GOOTO.COM, Jakarta - PT Omoway Technology Indonesia memperkenalkan motor listrik prototipe perdananya yakni Omo X di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.
Iklan
"Kami percaya bahwa masa depan mobilitas bukan hanya tentang berkendara dari satu titik ke titik lainnya, tetapi juga tentang pengalaman perjalanan itu sendiri," kata Founder Omoway Todd He dalam keterangan resminya.
Merek baru asal Tiongkok ini hadir di Indonesia dan diklaim memiliki banyak perbedaan jika dibandingkan dengan motor listrik lainnya yang sudah ada. Salah satunya sudah disematkan fitur autonomous driving system yang dikembangkan sendiri.
"Motor ini baru kami perkenalkan, dan akan diproduksi secara massal," kata Intelligent Smart Product Manager Omoway Nick.
Lebih lanjut, Todd menjelaskan dengan diciptakannya autonomous driving systems ini, Omoway hadirkan teknologi cerdas bagi kehidupan sehari-hari, di mana transportasi menjadi mudah, aman, dan ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, fitur yang ada pada motor listrik ini mirip dengan yang ada pada mobil, seperti Adaptive Cruise Control, dan Collision Assistant Braking, di mana sistem ini menentukan bahwa tabrakan akan terjadi, tetapi pengemudi terganggu dan gagal mengambil tindakan pengereman tepat waktu.
Omoway mampu menyeimbangkan dirinya sendiri tanpa pengendara perlu menurunkan kaki ketika jalanan macet dan berhenti. Menurut Todd, pihaknya menawarkan produk berbeda dengan menggabungkan teknologi AI untuk konektivitas ke dalam satu motor listriknya.
Pihaknya mengandalkan riset dan pengembangan yang disebut MOT R&D Hub perusahaan, yang terbagi menjadi empat divisi, yakni MOT Intelligent Riding Domain, Intelligent Riding Connectivity Domain, MOT Electronic Architecture Domain, dan MOT Vehicle Domain.
Pendekatan tersebut dipastikan menjadi perangkat yang benar-benar cerdas, intuitif, dan terhubung. Omoway mengklaim setiap produknya didesain dapat dipakai dengan jangka panjang serta dengan dampak lingkungan yang minimal.
Hardware-nya dirancang untuk efisiensi energi dan durabilitas, sementara software-nya berfungsi mengoptimalkan arus lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan menurunkan jejak karbon dari perjalanan di perkotaan.
"Kami akan berpikir tentang itu (membangun manufaktur di Indonesia). Namun, informasi yang kami bagikan masih terbatas," tutup Nick
Pilihan Editor: Formula E Jakarta 2025 Ditargetkan Ditonton 20 Ribu Orang