Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan yang penuh gejolak ini, banyak orang merasakan kegelisahan, kecemasan, dan tekanan batin. Rasa tidak tenang bisa muncul karena berbagai sebab, pekerjaan yang menumpuk, masalah keluarga, atau bahkan kegundahan dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Di tengah segala kerumitan itu, umat Islam diajarkan untuk kembali kepada Allah melalui ibadah dan doa.
Doa merupakan media spiritual yang menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya. Ketika hati tidak tenang, doa menjadi pelipur lara yang menyejukkan batin. Banyak orang telah membuktikan bahwa setelah berdoa, hati mereka merasa lebih ringan dan tenang. Dalam Al-Qur’an sendiri, Allah berfirman bahwa dengan mengingat-Nya, hati akan menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d: 28).
Sebagai umat beriman, kita dianjurkan untuk tidak hanya berserah diri kepada takdir, namun juga terus memohon kepada Allah agar diberikan ketenangan dalam hati dan pikiran. Berikut beberapa doa agar hati tenangi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis, juga tercantum dalam buku-buku dzikir dan doa seperti “Doa Zikir Mohon Perlindungan & Ketenangan Hati” dan “Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah” karya H.M. Amrin Ra’uf, dirangkum Liputan6.com, Jumat (11/7/2025).
Bacaan Al-Qur'an Merdu Menenangkan Hati Surat Yasiin (36).
1. Doa Nabi Yunus saat di perut ikan
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya: 87)
2. Doa agar terhindar dari kegelisahan
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazan, wal 'ajzi wal kasal, wal bukhli wal jubni, wa dhala'id-daini wa ghalabatir rijal.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan, kegelisahan, kelemahan, kemalasan, sifat kikir, penakut, lilitan hutang dan tekanan orang lain." (HR. Bukhari)
3. Doa kelapangan dada dan kemudahan urusan
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي *يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbi ishrah li shadri, wa yassir li amri, wahlul ‘uqdatan min lisani, yafqahu qawli.
Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah urusanku. Lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 25-28)
4. Doa agar tetap dalam hidayah
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmatan, innaka Antal Wahhab.
Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (QS. Ali Imran: 8)
5. Surat Al-Insyirah ayat 1-8 sebagai penenang jiwa
QS. Al-Insyirah (94:1–8):
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
A lam nasyraḥ laka ṣadrak wa waḍa'nā 'angka wizrak allażī angqaḍa ẓahrak wa rafa'nā laka żikrak fa inna ma'al-'usri yusrā inna ma'al-'usri yusrā fa iżā faragta fanṣab wa ilā rabbika fargab
Artinya: “Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad), meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu yang memberatkan punggungmu, dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu? Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!”
Surat ini menekankan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan, mengajak kita untuk terus berharap kepada Allah SWT.
Bagaimana Doa Menenangkan Hati?
Doa bukan hanya sarana spiritual, tetapi juga memiliki dimensi psikologis. Dalam buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah oleh H.M Amrin Ra’uf, disebutkan bahwa doa memberikan efek menenangkan bagi jiwa seseorang. Saat doa dipanjatkan dengan penuh keyakinan dan ketulusan, seseorang merasakan kedekatan dengan Allah SWT yang menghadirkan rasa damai.
Dalam perspektif psikologi, seperti dijelaskan oleh Shanty Komalasari dalam Proceeding Antasari International Conference, doa memberikan efek terapeutik pada manusia. Berdoa dengan khusyuk mempengaruhi aspek kognitif, emosi, dan perilaku:
- Behavioral features: doa melibatkan ritual dan tindakan yang menenangkan, seperti duduk tenang, mengatur napas, dan bersikap pasrah.
- Linguistic features: kata-kata dalam doa menjadi afirmasi positif yang mengarahkan pikiran pada harapan dan keyakinan.
- Cognitive features: berdoa membantu proses berpikir, introspeksi, dan pemaknaan terhadap peristiwa yang dialami.
- Emotional features: doa menumbuhkan rasa berserah diri, merendahkan ego, dan menumbuhkan kedekatan dengan Tuhan.
Penelitian oleh Rebecca Marina dan Dr. Felici bahkan menunjukkan bahwa doa berdampak pada perubahan struktur sel darah merah yang lebih teratur dan bersih saat seseorang sedang berdoa. Efek doa ini memperkuat daya tahan tubuh dan kestabilan emosi.
Dalam bukunya Religion, Culture, and Mental Health, Lowenthal menyatakan bahwa berdoa dalam kondisi khusyuk mengaktifkan gelombang otak alpha dan theta yang berkaitan dengan ketenangan, relaksasi, dan fokus.
FAQ Seputar Ketenangan Hati
1. Apakah ada waktu terbaik untuk membaca doa agar hati tenang?
Ya, waktu terbaik adalah setelah shalat fardhu, saat malam hari menjelang tidur, dan di sepertiga malam terakhir (tahajud). Ini adalah waktu-waktu mustajab untuk berdoa.
2. Apakah doa bisa dibaca dalam hati saja?
Bisa. Allah Maha Mengetahui isi hati hamba-Nya. Namun, membaca doa dengan lisan lebih menguatkan konsentrasi dan makna.
3. Apakah ada surat dalam Al-Qur’an yang dapat dibaca untuk ketenangan hati?
Surat Al-Insyirah dan Surat Ar-Rahman sangat dianjurkan untuk dibaca dalam kondisi gundah atau gelisah.
4. Bagaimana jika hati tetap gelisah meski sudah berdoa?
Teruslah berdoa dan perkuat dengan ibadah lainnya seperti dzikir, membaca Al-Qur’an, dan memperbaiki hubungan sosial. Kadang doa bukan langsung mengubah keadaan, tapi menguatkan hati.
5. Apakah doa bisa menjadi terapi psikologis?
Ya. Doa memiliki efek relaksasi, menenangkan pikiran, dan mengurangi stres sebagaimana dibuktikan dalam berbagai penelitian ilmiah dan psikologis.