Makeover Gudang Jadi Mushola Nyaman, Estetik dengan Sentuhan Wood Panel untuk Rumah Mungil

Liputan6.com, Jakarta - Mengubah gudang sempit dan tak terpakai menjadi mushola yang nyaman kini bukan sekadar impian, terutama yang gemar dengan desain rumah minimalis namun kekinian.

Dengan sentuhan kreatif dan pilihan material yang tepat, ruang mungil bisa disulap menjadi tempat ibadah yang tenang dan indah.

Konsep ini mengedepankan pemanfaatan ruang secara maksimal dengan tetap menjaga nilai estetika. Tak hanya nyaman untuk sholat, desain mushola ini juga menyegarkan mata dengan dekorasi minimalis namun menawan.

Langkah awal dalam makeover ini dimulai dengan mengeluarkan semua barang dari gudang. Gudang yang sebelumnya menjadi tempat penyimpanan disulap secara total menjadi ruang ibadah keluarga.

Setelah barang-barang dikeluarkan, lantai ruangan langsung dipel agar bersih dan layak dijadikan mushola. Kebersihan memang menjadi langkah pertama sebelum memulai proses dekorasi ruangan.

Dirangkum Rabu (30/04/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @rumah_haza, proses makeover ini dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar hasilnya maksimal dan memuaskan.

Salah satu elemen paling mencolok dari desain mushola ini adalah mihrabnya yang terbuat dari playwood 3 mm. Mihrab tersebut dibeli secara online dan dikirim dalam bentuk puzzle.

Kondisi Arus Mudik 2025 di Tol dan Jalur Pantura Pemalang Jateng

Konsep pengiriman dalam bentuk puzzle tidak hanya aman untuk pengiriman jarak jauh, tapi juga menghemat ongkos kirim. Potongan puzzle dirakit terlebih dahulu di lantai agar mudah saat dipasang di dinding.

Sebelum dipasang, bagian tertentu pada panel harus dipotong karena adanya colokan listrik di dinding. Penyesuaian ini dilakukan agar panel bisa menempel rapi tanpa menghalangi sumber daya listrik.

Pemasangan wood panel cukup mudah karena menggunakan double tip yang sudah disediakan oleh penjual. Panel tinggal ditempel ke dinding sesuai susunan yang sudah dirakit di lantai sebelumnya.

Meskipun berbentuk puzzle, sambungan antar bagian tidak terlihat mencolok. Hasil akhirnya tampak rapi, menyatu, dan memberikan tampilan natural kayu yang hangat.

Untuk menambah keindahan sudut mushola, penghuni menambahkan tanaman hias artificial. Tanaman ini diletakkan di sudut ruang dekat sejadah sebagai pemanis ruangan.

Tak hanya tanaman, alat salat seperti mukena dan sarung juga digantungkan dengan rapi di dekat mihrab. Gantungan dinding dipilih dengan desain sederhana agar tetap selaras dengan tema ruangan.

Dengan dekorasi yang sederhana namun estetik, mushola mungil ini mampu menciptakan suasana ibadah yang lebih tenang dan khusyuk. Tata cahaya alami juga dimanfaatkan agar ruangan tidak pengap.

Sentuhan wood panel berwarna coklat kayu memberikan kesan hangat dan alami pada ruang ibadah ini. Warna tersebut berpadu apik dengan lantai polos dan ornamen netral di sekitarnya.

Desain ini juga mempertimbangkan faktor kenyamanan beribadah, seperti ketersediaan ruang gerak dan penempatan sejadah yang tidak terlalu dekat dengan tembok.

Mihrab dari kreasi kayuku ini tersedia dalam berbagai pilihan warna, ukuran, dan model. Hal ini memungkinkan setiap orang menyesuaikannya dengan selera dan ukuran ruang yang dimiliki.

Hasil akhir dari makeover ini menunjukkan bahwa mushola tidak harus luas untuk terasa nyaman. Dengan perencanaan yang matang, ruangan kecil pun bisa memberi rasa tenteram.

Ide ini bisa diterapkan di rumah-rumah urban yang tidak memiliki banyak ruang. Terutama bagi keluarga muda yang ingin menghadirkan tempat ibadah di dalam rumah.

Fungsionalitas dan keindahan bisa berjalan beriringan bila pemilihan material dan desain dilakukan dengan bijak. Wood panel menjadi salah satu solusi dekoratif yang praktis dan ekonomis.

Kini, gudang yang dulu kumuh dan tak terpakai berubah menjadi sudut spiritual yang damai. Sebuah bukti bahwa kreativitas mampu menghadirkan perubahan positif di dalam rumah.

Makeover seperti ini juga bisa menjadi inspirasi bagian dari resolusi rumah islami. Bagi siapa saja yang memiliki ruang terbengkalai, ide ini layak untuk dicoba.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul