Tata Cara dan Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Dzulhijjah 2025, Raih Keutamaan Dobel-Dobel

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang masih punya utang puasa Ramadhan? Momentum Dzulhijjah sangat baik dimanfaatkan untuk mengqadha puasa Ramadhan, karena tidak baik ditunda terus khawatirnya lupa hingga mendekati Ramadhan berikutnya.

Sebagaimana diketahui, melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Namun, terdapat beberapa golongan muslim yang boleh tidak berpuasa Ramadhan tapi harus menggantinya di bulan lain. Salah satunya adalah wanita yang haid.

Mengganti atau mengqadha puasa Ramadhan harus sejumlah hari yang ditinggalkan. Sebagai contoh, jika tidak puasa Ramadhan lima hari, maka di bulan lainnya wajib mengqadha sebanyak lima hari pula. Ketentuan ini berdasarkan firman Allah SWT berikut.

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 184)

Jika Anda ingin mengqadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah 2025, simak berikut panduannya dari Liputan6.com. Panduan ini meliputi tata cara dan niat qadha puasa Ramadhan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Menjelajah Eksotisnya Wisata Pegunungan Palujantung Cilacap

2 Cara Qadha Puasa Ramadhan

Ada dua pendapat mengenai tata cara pelaksanaan qadha puasa Ramadhan. Pertama, apabila meninggalkan puasa Ramadhan secara berurutan maka saat mengqadhanya pun harus berurutan. 

Adapun pendapat kedua membolehkan qadha puasa Ramadhan tidak berurutan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut.

قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ 

Artinya: "Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan." (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar) 

Merujuk pada pendapat kedua, maka qadha puasa Ramadhan tidak wajib dikerjakan secara berurutan. Dengan demikian, dapat dilakukan sesuai kehendak, namun diusahakan sebelum tiba Ramadhan berikutnya.

Tata Cara dan Niat Qadha Puasa Ramadhan

Berikut ini tata cara puasa qadha Ramadhan.

1. Niat

Niat qadha puasa Ramadhan mulai dilafalkan malam hari sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT".

2. Makan Sahur

Makan sahur lebih utama menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Melaksanakan Puasa

Selama berpuasa harus menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan sebagainya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.

Selama berpuasa juga menjaga dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

4. Membaca Doa Buka Puasa

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ 

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.

Artinya, “Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (HR. Abu Daud)

Selain doa di atas, boleh juga membaca doa berikut.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.

Artinya, “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (HR. Abu Daud).

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |