mengakui keesaan dan kebesaran Allah, dengan setiap kalimatnya mengandung pujian dan sanjungan kepada Sang Pencipta.

Substansi permohonannya relatif lengkap, mencakup aspek kehidupan di dunia dan akhirat, termasuk kenikmatan, kekuatan, dan kesulitan. Doa ini bersifat universal dan dapat dibaca kapan saja, tidak hanya di bulan Ramadan.

Bacaan Doa Kamilin Pendek (Arab, Latin, dan Artinya)

Saat selesai salat Tarawih dan sebelum salat Witir, imam atau bilal sering membaca doa kamilin, yang salah satunya adalah versi pendek. Bacaan doa kamilin pendek tarawih ini mudah dihafalkan dan memiliki makna yang mendalam.

Berikut adalah bacaan doa kamilin pendek yang dikutip dari buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar:

Arab:اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا وَوَالِدَيْنَا وَعَنْ جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ والمُسْلِمَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Latin: Allahumma inná nas-aluka ridhaka wal jannata wa na'ûdzu bika min sakhathika wan näri, Allahumma innaka 'afuwwun karimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anná wa walidaina wa 'an jami'il muslimina wal muslimáti birahmatika yá arhamar rahimina.

Artinya:"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keridhaan-Mu dan surga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau suka ampunan, maka ampunilah kami, dan ampunilah ibu bapak kami, serta semua kaum muslimin dan muslimat dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan yang Maha Penyayang."

Bacaan Doa Kamilin Panjang (Arab, Latin, dan Artinya)

Selain versi pendek, terdapat juga versi panjang dari doa kamilin yang umumnya dibaca oleh para ulama selepas salat Tarawih. Doa ini memuat permohonan yang lebih komprehensif terkait kesempurnaan iman, ketaatan, dan harapan akan kebaikan di dunia dan akhirat. Versi ini juga dikenal sebagai doa kamilin setelah salat Tarawih yang lengkap.

Berikut adalah bacaan doa kamilin panjang yang dilansir dari an-nur.ac.id:

Arab:اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin: Allahummaj’alnaa bil iimaani kaamiliin. Wa lil faraaidli muaddiin. Wa lish-shlaati haafidhiin. Wa liz-zakaati faa’iliin. Wa lima ‘indaka thaalibiin. Wa li ‘afwika raajiin. Wa bil-hudaa mutamassikiin. Wa ‘anil laghwi mu’ridliin. Wa fid-dunyaa zaahdiin. Wa fil ‘aakhirati raaghibiin. Wa bil-qadlaa’I raadliin. Wa lin na’maa’I syaakiriin. Wa ‘alal balaa’i shaabiriin. Wa tahta liwaa’i muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyaamati saa’iriina wa alal haudli waaridiin. Wa ilal jannati daakhiliin. Wa minan naari naajiin. Wa ‘alaa sariirl karaamati qaa’idiin. Wa bi huurun ‘in mutazawwijiin. Wa min sundusin wa istabraqiin wadiibaajin mutalabbisiin. Wa min tha’aamil jannati aakiliin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribiin. Bi akwaabin wa abaariiqa wa ka’sin min ma’iin. Ma’al ladziina an’amta ‘alaihim minan nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa’i wash shaalihiina wa hasuna ulaa’ika rafiiqan. Daalikal fadl-lu minallaahi wa kafaa billaahi ‘aliiman. Allaahummaj’alnaa fii haadzihil lailatisy syahrisy syariifail mubaarakah minas su’adaa’il maqbuuliin. Wa laa taj’alnaa minal asyqiyaa’il marduudiin. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma’iin. Birahmatika yaa arhamar raahimiin wal hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.

Artinya:"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan. Yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan qada-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga. Yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra. Yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Keutamaan Membaca Doa Kamilin Setelah Tarawih

Membaca doa kamilin setelah salat Tarawih merupakan amalan sunah yang dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Doa ini menjadi sarana bagi umat Muslim untuk memohon ampunan, keberkahan, dan ridha Allah SWT.

Journal.stikes-aisyiyahbandung.ac.id menjelaskan bahwa doa setelah salat Tarawih merupakan amalan sunah yang dianjurkan untuk memohon ampunan, keberkahan, dan ridha Allah SWT.

Berikut adalah beberapa keutamaan membaca doa kamilin:

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT. Doa kamilin mengandung pujian dan pengagungan kepada Allah SWT atas segala kesempurnaan-Nya. Dengan membacanya, umat Muslim diharapkan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan.
  2. Memohon Ampunan dan Keberkahan. Melalui doa, seorang Muslim dapat mengungkapkan rasa syukur atas nikmat menjalankan ibadah di bulan Ramadan dan memohon agar segala amal ibadahnya diterima. Doa ini juga menjadi kesempatan untuk memohon kebaikan di dunia dan akhirat.
  3. Meningkatkan Kekhusyukan dan Pemahaman Makna. Memahami arti dan makna doa kamilin penting agar doa yang dipanjatkan lebih khusyuk dan bermakna. Dengan memahami maknanya, kita dapat lebih meresapi setiap kata dan menghayati kebesaran Allah SWT.
  4. Memanfaatkan Waktu Mustajab. Setelah salat Tarawih merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Momentum malam Ramadan yang penuh berkah ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
  5. Meningkatkan Persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah). Membaca doa kamilin secara berjamaah setelah salat Tarawih juga memiliki keutamaan tersendiri. Suasana kebersamaan dan kekompakan dalam berdoa dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan ukhuwah islamiyah.

Asal-usul Doa Kamilin

Doa kamilin yang populer di kalangan umat Islam di Indonesia memiliki asal-usul yang dapat ditelusuri dalam kitab-kitab doa ulama. Salah satu sumber yang menyebutkan doa ini adalah kitab Majmu'ah Maqruat Yaumiyah wa Usbuiyyah.

Kitab ini merupakan karya dari pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih. Pada lembar pengantar kitab tersebut, ayah beliau, KH Abdullah Faqih, menjelaskan bahwa doa-doa di dalamnya merupakan hasil ijazah (izin atau sanad) dari beberapa ulama terkemuka.

Ulama-ulama tersebut antara lain Kiai Abdul Hadi (Langitan), Kiai Ma'shum (Lasem), Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki, dan Syekh Yasin bin Isa Al Fadani, seperti yang diungkapkan oleh antaranews.com.

KH Abdullah Faqih juga memberikan restu atau ijazah munawalah, yang berarti siapa saja boleh mengamalkan doa-doa dalam kitab tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa doa kamilin memiliki sanad keilmuan yang kuat dan telah diamalkan secara turun-temurun oleh para ulama, termasuk dalam konteks doa kamilin pendek tarawih.

Adab Berdoa dalam Islam

Berdoa adalah inti dari ibadah, sebuah bentuk permohonan dari hamba kepada Tuhannya. Dalam Islam, berdoa tidak hanya sekadar mengucapkan permohonan, tetapi juga memiliki adab-adab tertentu yang dianjurkan agar doa lebih mudah dikabulkan.

Berikut adalah beberapa adab berdoa yang penting untuk diperhatikan:

  1. Memulai dengan Puji-pujian kepada Allah. Imam Abu Bakr Muhammad bin Al Walid At-Thurthusyi Al Andalusi dalam kitabnya Ad-Dua' Al Ma'tsurat wa Adabuhu wa Ma Yajibu 'alad-Dâ'i Ittib'uhu wa Ijtinabuhu meneladani Nabi Ibrahim AS yang selalu mengawali doanya dengan puji-pujian kepada Allah.
  2. Bertaubat dan Membebaskan Diri dari Pelanggaran. Sebelum memohon hajat, seorang hamba dianjurkan untuk bertaubat dari kemaksiatan dan membebaskan diri dari pelanggaran. Ini menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan dosa.
  3. Memasukkan Kekhusyukan di Hati. Kekhusyukan dalam berdoa merupakan kunci utama agar doa dikabulkan oleh Allah SWT. Fokuskan pikiran dan hati hanya kepada Allah SWT dan panjatkan doa dengan penuh kerendahan hati.
  4. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan. Berdoa hendaknya dilakukan dengan adab yang baik, seperti menghadap kiblat dan mengangkat tangan. Ini adalah bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
  5. Mengakhiri dengan Shalawat. Akhiri doa dengan membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Ini adalah bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah.

Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan, di mana banyak waktu-waktu mustajab (waktu dikabulkannya doa) yang dapat dimanfaatkan oleh umat Muslim. Memanjatkan doa, termasuk doa kamilin pendek tarawih, pada waktu-waktu ini dapat meningkatkan peluang doa dikabulkan.

Berikut adalah beberapa waktu mustajab berdoa di bulan Ramadan:

  1. Setelah Salat Tarawih. Setelah salat Tarawih merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Suasana malam Ramadan terasa lebih khidmat dan tenang, sangat tepat untuk bermunajat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
  2. Sepertiga Malam Terakhir. Waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa dan beribadah, termasuk salat Tahajud. Pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
  3. Saat Sujud dalam Salat. Saat sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, memperbanyak doa saat sujud sangat dianjurkan.
  4. Antara Azan dan Iqamah. Waktu antara azan dan iqamah adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa doa yang dipanjatkan pada waktu ini tidak akan ditolak.
  5. Saat Berbuka Puasa. Ketika seseorang berbuka puasa, doanya termasuk doa yang mustajab. Ini adalah momen di mana seorang Muslim telah menyelesaikan ibadah puasanya dan dapat memanjatkan doa dengan penuh harap.
  6. Malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana segala doa dan amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Mencari malam ini dan memperbanyak doa di dalamnya sangat dianjurkan.

Daftar Sumber

  • an-nur.ac.id | "Doa Kamilin Setelah Shalat Tarawih – Universitas Islam An Nur Lampung"
  • antaranews.com | "Di balik doa kamilin yang sangat populer itu"
  • journal.stikes-aisyiyahbandung.ac.id | "Ketahui 7 Hal Penting tentang Doa Kamilin Setelah Sholat Tarawih dan Hikmahnya di Bulan Ramadhan"
  • Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar | Dra. Neni Nuraeni M.Ag

FAQ

1. Apa itu Doa Kamilin?

Doa Kamilin adalah doa yang biasa dibaca setelah salat Tarawih, berisi pujian kepada Allah dan permohonan untuk kesempurnaan iman serta kebaikan dunia-akhirat.

2. Mengapa disebut “Kamilin”?

Karena doa ini dibuka dengan harapan agar menjadi hamba yang kamil (sempurna) dalam keimanan dan ketaatan.

3. Kapan Doa Kamilin dibaca?

Biasanya dibaca setelah salat Tarawih dan sebelum Witir, terutama di bulan Ramadan.

4. Apakah ada versi pendek dari Doa Kamilin?

Ada. Versi pendeknya mudah dihafal dan mencakup permohonan surga, perlindungan dari neraka, dan ampunan.

5. Apa keutamaan membaca Doa Kamilin?

Dapat mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, keberkahan, dan mempererat ukhuwah saat dibaca berjamaah.

6. Apakah Doa Kamilin hanya untuk bulan Ramadan?

Tidak. Meski populer di Ramadan, doa ini bersifat universal dan bisa dibaca kapan saja.

7. Dari mana asal-usul Doa Kamilin?

Doa ini berasal dari kitab Majmu’ah Maqruat Yaumiyah wa Usbuiyyah karya KH Muhammad bin Abdullah Faqih dan memiliki sanad dari para ulama ternama.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |