Teks Khutbah Jumat Terakhir April 2025: 4 Ciri Suami Istri Calon Penghuni Surga

2 weeks ago 21

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Kedua : Suami dan istri yang saling mencintai, dan menyayangi karena Allah SWT

Dalam hadis Rasulullah SAW, 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ...... ، وَرَجُلَانِ تَحَابًا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: ….. (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,…..” [HR. Bukhari dan Muslim] 

Seorang suami yang mencintai istrinya karena Allah SWT, begitu pula sebaliknya akan dimasukkan oleh Allah dalam golongan orang-orang yang akan mendapatkan perlindungan, orang yang mendapatkan perlindungan artinya dia tidak akan masuk neraka-Nya Allah.

Begitu besar keutamaan orang yang saling mencintai karena Allah, Allah berjanji akan melindungi mereka, Allah akan angkat derajat mereka. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW, dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman:

اَلْمُتَحَابُّوْنَ فِي جَلاَلِي، لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهُمُ النَّبِيُّوْنَ وَالشُّهَدَا ء

“Orang yang saling mencintai berada dalam lindungan-Ku; diberikan bagi mereka mimbar-mimbar dari cahaya yang dicita-citakan oleh para Nabi dan syuhada‘ (orang-orang yang mati syahid)”

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Ketiga : Suami dan istri yang menjaga sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, dan menjaga diri dari yang haram

Dalam hadis Rasulullah SAW, 

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَارَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلالَ وَحَرَّمْتُ الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: وَاللهِ لا أَزِيْدُ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا. رواه مسلم. 

“Dari Abu ‘Abdillah Jabir bin ‘Abdillah Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: ”Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku; mengerjakan salat-salat wajib (lima waktu), puasa Ramadan, aku menghalalkan apa yang halal (ini maksudnya, dalam penjelasan Imam Muslim, adalah; aku akan mengerjakannya dengan meyakini kehalalannya), dan aku mengharamkan apa yang haram (ini maksudnya, aku menjauhinya), serta aku tidak akan menambahnya dengan sesuatupun selain itu, apakah aku akan masuk jannah?” Beliau menjawab:”Ya.” Dia berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambahnya dengan sesuatupun.” [HR. Muslim]. 

Dalam hadis ini dijelaskan bahwa seandainya seorang muslim melakukan salat lima waktu dan juga mengerjakan yang wajib dan meniggalkan yang haram, niscaya Allah swt akan masukkan dia ke dalam surga-Nya.

Bahkan seorang istri akan masuk surga dari pintu mana saja dari surga tersebut saat dia memenuhi syarat berikut ini:

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bertutur,

“ إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ

زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَ يِ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ ”

“Jika seorang wanita menunaikan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. [HR. Ahmad] 

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala.

Keempat : Suami dan istri yang saling mendoakan agar masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلِ

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama.’” [HR. Muslim] 

Dalam riwayat lainnya, 

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَة عِ نْدَ رَأْسِهِ مَلَك مُوَكَّل كُلَّمَا دَعَا

لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, ‘Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.” 

Seorang suami hendaknya mendoakan istrinya agar masuk surga Allah, rida terhadap istri akan menghantarkannya kepada ampunan dan kasih sayang Allah, begitu pula istri hendaknya mendoakan suami, sebagai suami yang senantiasa didoakan istrinya akan mendapatkan keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT.

Bagitu banyak tanda-tanda lainnya yang tidak kami sebutkan, tapi setidaknya empat hal ini dapat kita laksanakan dalam kehidupan kita dan semoga kita yang hadir saat ini menjadi calon-calon surga dan Jannah-Nya Allah SWT, beritu juga keluarga, orangtua kita dan orang-orang yang kita kasihi.

بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِالآياتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ تَعَالَى جَوَادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيمٌ

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |