Liputan6.com, Jakarta - Seorang gadis muda mendadak jadi sorotan warganet usai aksinya meminta doa jodoh di depan Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam viral di media sosial. Ia datang jauh-jauh hanya untuk menyampaikan hajat hatinya secara langsung kepada sang pendakwah muda asal Blitar itu.
Sepertinya perempuan cantik ST Nyell ini pingin nikah secepatnya di tahun 2025 ini.
Gadis cantik tersebut diketahui bernama Mbak Diah, berasal dari Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Ia datang berdua bersama temannya, keduanya perempuan, ke salah satu majelis pengajian Gus Iqdam di Banjarbaru, Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu.
Momen ini terekam dalam video yang tayang di akun TikTok @wongpusat.real yang dikutip Liputan6.com Sabtu (03/05/2025) dan langsung menuai perhatian warganet. Wajah Mbak Diah terlihat gugup namun mantap ketika berbicara langsung dengan Gus Iqdam.
Dalam dialog hangat tersebut, Gus Iqdam sempat bertanya, "Sudah menikah, Mbak?" yang langsung dijawab dengan jujur oleh Diah, "Belum, Gus." Sontak suasana pun menjadi riuh penuh tawa ringan dari jamaah yang hadir.
Gus Iqdam kemudian menimpali, "Lah ini tadi kenapa kok perjuangkan jauh-jauh kesini?" Mbak Diah pun mengaku sengaja datang demi meminta doa agar segera mendapatkan jodoh.
"Doakan supaya saya cepat dapat jodoh, Gus," kata Diah. Ia juga mengaku ngefans dengan sosok Gus Iqdam yang dikenal humoris, santai, namun tetap dalam bingkai dakwah yang lembut dan penuh makna.
Simak Video Pilihan Ini:
Simulasi Demo Rusuh usai Pilkada 2024 di Pemalang
Inilah Doa yang Disarankan Gus Iqdam
Menanggapi permintaan tersebut, Gus Iqdam memberikan sebuah doa yang bisa diamalkan oleh siapa saja yang ingin segera menikah, terutama di tahun 2025 mendatang.
Doa yang dilantunkan Gus Iqdam adalah, "Rabbana hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a’yunin waj’alnâ lil muttaqîna imâmâ.”
Dikutip dari NU Online, doa tersebut berasal dari Al-Qur’an Surah Al-Furqan ayat 74, yang artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pandangan mata yang menyejukkan dari para istri dan anak keturunan kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Gus Iqdam pun memberikan saran untuk membaca doa itu secara rutin, khususnya setelah sholat. “Banyak-banyak doa itu. Habis sholat. Minimal satu kali. Insya Allah pulang dari sini nanti dapat jodoh. Amin,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Iqdam juga sempat bergurau soal kriteria jodoh yang diidamkan Mbak Diah. "Pengennya yang gimana?"
"Kaya Gus Iqdam, atau Mas Danu," jawab Mbak Diah ngarep.
Gus Iqdam menambahkan dengan canda khasnya, "Kalau kayak saya ini jarang. Ini limited edition. Keluaran terbatas ini. Tuhan ngeluarin cuma 100 tahun sekali ini, hehehehe."
Sontak candaan tersebut disambut tawa jamaah. Meskipun bersifat ringan, momen itu menunjukkan bahwa suasana majelis Gus Iqdam sangat akrab dan merangkul semua kalangan, terutama anak muda.
Doa Ini Pas Juga Dipanjatkan Orang Tua
Mbak Diah sendiri diketahui berusia 27 tahun dan masih lajang. Ia menunjukkan kesungguhan luar biasa dengan menempuh perjalanan sekitar dua setengah jam hanya untuk hadir dalam majelis tersebut.
Fenomena ini memperlihatkan betapa besar magnet dakwah Gus Iqdam di kalangan generasi muda, yang merasa lebih mudah tersentuh lewat pendekatan yang hangat dan tidak kaku.
Gus Iqdam juga menyampaikan bahwa doa bukan hanya alat permohonan, tapi juga bentuk ikhtiar batin untuk meraih kebaikan, termasuk dalam hal mendapatkan pasangan yang saleh atau salihah.
Ia juga berpesan agar doa tersebut tidak hanya dibaca sekali atau dua kali, tapi dijadikan bagian dari rutinitas spiritual. “Insya Allah nanti akan ada jalan. Allah tahu kapan waktu terbaiknya,” ujar Gus Iqdam.
Menurutnya, doa seperti ini juga sangat dianjurkan untuk dipanjatkan oleh orang tua, agar anak-anak mereka tumbuh menjadi generasi saleh yang membanggakan dunia akhirat.
Kisah Mbak Diah menjadi pengingat bahwa keinginan untuk menikah dan mendapatkan jodoh yang baik adalah bagian dari fitrah, dan memohon kepada Allah adalah jalan utama untuk menggapainya.
Majelis-majelis seperti yang diasuh oleh Gus Iqdam menjadi tempat istimewa, bukan hanya untuk mencari ilmu, tetapi juga untuk menyampaikan hajat, memperkuat doa, dan mempererat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul