Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, malaikat memegang peranan penting sebagai makhluk gaib yang diciptakan dari cahaya dan bertugas melaksanakan perintah Allah SWT. Keberadaan malaikat wajib diimani oleh setiap muslim sebagai bagian dari rukun iman yang kedua.
Iman kepada malaikat bukan hanya sekadar meyakini keberadaan mereka, tetapi juga mengenal nama-nama dan tugas yang diembannya. Dalam kitab Syarh al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah, Ibnu Abil ‘Izz al-Hanafi menjelaskan bahwa iman kepada malaikat mencakup meyakini keberadaan mereka, mengenal nama-nama yang disebutkan, mengetahui tugas-tugasnya, dan mencintai mereka sebagai makhluk yang taat kepada Allah.
Mengenal nama dan tugas malaikat dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan kehati-hatian dalam bertindak. Keyakinan bahwa setiap amal perbuatan dicatat oleh malaikat akan mendorong seorang muslim untuk senantiasa menjaga akhlak dan amal perbuatannya.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang nama malaikat dan tugasnya dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Senin (7/7/2025).
Akibat virus Corona yang mewabah hingga ke beberapa dunia membuat tempat wisata tutup sementara. Tetapi pantai di Florida dikabarkan akan tetap dibuka dengan keadaan seperti ini. Pengacara bernama Daniel Uhlfelder mempunyai ide untuk mengusir pengunj...
Nama Malaikat danTugasnya Lengkap
Dalam Islam, terdapat sepuluh nama malaikat yang paling dikenal beserta tugas-tugasnya yang spesifik:
1. Jibril (جبريل) – Penyampai Wahyu
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi. Ia adalah malaikat terpenting dalam pewahyuan Al-Qur'an, sebagaimana tercantum dalam QS. An-Nahl:102. Dalam Tafsir Al-Munir karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Jibril disebut sebagai "Ruh al-Amin" yang memiliki peran vital dalam komunikasi antara langit dan bumi.Peran Malaikat Jibril sangat vital dalam penyampaian wahyu Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Selama kurang lebih 23 tahun, Jibril secara bertahap menurunkan ayat-ayat Al-Quran, dimulai dari wahyu pertama di Gua Hira hingga ayat terakhir. Tidak hanya menyampaikan Al-Quran, Malaikat Jibril juga berperan sebagai guru yang mengajarkan berbagai aspek syariat Islam kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk tata cara ibadah dan muamalah yang menjadi panduan umat Islam hingga hari ini.
2. Mikail (ميكائيل) – Pembagi Rezeki
Malaikat Mikail bertugas mengatur rezeki, termasuk menurunkan hujan dan mengelola kesuburan tanah. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Mikail disebut bersama Jibril sebagai malaikat yang sangat dihormati dan menjadi bagian dari sistem ilahi dalam menjaga keberlangsungan hidup di bumi (lihat QS. Al-Baqarah:98).Dalam menjalankan tugasnya, Malaikat Mikail tidak hanya sekadar membagikan rezeki, tetapi juga mengatur seluruh mekanisme alam yang mendukung kehidupan di bumi.
Malaikat Mikail mengatur sistem cuaca, mengatur turunnya hujan, mengatur pergerakan angin, dan memastikan keseimbangan ekosistem yang mendukung pertumbuhan tanaman sebagai sumber makanan. Melalui tugas Malaikat Mikail ini, kita dapat memahami bahwa rezeki tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga mencakup seluruh aspek yang menunjang kehidupan.
3. Israfil (إسرافيل) – Peniup Sangkakala
Israfil bertugas meniup sangkakala saat hari kiamat. Dalam Fi Zilalil Qur’an karya Sayyid Qutb, Israfil digambarkan sebagai malaikat yang akan memulai hari kebangkitan melalui tiupan pertama dan kedua sangkakala, sebagaimana tercantum dalam QS. Yasin:51 dan An-Naml:87.
Malaikat Israfil akan melakukan dua kali tiupan sangkakala yang memiliki makna berbeda. Tiupan pertama akan menandai kehancuran seluruh alam semesta, di mana seluruh makhluk hidup akan mati dan segala yang ada akan hancur lebur.
Setelah itu, tiupan kedua akan dikumandangkan untuk membangkitkan seluruh manusia dari kematian, menandai dimulainya kehidupan akhirat dan hari perhitungan amal. Keyakinan akan tugas Malaikat Israfil ini menjadi pengingat bagi manusia untuk senantiasa mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian.
4. Izrail (عزرائيل) – Malaikat Pencabut Nyawa
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa manusia. Meskipun nama "Izrail" tidak secara eksplisit disebut dalam Al-Qur'an, konsep malaikat maut dijelaskan dalam QS. As-Sajdah:11. Dalam buku Al-Mala'ikah fi Dhau al-Kitab wa as-Sunnah oleh Umar Sulaiman al-Asyqar, dijelaskan bahwa ia adalah malaikat yang ditugaskan Allah untuk mengakhiri hidup makhluk.
Dalam menjalankan tugasnya, Malaikat Izrail memiliki cara yang berbeda-beda dalam mencabut nyawa seseorang, tergantung pada amal perbuatan selama hidupnya. Bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, proses pencabutan nyawa akan dilakukan dengan sangat lembut, bahkan digambarkan seperti mencabut sehelai rambut dari tepung.
Sebaliknya, bagi orang-orang yang kafir dan banyak berbuat maksiat, proses pencabutan nyawa akan terasa sangat menyakitkan. Hal ini menjadi pelajaran bahwa kualitas hidup seseorang akan mempengaruhi kualitas kematiannya.
5. Munkar (منكر) – Penanya di Alam Kubur
Munkar adalah salah satu dari dua malaikat yang bertugas menanyai manusia setelah kematian tentang keimanan dan amal. Dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Ahmad, Munkar disebut sebagai malaikat yang akan bertanya: “Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?”
Penjelasan ini juga dijabarkan dalam buku Aqidah al-Tauhid karya Dr. Shalih Fauzan.Malaikat Munkar dan Nakir akan mengajukan tiga pertanyaan utama: "Siapa Tuhanmu?", "Apa agamamu?", dan "Siapa nabimu?". Bagi orang yang beriman dan memiliki keyakinan yang kuat, pertanyaan ini akan sangat mudah dijawab, dan sebagai balasannya mereka akan mendapatkan kelapangan dan kenikmatan di alam kubur.
Nama Malaikat danTugasnya Lengkap Selanjutnya
6. Nakir (نكير) – Penanya di Alam Kubur
Nakir merupakan pasangan dari Munkar yang juga bertugas dalam proses tanya-jawab di alam kubur. Keduanya memiliki peran penting dalam menyaring siapa yang benar-benar beriman. Dalam Syarh Aqidah Thahawiyah oleh Ibnu Abil ‘Izz, disebutkan bahwa kemunculan Munkar dan Nakir menandai dimulainya fase baru kehidupan ruh setelah kematian.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki iman yang kuat atau hidup dalam kekafiran akan kesulitan menjawab dan akan mengalami siksa kubur hingga hari kebangkitan. Keberadaan Malaikat Munkar dan Nakir ini mengingatkan kita akan pentingnya membangun dan menjaga keimanan selama hidup di dunia.
7. Raqib (رقيب) – Pencatat Amal Baik
Malaikat Raqib bertugas mencatat seluruh amal baik manusia. Dalam QS. Qaf:17-18 disebutkan bahwa ada dua malaikat yang senantiasa hadir di sisi kanan dan kiri manusia. Dalam Tafsir Al-Maraghi, Raqib dijelaskan sebagai malaikat yang tidak pernah luput mencatat sekecil apa pun kebaikan.
Catatan amal ini kelak akan menjadi bukti yang tidak terbantahkan pada hari perhitungan. Oleh karena itu, kesadaran akan keberadaan Malaikat Raqib dan Atid seharusnya mendorong setiap muslim untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan senantiasa berusaha memperbanyak amal kebaikan.
8. Atid (عتيد) – Pencatat Amal Buruk
Atid adalah malaikat yang mencatat semua perbuatan buruk manusia. Bersama Raqib, ia bertugas mendokumentasikan seluruh amal untuk dipertanggungjawabkan di akhirat. Dalam Tafsir al-Qurtubi, Atid berperan penting dalam menegakkan keadilan ilahi di Hari Penghisaban.
Pencatatan yang dilakukan oleh Malaikat Raqib dan Atid sangatlah teliti dan komprehensif. Tidak ada satupun perbuatan yang luput dari pengawasan mereka, bahkan perbuatan sekecil biji zarrah pun akan tercatat.
9. Malik (مالك) – Penjaga Neraka
Malik bertugas menjaga neraka dan mengawasi para malaikat yang mengurus siksa di dalamnya. Dalam QS. Az-Zukhruf:77, para penghuni neraka berseru kepada Malik agar ia memohon kepada Allah agar mereka dimatikan, tetapi Malik menolak. Dalam buku Ar-Ruh karya Ibnul Qayyim, Malik digambarkan sebagai sosok yang keras dan tidak memiliki belas kasih terhadap pelanggar hukum Allah.
Pada hari pembalasan, Malaikat Malik akan menjalankan tugasnya dengan penuh ketegasan tanpa sedikitpun rasa kasihan kepada para penghuni neraka. Malik akan membuka pintu-pintu neraka dan mengawasi proses penyiksaan sesuai dengan dosa yang telah dilakukan. Keberadaan Malaikat Malik dan gambaran tentang tugas-tugasnya menjadi peringatan bagi manusia untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka.
10. Ridwan (رضوان) – Penjaga Surga
Ridwan bertugas menjaga surga. Namanya tidak disebut dalam Al-Qur'an, tetapi disebutkan dalam banyak hadis dan kitab tafsir klasik seperti Tafsir al-Baghawi. Dalam Syarh Aqidah Wasithiyyah oleh Ibnu Utsaimin, Ridwan digambarkan sebagai malaikat yang ramah dan melambangkan kebahagiaan abadi bagi penghuni surga.
Malaikat Ridwan akan menyambut orang-orang beriman yang berhak memasuki surga dengan penuh keramahan dan kehormatan. Ridwan bertugas membukakan pintu-pintu surga dan mengatur berbagai kenikmatan yang telah Allah siapkan bagi para penghuninya. Keberadaan Malaikat Ridwan menjadi motivasi bagi manusia untuk senantiasa berbuat kebaikan dan beribadah kepada Allah SWT, dengan harapan kelak dapat disambut olehnya di pintu-pintu surga.
Keutamaan Mengimani Nama Malaikat dan Tugasnya
Iman kepada malaikat adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini setiap Muslim. Tidak hanya mengakui adanya makhluk gaib ciptaan Allah, tetapi juga mengenal nama-nama malaikat yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadis serta memahami tugas-tugas malaikat sebagaimana dijelaskan dalam sumber klasik dan kontemporer.
Dalam kitab Syarh al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah karya Ibnu Abil ‘Izz al-Hanafi, iman kepada malaikat mencakup empat hal: meyakini keberadaan malaikat, mengenal nama-nama malaikat yang disebutkan secara eksplisit, mengetahui tugas-tugas malaikat, dan mencintai malaikat sebagai makhluk yang taat kepada Allah. Pengakuan ini memperkuat keyakinan akan kekuasaan dan keteraturan Allah dalam mengelola alam semesta.
Menurut buku Malaikat: Antara Teks dan Realitas karya Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, memahami peran malaikat memperkuat rasa muraqabah (kesadaran akan pengawasan Allah) dan meningkatkan ketakwaan serta menjauhkan dari perbuatan maksiat. Pengenalan terhadap malaikat bukan sekadar pengetahuan teoretis, tetapi membawa implikasi praktis dalam perilaku sehari-hari.
Dalam jurnal Keimanan kepada Malaikat dan Implikasinya terhadap Akhlak oleh Dr. H. Ahmad Muhibbin Zuhri, MA, keimanan kepada malaikat membentuk kontrol spiritual dalam diri manusia. Keyakinan bahwa setiap perbuatan diawasi malaikat mendorong manusia untuk menjaga akhlak dan amal perbuatannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Qaf [50]: 17–18 tentang dua malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia.
- Memperkuat akidah dan menumbuhkan kesadaran spiritual.
- Membuat seorang Muslim lebih berhati-hati dalam bertindak karena menyadari bahwa setiap amalnya dicatat malaikat.
Sifat-Sifat Malaikat yang Wajib Diimani
Selain selalu taat kepada Allah SWT, malaikat memiliki sifat-sifat mulia dan tertentu lainnya:
1. Tidak memiliki nafsu
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT tanpa nafsu. Malaikat juga tidak memiliki rasa angkuh dan nafsu-nafsu lainnya. Bukti bahwa malaikat tidak memiliki nafsu terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-anbiya ayat 19.وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚArtinya: "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih."
2. Selalu taat kepada Allah SWT
Karena malaikat diciptakan tidak memiliki nafsu, maka Malaikat selalu taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Tidak ada malaikat yang lalai atau tidak mengerjakan perintah Allah SWT. Oleh karenanya malaikat disebut makhluk yang maksum. Bukti bahwa malaikat selalu mentaati perintah Allah terdapat dalam Al-Qur'an surat At-Thahrim ayat 6.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
3. Tidak berjenis kelamin
Tidak seperti manusia, jin dan setan, para malaikat tidak berjenis kelamin. Bukti bahwa malaikat tidak berjenis kelamin terdapat dalam Surat Al An'am ayat 9
.وَلَوْ جَعَلْنٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنٰهُ رَجُلًا وَّلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَّا يَلْبِسُوْنَArtinya: "Dan sekiranya rasul itu Kami jadikan (dari) malaikat, pastilah Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan (dengan demikian) pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu."
4. Takut dan selalu mematuhi perintah Allah SWT
Malaikat sangat takut jika tidak bergegas menjalankan tugas dan perintah Allah SWT. Mereka pun selalui mematuhi apa yang telah ditugaskan sebagai makhluk. Sebagaimana firman Allah SWT
:يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "Mereka takut kepada Rabb mereka yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)".
5. Tidak makan dan minum
Sifat Malaikat yang lainnya yakni tidak makan dan minum. Hal ini berbeda dengan sifat manusia yang membutuhkan makan dan minum untuk bertahan hidup. Sifat Malaikat yang tidak makan dan minum dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Az-zariyat ayat 27
.فَقَرَّبَهٗۤ اِلَيۡهِمۡ قَالَ اَلَا تَاۡكُلُوۡنَ
Artinya: "Lalu dihidangkannya kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan). Ibrahim berkata, 'Mengapa tidak kamu makan.'"
6. Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah SWT
Berikutnya, sifat Malaikat adalah dapat berubah wujud sesuai kehendak dari Allah SWT. Seperti Malaikat Jibril yang kadang-kadang datang kepada Nabi Muhammad Saw. menyamar menyerupai sahabat yang bernama Dihyah al-Kalbi dan terkadang seperti sahabat dari Arab Badui.
7. Berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat berjamaah
Sifat Malaikat yang berikutnya adalah berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat berjamaah. Sebab orang yang menunggu salat berjamaah akan dianggap berada dalam salat. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya jika seorang hamba duduk di masjid setelah melaksanakan shalat, maka para malaikat akan bershalawat untuknya, dan sholawat malaikat kepadanya adalah berdoa: ‘Ya Allah, ampunilah Ia. Ya Allah, sayangilah Ia.’” (HR Imam Ahmad).
QnA Seputar Nama Malaikat dan Tugasnya
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar nama malaikat dan tugasnya:
1. Apakah semua malaikat memiliki nama?
Tidak semua malaikat disebutkan namanya secara rinci dalam Al-Qur’an dan Hadis. Hanya beberapa yang dijelaskan secara khusus, seperti Jibril, Mikail, Israfil, dan Malik. Namun, semua malaikat memiliki tugas masing-masing, dan jumlah mereka sangat banyak, bahkan lebih banyak dari jumlah manusia dan jin.
2. Mengapa Malaikat Jibril disebut Ruhul Amin?
Malaikat Jibril disebut Ruhul Amin (Ruh yang terpercaya) karena beliau bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul dengan amanah, tanpa ada yang terlewat atau berubah. Contohnya, Jibril menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad ﷺ secara bertahap.
3. Apakah malaikat bisa berpindah tugas dengan malaikat lain?
Tidak, malaikat patuh sepenuhnya kepada Allah dan memiliki tugas masing-masing yang tetap, sesuai perintah Allah. Misalnya, Israfil khusus meniup sangkakala saat kiamat, Munkar dan Nakir khusus menanyakan manusia di alam kubur, dan Ridwan menjaga pintu surga.
4. Siapa malaikat yang memiliki tugas menjaga hujan dan memberi rezeki?
Malaikat Mikail memiliki tugas mengatur turunnya hujan, angin, dan mendistribusikan rezeki atas perintah Allah. Mikail termasuk malaikat yang disebut dalam Al-Qur’an dan merupakan salah satu malaikat utama bersama Jibril.
5. Apakah malaikat memiliki rasa lapar, lelah, atau tidur?
Malaikat tidak makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak merasa lelah. Mereka terus bertasbih dan melaksanakan tugasnya tanpa henti sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Anbiya ayat 20:“Mereka bertasbih malam dan siang tanpa henti.”