Asosiasi Ojol Tolak Rencana Merger Gojek dan Grab, Ancam Aksi Besar di Indonesia

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi pengemudi ojek online atau ojol Garda Indonesia menolak rencana PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang berencana merger atau menggabungkan usaha dengan Grab. Aksi korporasi ini dianggap akan menciptakan praktik kartel bisnis dalam ekosistem transportasi online.

Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan asosiasinya juga mengancam bakal menggelar aksi besar dari seluruh Indonesia untuk menolak mega merger ini. “Garda akan menggerakkan pengemudi online seluruh Indonesia untuk menolak aksi korporasi ini,” kata Igun saat dihubungi pada Senin, 12 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Garda Indonesia mencatat setidaknya ada tiga dampak negatif atas rencana penggabungan usaha Gojek dan Grab. Pertama, merger ini akan mengambil langkah efisiensi dan berdampak pada pemutusan kemitraan. Kedua, kinerja kedua perusahaan tersebut masih tidak ideal dan berimbang terkait transparansi ke mitra. Ketiga, menimbulkan persaingan usaha tidak sehat karena menciptakan monopoli dalam usaha ride-hailing

Tak hanya itu, Igun mengatakan penggabungan usaha ini akan membentuk monopoli dalam bisnis ojol yang tidak baik. Dia meminta pemerintah melalui Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus mengawasi rencana ini agar tak merugikan pada pengemudi. 

Igun menilai kartel bisnis ini juga akan melindas aplikasi transportasi online lokal, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena itu, dia meminta agar negara melindungi kelompok rentan ini agar tidak mati akibat merger ini. 

“Negara dan pemerintah melalui KPPU harus hadir secara konkret karena dampaknya akan sangat merugikan bagi pengemudi online, masyarakat dan pelaku usaha dalam ekosistem aplikasi online ini,” kata Igun. 

Selain itu, Igun juga meminta agar negara atau pemerintah menggagalkan rencana merger ini. Dia menilai penggabungan usaha ini tidak sehat karena membentuk tarif dan potongan biaya aplikasi sendiri, alih-alih tunduk pada regulasi pemerintah. “Kami sebagai Asosiasi juga akan terus memonitor aksi korporasi yang tidak sehat ini, pengemudi online adalah pihak pertama yang akan sangat dirugikan nantinya,” kata dia. 

Gojek Tokopedia (GOTO) soal Merger dengan Grab: Belum Ada Kesepakatan

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tak membantah atau membenarkan bahwa perseroan akan merger dengan perusahaan teknologi, Grab. Manajemen GOTO mengakui menerima berbagai tawaran bisnis dari berbagai pihak. 

Sekretaris Perusahaan R.A. Koesoemohadiani mengatakan manajemen memang memiliki kewajiban untuk menjajaki berbagai potensi bisnis. Langkah ini termasuk mengevaluasi secara menyeluruh dari berbagai tawaran, sehingga belum ada kesepakatan. “Belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun,” kata dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 8 Mei 2025. 

Kehati-hatian itu, kata Koesoemohadiani, bertujuan memaksimalkan kerja sama apabila rencana bisnis terealisasi. Menurut dia, manajemen memperhatikan kelangsungan perseroan, termasuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham. “Dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci,” kata Koesoemohadiani 

Namun demikian, Koesoemohadiani mengatakan hingga saat ini belum ada kesepakatan dari berbagai tawaran bisnis tersebut.  “Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” kata dia. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |