Penjelasan Shalat Idul Adha Sunnah atau Wajib, Lengkap di 2025 Jatuh Tanggal Ini

6 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Adha merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi puncak ibadah haji, Idul Adha juga identik dengan penyembelihan hewan kurban. Namun, sebelum melaksanakan ibadah kurban, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Lantas, bagaimana hukum shalat Idul Adha sunnah atau wajib?

Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, namun tidak bersifat wajib. Shalat ini menjadi bagian dari syiar Islam dan memiliki keutamaan yang besar. Melaksanakan shalat Idul Adha merupakan bentuk syukur atas nikmat Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Memahami hukum shalat Idul Adha sunnah atau wajib penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Selain itu, mengetahui tata cara dan keutamaannya akan menambah kekhusyukan dalam beribadah. Kapan Idul Adha 2025 dilaksanakan?

Berdasarkan berbagai sumber, Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Namun, penetapan resmi masih menunggu hasil sidang isbat pemerintah.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (22/5/2025).

Kejadian tidak terduga terjadi saat sholat idul adha sedang berlangsung di sebuah tempat

Penjelasan Shalat Idul Adha Sunnah atau Wajib

Shalat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad menurut pandangan mazhab Syafi'i. Melansir dari Kitab Fiqh Al-'Ibadat, 'Ilmiyyan 'Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i Ma'a Mutammimat Tanasub Al-'Ashr karya Syaikh Alauddin Za'tari, shalat Idul Adha dikerjakan sebanyak dua rakaat, sama halnya dengan shalat Idul Fitri. Hal ini bersandar pada ucapan Umar yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim.

Melansir dari dompetdhuafa.org, hukum shalat Idul Adha sunnah atau wajib dan keutamaannya penting untuk dipahami. Shalat Idul Adha memiliki hukum sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Landasan dalil yang menjadi dasar hukum shalat Idul Adha terdapat dalam Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW.

Dalil Al-Quran yang menjadi landasan hukum Shalat Idul Adha terdapat dalam surat Al-Kautsar ayat 2-3, Allah SWT berfirman yang artinya,

“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah.”

Ayat ini menggambarkan pentingnya melaksanakan shalat Idul Adha dan berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Hadits yang menjadi penunjang hukum shalat Idul Adha adalah hadits Ummu ‘Athiyyah:

“Nabi SAW memerintahkan kepada kami pada saat sholat ‘id (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat sholat” (HR. Muslim).

Jumlah Takbir Shalat Idul Adha

Sholat Idul Adha dikerjakan sebanyak dua rakaat, sama halnya dengan sholat Idul Fitri. Tata cara sholat Idul Adha sama seperti tata cara sholat lainnya dan sunnahnya juga sama seperti sunnah lainnya. Perbedaannya terletak pada jumlah takbir dalam setiap rakaat.

Menurut pendapat Imam Syafi'i, jumlah takbir pada rakaat pertama sebanyak tujuh kali di luar takbiratul ihram dan pada rakaat kedua sebanyak lima kali di luar takbir qiyam (berdiri setelah sujud). Takbir sholat Idul Adha yang berjumlah tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua ini dilakukan sebelum membaca surat dalam Al-Qur'an. Demikian menurut pendapat Imam Syafi'i.

Disunnahkan menjadikan setiap takbir dalam satu napas. Setiap dua takbir dipisahkan kira-kira sepanjang membaca satu ayat yang tidak panjang dan juga tidak pendek, yakni dengan membaca

"subhanallah, wal hamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar"

(Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar).

Ini merupakan shigat yang disepakati mayoritas murid Imam Syafi'i.

Setelah takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama kemudian dilanjutkan dengan membaca ta'awudz lalu membaca surah Al Fatihah. Setelah itu baru membaca surah Qaf atau surah Al-A'Ala atau surah Al Kafirun dengan suara keras.

Kemudian pada rakaat kedua, setelah bertakbir sebanyak lima kali selain takbir bangkit dari sujud, membaca surah Al Fatihah kemudian membaca surah Al Qamar jika pada rakaat pertamanya membaca surah Qaf.

Bacaan Takbir Shalat Idul Adha Arab dan Artinya

Dalam sholat Idul Adha, di antara takbir-takbir tambahan, disunnahkan untuk membaca tasbih atau dzikir. Bacaan ini merupakan bentuk pujian dan pengagungan kepada Allah SWT. Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa bacaan yang umum digunakan:

Salah satu bacaan takbir yang umum dilafalkan adalah:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر

Subhana allahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illa allah, wallahu akbar

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

Tanggal Lebaran Idul Adha di 2025

Melansir berbagai sumber, seperti Kementerian Agama RI dan Muhammadiyah, maka lebaran Idul Adha tanggal berapa 1446 H, diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Kementerian Agama memprediksi 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Dengan demikian, Idul Adha (10 Dzulhijjah) diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Namun, perlu diingat bahwa ini masih prediksi sementara dan menunggu hasil sidang isbat.

Muhammadiyah juga telah mengumumkan akan merayakan Idul Adha pada tanggal yang sama, 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab, sesuai Maklumat PP Muhammadiyah. Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) akan menetapkan tanggal Idul Adha setelah pengamatan hilal.

Penetapan tanggal Idul Adha 2025 sangat penting bagi umat Islam di Indonesia. Tanggal ini menjadi penanda puncak ibadah haji dan pelaksanaan kurban. Memahami prediksi tanggal ini penting untuk persiapan spiritual dan praktis, termasuk merencanakan aktivitas selama libur panjang.

Berdasarkan Kalender Hijriah Kementerian Agama, Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada 6 Juni 2025. Kalender ini menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada 28 Mei 2025, sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha diperkirakan terjadi pada 6 Juni 2025. Meskipun sudah ada prediksi, penentuan tanggal pastinya masih menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama. Sidang isbat ini biasanya dilakukan beberapa waktu sebelum hari raya Idul Adha tiba.

  1. Kementerian Agama memprediksi Idul Adha 2025 pada 6 Juni 2025.
  2. Muhammadiyah menetapkan Idul Adha 2025 pada 6 Juni 2025.
  3. NU memprediksi Idul Adha 2025 pada 6 Juni 2025, menunggu konfirmasi sidang isbat.
  4. Penetapan resmi menunggu hasil sidang isbat pemerintah.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |