Rahasia di Balik Jari Telunjuk Kanan Gus Dur yang Tak Bisa Diam

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab dikenal dengan Gus Dur merupakan sosok ulama besar sekaligus Presiden RI ke-4. Banyak kisah inspiratif tentang dirinya yang tak lekang oleh waktu. Salah satu hal menarik yang kerap mencuri perhatian adalah gerakan jari telunjuk kanannya yang seolah tak pernah berhenti bergerak.

Setiap kali berbicara, baik dalam ceramah, wawancara, maupun saat sedang diam, jari telunjuk kanan Gus Dur tampak terus bergerak. Gerakan ini seolah-olah sedang menulis sesuatu di atas pahanya. Fenomena unik ini memunculkan tanda tanya di kalangan masyarakat.

Putri Gus Dur, Yeni Wahid, pernah mengungkapkan alasan di balik gerakan jari telunjuk kanan ayahnya tersebut. Menurutnya, gerakan itu bukan tanpa makna. Ada sebuah rahasia besar di baliknya yang mungkin tidak banyak diketahui orang.

Yeni Wahid menjelaskan bahwa gerakan tersebut adalah bentuk dzikir wirid yang terus dilantunkan oleh Gus Dur dalam hatinya. Meskipun tak terdengar oleh telinga, namun jari telunjuk kanannya seolah-olah mengikuti alunan dzikir tersebut.

Dikutip Jumat (09/05/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @kanaluni, ada pula pandangan lain dari sahabat dekat Gus Dur yang turut menjelaskan fenomena tersebut.

Kiai Acun Wahid M. Marianto, sahabat lama Gus Dur, mengungkapkan bahwa gerakan jari telunjuk itu merupakan kebiasaan Gus Dur menuliskan lafal  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم (Bismillahirrahmanirrahim) dengan gerakan yang nyaris tak disadari. Huruf demi huruf seolah dirangkai dengan ujung jari telunjuknya.

Simak Video Pilihan Ini:

Kecelakaan Maut Truk Rem Blong Tabrak Angkot Rombongan Guru, 11 Orang Meninggal

Ternyata Ini Maksud Gerakan Jari Telunjuk Gus Dur

Gerakan kecil itu, bagi Gus Dur, adalah bentuk pengingat kepada Tuhan. Meski sederhana, namun maknanya begitu mendalam. Dalam pandangan Gus Dur, spiritualitas tidak selalu harus disuarakan dengan lantang. Cukup dengan gerakan jari dan hati yang senantiasa terhubung.

Kebiasaan tersebut, menurut Kiai Acun, menunjukkan bahwa Gus Dur selalu berada dalam keadaan berdzikir, di mana pun dan kapan pun. Tanpa suara, tanpa ucapan, namun maknanya tetap terjaga di dalam hati.

Masyarakat yang menyaksikan gerakan tersebut kerap kali merasa penasaran. Sebagian mengira bahwa gerakan jari itu hanyalah refleks biasa atau kebiasaan tak sengaja. Namun setelah mendengar penjelasan dari sahabat dan putrinya, banyak yang kemudian memahami bahwa itu adalah wujud kesadaran spiritual Gus Dur.

Gerakan tersebut bukan hanya sekadar kebiasaan, melainkan simbol kedekatan Gus Dur dengan Allah SWT. Zikir yang dilakukan dalam diam, tanpa kata-kata, namun tetap terjaga dalam setiap detik kehidupan.

Bagi Gus Dur, mengingat Tuhan tidak memerlukan ritual khusus. Bahkan dalam keadaan berbicara dengan orang lain, ia tetap menjaga hatinya untuk berdzikir. Kebiasaan ini menjadi contoh bagaimana kesalehan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sejumlah ulama dan pengamat spiritual memandang bahwa gerakan telunjuk tersebut adalah manifestasi dari rasa cinta Gus Dur kepada Allah. Melalui gerakan kecil itu, Gus Dur mengajarkan bahwa berdzikir tidak harus selalu diucapkan keras-keras, namun cukup dengan hati yang penuh keikhlasan.

Bukti Kesalehan Gus Dur

Yeni Wahid menambahkan bahwa sejak kecil, Gus Dur memang dikenal memiliki kedekatan yang kuat dengan Tuhan. Meskipun sibuk dengan berbagai aktivitas sebagai presiden, ulama, dan tokoh bangsa, ia tetap menjaga rutinitas spiritualnya.

Sikap yang konsisten dalam berdzikir ini menggambarkan prinsip Gus Dur yang mengutamakan kedekatan dengan Allah dalam berbagai situasi. Tidak heran jika banyak orang kemudian mengambil pelajaran dari hal kecil yang dilakukan oleh sosok besar ini.

Menurut sejumlah saksi yang pernah mendampingi Gus Dur, bahkan saat berada dalam perjalanan, jari telunjuk kanannya tetap bergerak. Seolah mengisyaratkan bahwa zikir tak boleh terputus oleh keadaan.

Tidak sedikit orang yang kemudian mencoba meniru kebiasaan ini. Mereka merasa bahwa gerakan jari yang seolah menulis basmalah tersebut mampu membantu menjaga konsentrasi dalam mengingat Tuhan.

Kebiasaan unik ini juga menjadi bukti bahwa Gus Dur mampu menggabungkan kesalehan spiritual dengan aktivitas duniawi. Sebagai pemimpin yang aktif, ia tetap tidak melupakan hakikat penghambaan kepada Sang Pencipta.

Melalui kisah ini, banyak masyarakat yang kemudian lebih memahami makna dari setiap gerakan sederhana yang dilakukan oleh tokoh yang dikenal humanis ini. Gus Dur mengajarkan bahwa zikir tidak harus dilakukan dengan ritual yang rumit, namun bisa diwujudkan dalam gerakan yang sederhana sekalipun.

Warisan spiritual ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk tetap menjaga hati agar selalu terhubung dengan Allah SWT. Meskipun aktivitas padat, jangan sampai melupakan dzikir yang menjadi sumber ketenangan jiwa.

Dengan memahami rahasia di balik gerakan telunjuk kanan Gus Dur, umat bisa belajar bahwa kedekatan dengan Tuhan tidak selalu memerlukan ungkapan verbal. Cukup dengan hati yang ikhlas dan konsisten dalam berdzikir.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |