TEMPO.CO, Jakarta - TikTok Shop dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya di Indonesia. Kabar ini tidak dibantah oleh Public Relations Tokopedia dan TikTok Shop Gabriela Zikrika yang dikonfirmasi pada Senin, 2 Juni 2025.
Namun demikian, dia tidak menjawab dengan tegas ihwal kabar PHK tersebut. Dia mengatakan saat ini perusahaannya rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan penyesuaian organisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gabriela mengirimkan pernyataan tertulis mengatasnamakan Juru Bicara TikTok bahwa e-commerce di bawah bendera ByteDance tersebut akan terus berinvestasi di Tokopedia.
“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” tulis Gabriela, meneruskan pesan dari juru bicara tersebut.
Seorang sumber Tempo yang mengetahui persoalan ini juga membenarkan rencana PHK tersebut. Dia mengatakan PHK terhadap ratusan karyawan akan dimulai pada Juli mendatang. Setelah itu, kata sumber tersebut, pegawai Tokopedia yang tersisa akan bekerja di kantor TikTok.
Kabar datangnya badai PHK ini juga dibenarkan oleh dua orang pegawai Tokopedia yang ditemui Tempo di Tower Ciputra 2, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 2 Juni 2025. Mereka mengakui rencana PHK ini sedang menjadi desas-desus di kalangan karyawan dalam beberapa waktu terakhir.
Direktur Utama GoTo Patrick Walujo enggan berkomentar saat ditanya soal rencana PHK tersebut. Ditemui usai peluncuran model kecerdasan buatan bikinan GoTo dan Indosat di Museum Nasional, Patrick tak menggubris semua pertanyaan ihwal rencana PHK ini. “(Soal) Sahabat-AI saja,” kata dia.
TikTok dan Tokopedia resmi melakukan merger per 31 Januari 2024. Merger ini merupakan kesepakatan antara ByteDance, induk usaha TikTok, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Setelah melebur, kedua entitas bisnis itu resmi berada di bawah naungan ByteDance selaku pemilik saham mayoritas.
Perusahaan asal Cina ini mengambil alih kursi kepemimpinan usai memegan 75.01 saham Tokopedia. Penguasaan saham tersebut dilakukan melalui TikTok Nusantara (SG) Pte Ltd. Sedangkan sisa 24,99 persen saham dimiliki oleh GoTo.
Setelah 5 bulan merger, TikTok dan Tokopedia mengalami beberapa tantangan. Ketika itu sebanyak 450 karyawan Tokopedia diberhentikan atas permintaan ByteDance Inc, pemilik TikTok.
Terkait pemangkasan karyawan Tokopedia, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan Shop Tokopedia Nuraini Razak menyatakan salah satu tantangan yang dihadapi adalah tumpang-tindih peran beberapa divisi e-commerce yang baru. Tokopedia telah meninjau dan mempertimbangkan dengan matang sebelum menjalankan pemberhentian karyawan.
“Kami mengidentifikasi beberapa peran dari berbagai tim yang serupa perlu disesuaikan,” kata Nuraini seperti tertulis dalam Majalah Tempo edisi 23 Juni 2024. Nuraini menjelaskan, tumpang-tindih peran tersebut terjadi usai penggabungan Tokopedia dengan TikTok Shop.
Sinyal rencana PHK karyawan besar-besaran telah diketahui sejak berstatus pegawai ByteDance. Salah satu staf senior Tokopedia mengungkapkan, pada Februari 2024, manajemen baru yang mewakili ByteDance akan mengkaji kembali rencana bisnis pada pertengahan 2024. Manajemen baru juga akan mengubah beberapa kebijakan, seperti bonus dan uang makan.
Staf senior tersebut juga mengatakan, dari sisi organisasi, ByteDance menilai Tokopedia terlalu banyak karyawan. ByteDance memiliki tim kreatif hanya beranggotakan 12 orang yang menangani pekerjaan di seluruh dunia. Sementara itu, Tokopedia memiliki 80 anggota tim kreatif yang mengurus produk perusahaan ini saja.