Benarkah Haji dan Umrah Wajibnya Hanya Sekali Seumur Hidup? Simak Penjelasan Buya Yahya

1 week ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Ibadah haji dan umrah adalah dua ibadah yang sangat penting dalam agama Islam, namun ada banyak pertanyaan seputar kewajiban melaksanakan kedua ibadah tersebut. Salah satunya adalah, apakah benar bahwa kewajiban melaksanakan haji dan umrah hanya sekali seumur hidup? Banyak umat Muslim yang masih bingung mengenai hal ini, apalagi jika menyangkut soal nadzar yang terkadang membuat seseorang berencana untuk menunaikan haji atau umrah lebih dari sekali.

Pendakwah KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Yahya, menjelaskan bahwa kewajiban untuk melaksanakan haji dan umrah memang hanya sekali seumur hidup. Hal ini menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami oleh umat Muslim, terutama yang sudah baligh dan merdeka. Menurut Buya Yahya, jika seseorang sudah melaksanakan haji atau umrah sekali, maka ia tidak diwajibkan untuk melakukannya lagi kecduali karena bernazar.

“Wajibnya haji dan umrah itu memang hanya sekali seumur hidup,” kata Buya Yahya dalam ceramahnya yang dikutip pada Senin (28/04/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @pustakaalbahjah_official.

"Kewajiban itu berlaku bagi setiap Muslim yang telah baligh dan merdeka, namun ada pengecualian apabila seseorang bernadzar untuk melaksanakan ibadah tersebut lebih dari sekali."

Syarat utama bagi seseorang untuk melaksanakan haji atau umrah adalah sudah baligh dan merdeka. Artinya, kewajiban ini tidak berlaku bagi anak-anak atau orang yang masih tergantung pada orang tua, atau orang yang tidak memiliki kebebasan penuh dalam hidupnya. Setelah melaksanakan haji atau umrah sekali, seorang Muslim tidak diwajibkan untuk melakukannya lagi kecuali dengan niat nazar.

Namun, terdapat perbedaan penting antara haji dan umrah. Buya Yahya menjelaskan bahwa haji memiliki lebih banyak kewajiban yang harus dipenuhi, termasuk wukuf di Arafah.

"Haji itu lebih lengkap karena memiliki tahapan-tahapan tertentu, seperti wukuf di Arafah. Sedangkan umrah tidak memiliki tahapan sebanyak itu, sehingga umrah bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun," ungkap Buya Yahya.

Simak Video Pilihan Ini:

Keren, Pelajar Pameran Arsip dan Artefak Peninggalan Keluarga

Bagaimana Jika Bernadzar

Meskipun begitu, haji dan umrah tetap menjadi dua ibadah yang berbeda dalam hukum Islam. Haji wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu, sementara umrah, meskipun tidak seberat haji, juga tetap dianggap wajib dilakukan sekali dalam seumur hidup bagi mereka yang mampu. Jika seseorang telah melaksanakan haji, ia tetap bisa melaksanakan umrah kapan saja, namun itu tidak menjadi kewajiban.

Sebagai tambahan, Buya Yahya juga menyebutkan bahwa bagi seseorang yang bernagzar untuk melakukan haji lebih dari sekali, maka kewajiban itu menjadi berbeda. "Jika ada seseorang yang bernadzar untuk melaksanakan haji lebih dari sekali, maka ia wajib memenuhi nazarnya," katanya.

Nadzar yang dibuat oleh seseorang menjadi syarat yang mengikat dan harus dilaksanakan meskipun sudah memenuhi kewajiban haji sekali seumur hidup.

Pentingnya memahami perbedaan antara haji dan umrah ini akan membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah dengan benar. Sebab, keduanya memang memiliki syarat dan rukun yang berbeda, walaupun umrah sering dianggap sebagai haji kecil. Buya Yahya menekankan bahwa setiap orang yang melaksanakan haji pasti akan melakukan umrah, namun tidak sebaliknya.

Penting untuk diingat bahwa umrah, meskipun tidak wajib seperti haji, tetap memiliki banyak keutamaan. "Umrah adalah ibadah yang sangat besar pahalanya, namun jika belum melaksanakan haji, maka haji lah yang menjadi kewajiban pertama yang harus dilaksanakan," ujar Buya Yahya. Hal ini menjadi sebuah pengingat bagi umat Islam bahwa prioritas pertama adalah melaksanakan haji jika sudah memenuhi syarat.

Ceramah Buya Yahya ini sangat relevan untuk umat Muslim yang masih bingung mengenai kewajiban haji dan umrah. "Haji dan umrah adalah dua kewajiban yang berbeda. Haji memiliki lebih banyak syarat dan rukun, sementara umrah lebih ringkas dan bisa dilakukan kapan saja," kata Buya Yahya.

Jangan Paksakan Ibadah

Bagi yang telah melaksanakan haji, umrah tetap bisa dilakukan untuk menambah pahala, namun tidak ada kewajiban untuk melaksanakannya lebih dari sekali. "Jadi, meskipun kita mampu secara finansial, haji tetap menjadi kewajiban pertama yang harus dilakukan, sedangkan umrah adalah tambahan ibadah yang bisa dilakukan kapan saja," tambahnya.

Seseorang yang bernadzar untuk melakukan haji lebih dari sekali harus memenuhi nazarnya. Hal ini menjadi penting untuk dipahami agar umat Islam tidak salah paham mengenai kewajiban yang mereka hadapi. Nazar yang dilakukan dengan kesadaran dan ikhlas harus dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

"Haji dan umrah adalah dua ibadah yang sangat besar pahalanya. Namun, kita harus tahu bahwa kewajiban utama adalah haji. Setelah itu, umrah bisa menjadi ibadah tambahan yang membawa banyak keberkahan," ujar Buya Yahya.

Ceramah Buya Yahya juga memberikan pencerahan mengenai konsep kewajiban haji dan umrah dalam pandangan agama. Dengan pemahaman yang tepat, umat Muslim bisa lebih tenang dan fokus pada ibadah yang sedang dijalankan. "Jangan merasa tertekan dengan kewajiban yang belum tercapai, karena haji adalah kewajiban sekali seumur hidup, sementara umrah bisa dilakukan kapan saja," jelasnya.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa ibadah haji dan umrah harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas. "Jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah ini jika belum mampu secara materi, karena Allah tidak membebani umat-Nya dengan sesuatu yang di luar kemampuan mereka," tutup Buya Yahya.

Dengan penjelasan yang komprehensif ini, diharapkan umat Muslim bisa memahami lebih dalam tentang kewajiban haji dan umrah, serta menjalankannya dengan penuh keyakinan dan niat yang benar.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |