Hari Idul Adha Muhammadiyah Jumat 6 Juni 2025: Catat Jadwal Liburnya

Liputan6.com, Jakarta - Umat Muslim Indonesia bersiap menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H. Penetapan tanggalnya, seperti tahun-tahun sebelumnya, kembali menunjukkan perbedaan metode perhitungan antara pemerintah dan organisasi Islam seperti Muhammadiyah. Perbedaan ini penting dipahami, karena akan memengaruhi persiapan ibadah dan rencana aktivitas selama libur panjang.

Tahun ini, hari Idul Adha resmi jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab yang digunakan Muhammadiyah. Memahami prediksi tanggal ini sangat penting bagi umat Islam di Indonesia, tidak hanya untuk persiapan ibadah, tetapi juga untuk merencanakan aktivitas selama libur panjang, termasuk mengetahui jadwal libur dan cuti bersama.

Pentingnya memahami penetapan hari Idul Adha Muhammadiyah pada Jumat, 6 Juni 2025, terletak pada dampaknya terhadap persiapan ibadah dan perencanaan aktivitas selama periode libur panjang. Bagi umat Islam yang mengikuti kalender Muhammadiyah, tanggal ini menjadi acuan utama dalam pelaksanaan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Minggu (11/5/2025).

Kesibukan Salon Kambing Cilacap Sebelum Idul Adha

Muhammadiyah secara resmi menetapkan hari Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini berdasarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H. Muhammadiyah konsisten menggunakan metode hisab (perhitungan astronomis) untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Hasil hisab menunjukkan 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga Idul Adha ditetapkan pada 6 Juni 2025. Penetapan ini memberikan kepastian bagi umat Islam yang mengikuti kalender Muhammadiyah.

Bagi umat Islam yang mengikuti Muhammadiyah, 6 Juni 2025 menjadi tanggal pasti perayaan Idul Adha. Kepastian ini penting untuk persiapan ibadah dan kegiatan terkait, seperti penyembelihan hewan kurban dan kegiatan sosial lainnya.

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (Al-Kautsar: 1-2).

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insha Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat ayat 102).

Penggunaan metode hisab oleh Muhammadiyah dalam menentukan Idul Adha 2025 memberikan kepastian lebih awal kepada umat, dilansir dari Unismuh Makassar. Hal ini memungkinkan persiapan yang lebih matang, baik secara spiritual maupun praktis. Kepastian tanggal juga membantu dalam perencanaan berbagai kegiatan terkait, termasuk penyembelihan hewan kurban dan kegiatan sosial lainnya.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama (Kemenag), memprediksi Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Prediksi ini berdasarkan kalender Hijriah Kemenag yang menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada 28 Mei 2025.

Namun, penetapan resmi masih menunggu hasil sidang isbat yang mempertimbangkan rukyatul hilal (pengamatan hilal) dan hisab. Sidang isbat bertujuan memastikan penampakan hilal sebagai penanda awal bulan Dzulhijjah.

Prediksi Idul Adha 2025 pada 6 Juni 2025 didasarkan pada perhitungan astronomis dan pengamatan hilal. Proses sidang isbat melibatkan para ahli astronomi dan ulama untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah secara akurat. Keputusan resmi pemerintah akan diumumkan setelah sidang isbat, memberikan kepastian bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Penetapan tanggal Idul Adha oleh pemerintah mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.

Nahdlatul Ulama (NU) juga memprediksi Idul Adha 1446 H jatuh pada 6 Juni 2025. Penetapan tanggal ini berlandaskan pada 10 Dzulhijjah sebagai acuan utama dalam menentukan hari raya Idul Adha. Namun, kepastiannya menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama.

Dalam keterangan resminya, NU mengikuti metode rukyat dan hisab dalam menentukan awal bulan Hijriah. NU menekankan pentingnya menunggu hasil sidang isbat pemerintah untuk penetapan resmi Idul Adha.

Meskipun NU, Muhammadiyah, dan prediksi Kemenag menunjukkan kesamaan dalam prediksi tanggal Idul Adha, perbedaan pendekatan dalam menentukan awal bulan Hijriah tetap ada.

Perbedaan metode perhitungan antara hisab dan rukyat seringkali menjadi penyebab perbedaan penetapan tanggal Idul Adha. Metode hisab menggunakan perhitungan astronomis, sementara rukyat mengandalkan pengamatan langsung hilal.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan jadwal libur nasional dan cuti bersama Idul Adha 2025 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Libur ini memberikan kesempatan masyarakat merayakan Idul Adha dengan lebih khusyuk dan bersama keluarga. Berikut rincian libur dan cuti bersama Idul Adha 2025:

1. Jumat, 6 Juni 2025: Libur Nasional Idul Adha
2. Sabtu, 7 Juni 2025: Libur Akhir Pekan
3. Minggu, 8 Juni 2025: Libur Akhir Pekan
4. Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama Idul Adha

Masyarakat Indonesia akan menikmati libur panjang empat hari berturut-turut, yaitu Jumat, 6 Juni hingga Senin, 9 Juni 2025. Libur panjang ini memberikan waktu untuk mempersiapkan berbagai hal terkait Idul Adha, seperti shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban.

SKB 3 Menteri merupakan kesepakatan antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Keputusan ini memberikan kepastian kepada masyarakat dan instansi pemerintah terkait jadwal libur nasional dan cuti bersama Idul Adha 2025.

Selain libur di hari Idul Adha, masih ada 5 hari libur setelah Idul Adha 2025 yang masih tersisa, kapan dan di momen apa saja? Simak rinciannya berikut ini:

1. Jumat, 27 Juni 2025: 1 Muharram Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
2. Minggu, 17 Agustus 2025: Proklamasi Kemerdekaan
3. Jumat, 5 September 2025: Maulid Nabi Muhammad SAW
4. Kamis, 25 Desember 2025: Kelahiran Yesus Kristus (libur nasional)
5. Jumat, 26 Desember 2025: Kelahiran Yesus Kristus (cuti bersama)