GOOTO.COM, Jakarta - Hozon New Energy Automobile Co., Ltd., sebagai induk dari merek kendaraan listrik Neta Auto, resmi memulai proses restrukturisasi yang diawasi oleh Pengadilan Menengah Rakyat Jiaxing, Zhejiang.
Iklan
Langkah ini bertujuan untuk menyelesaikan krisis utang, mengoptimalkan sistem manajemen, dan membuka peluang pertumbuhan baru melalui suntikan modal strategis. Proses ini juga menandai komitmen perusahaan untuk menjaga produksi, stabilitas pengiriman, serta perlindungan hak pelanggan dan karyawan.
"Restrukturisasi ini mencakup kerja sama dengan investor strategis, optimalisasi tim manajemen, dan penunjukan CEO baru yang berpengalaman di industri otomotif global. Operasional pabrik domestik seperti Tongxiang akan kembali berjalan dalam enam bulan ke depan, sementara pasar internasional tetap berjalan normal," tulis keterangan resmi Neta.
Hozon juga memastikan layanan purnajual, sistem OTA, dan pasokan suku cadang untuk seluruh model Nezha tetap aman dan terjamin. Neta nantinya akan fokus pada pengembangan teknologi kendaraan cerdas dan globalisasi.
Tiga model baru akan diluncurkan sebelum 2027, ditargetkan untuk segmen pasar menengah hingga atas. Perusahaan juga akan memperkuat kolaborasi dengan mitra teknologi seperti CATL dan Huawei. Dengan restrukturisasi ini, Hozon optimistis bisa bangkit lebih kuat dan terus berkontribusi pada industri kendaraan listrik global.
Selain itu, Neta juga menegaskan bahwa operasional bisnis, baik domestik maupun internasional, tetap berjalan selama masa restrukturisasi.
"Di Cina, pabrik seperti Tongxiang akan kembali aktif secara bertahap dalam enam bulan mendatang untuk memenuhi pengiriman pesanan yang ada," buinyi pernyataan Neta.
"Sistem dealer juga akan diperkuat dengan skema konversi utang menjadi ekuitas serta dukungan finansial. Sementara itu, operasional luar negeri tetap normal. Jaringan dealer, suku cadang, dan layanan purnajual tetap tersedia tanpa gangguan," lanjut pernyataan tersebut.
Pilihan Editor: Pindad Rilis Kendaraan Taktis Listrik PANDU di Indo Defence 2025