Doa Niat Setelah Wudhu, Panduan Berwudhu dan Keutamaannya dalam Islam

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Wudhu adalah salah satu syarat sahnya shalat, ibadah yang menjadi tiang agama Islam. Sebelum melaksanakan shalat, seorang Muslim wajib membersihkan diri dari hadas kecil dengan berwudhu. Wudhu bukan hanya sekadar membersihkan anggota tubuh dari kotoran, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

Dalam melaksanakan wudhu, terdapat beberapa rukun dan sunnah yang perlu diperhatikan agar wudhu sah dan sempurna. Salah satu aspek penting dalam wudhu adalah niat. Niat merupakan syarat sah wudhu yang dilakukan di dalam hati sebelum memulai membasuh anggota tubuh. Kitab Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi menjelaskan bahwa niat adalah bagian awal dari wudhu, bukan setelahnya.

Sedangkan bacaan setelah wudhu adalah doa yang biasa diucapkan setelah selesai membasuh kaki saat wudhu. Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang bacaan doa niat setelah wudhu dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Senin (7/7/2025).

Doa Niat Setelah Wudhu Arab, Arti dan Keutamaannya

Doa setelah wudhu yang paling masyhur berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim:

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci.” (HR. Muslim, No. 234)

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa doa ini dibaca setelah wudhu sebagai bentuk permohonan spiritual agar kesucian lahiriah (melalui air wudhu) diiringi dengan kesucian batiniah melalui taubat.

Selain itu, doa ini juga dapat diperluas dengan redaksi lain seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dan An-Nasa’i:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang bersuci, dan termasuk hamba-hamba-Mu yang saleh.” (HR. At-Tirmidzi No. 55; dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah, No. 233)

Keutamaan Membaca Doa Setelah Wudhu

Dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi, pada bab keutamaan wudhu, disebutkan bahwa siapa yang berwudhu lalu membaca syahadat, maka akan dibukakan untuknya delapan pintu surga. Ini berdasarkan hadis:

"Barangsiapa berwudhu lalu menyempurnakannya, kemudian berkata: 'Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya', maka akan dibukakan untuknya delapan pintu surga yang bisa ia masuki dari pintu mana saja yang ia kehendaki." (HR. Muslim No. 234)

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin menjelaskan bahwa keutamaan tersebut merupakan balasan bagi kesempurnaan wudhu lahir dan batin. Doa yang dibaca menjadi bentuk dzikir yang menegaskan tauhid dan memperkuat hubungan spiritual seorang Muslim dengan Allah SWT.

Dalam Fathul Qarib karya Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi, dijelaskan bahwa niat adalah bagian awal dari wudhu, bukan setelahnya. Artinya, niat dilakukan bersamaan dengan membasuh muka. Maka, istilah “doa niat setelah wudhu” secara terminologi fikih tidak tepat, namun yang dimaksud masyarakat umumnya adalah “doa setelah wudhu”.

Penegasan ini sejalan dengan pendapat dalam Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab oleh Imam An-Nawawi yang menyatakan bahwa niat merupakan rukun wudhu dan harus bersamaan dengan pelaksanaannya, bukan sesudahnya.

Tata Cara Berwudhu yang Benar Sesuai Sunnah

Wudhu adalah syarat sahnya salat. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus sesuai dengan tuntunan syariat sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.

1. Niat 

Langkah pertama dalam wudhu adalah niat. Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab menjelaskan bahwa niat adalah membedakan antara ibadah dan aktivitas biasa. Niat cukup di dalam hati, tanpa perlu dilafalkan secara lisan."Niat adalah syarat sahnya wudhu, menurut jumhur ulama." (Al-Majmu’, Imam Nawawi)

2. Membaca Basmalah 

Setelah niat, disunnahkan membaca "Bismillah". Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah, Rasulullah bersabda:“Tidak sah wudhu seseorang yang tidak menyebut nama Allah padanya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)Meskipun sebagian ulama menganggapnya sunah, mayoritas menyatakan hal ini penting untuk kesempurnaan wudhu.

3. Membasuh Kedua Telapak Tangan 

Langkah berikutnya adalah membasuh kedua tangan sampai pergelangan sebanyak tiga kali. Imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar menyebutkan bahwa ini adalah sunah muakkadah yang selalu dilakukan Nabi.

4. Berkumur dan Memasukkan Air ke Hidung 

Berkumur (madmadah) dan memasukkan air ke hidung (istinsyaq) juga merupakan sunah yang sangat dianjurkan. Dalam Fiqh al-Islami wa Adillatuhu karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan kedua praktik ini dalam wudhunya.

5. Membasuh Wajah 

Membasuh wajah adalah rukun wudhu yang tidak boleh ditinggalkan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ma’idah ayat 6:"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu..."Pembasuhan wajah dimulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga dagu, dan dari telinga kanan ke telinga kiri.

6. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku 

Langkah selanjutnya adalah membasuh kedua tangan sampai siku. Dalam Kitab al-Umm karya Imam Syafi’i, dijelaskan bahwa membasuh tangan termasuk rukun yang harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari ujung jari sampai siku.

7. Mengusap Kepala 

Mengusap kepala dilakukan sekali. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah hanya mengusap sebagian kepala, bukan seluruhnya. Pendapat ini juga dipegang oleh Imam Malik dan Imam Ahmad.

8. Membasuh Kedua Kaki sampai Mata Kaki 

Membasuh kaki termasuk rukun wudhu. Dalam Surah Al-Ma’idah ayat 6, Allah juga memerintahkan untuk membasuh kaki sampai mata kaki. Dalam Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering menekankan pentingnya membasuh sela-sela jari kaki.

9. Tertib 

Tertib atau berurutan sesuai dengan urutan dalam ayat Al-Qur’an dan hadis adalah syarat sah wudhu menurut jumhur ulama. Ini juga ditegaskan oleh Imam Nawawi dalam Al-Majmu’.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi dalam Wudhu

Wudhu merupakan syarat sah dalam melaksanakan ibadah shalat. Namun, masih banyak umat Muslim yang melakukan wudhu dengan keliru tanpa disadari. Kesalahan ini bisa berasal dari kurangnya pemahaman terhadap syariat atau kelalaian dalam praktik sehari-hari.

1. Melewatkan Sela Jari 

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab karya Imam Nawawi, dijelaskan bahwa kelalaian dalam meratakan air ke seluruh anggota wudhu merupakan kesalahan yang sering terjadi. Imam Nawawi menyebutkan bahwa bagian yang paling sering terlewat adalah sela-sela jari tangan dan kaki, serta lipatan-lipatan tubuh seperti siku dan tumit. Beliau menekankan pentingnya ta'ammul (kesungguhan) dalam memastikan air membasahi seluruh bagian yang wajib.

2. Mengusap Kepala Tidak Sempurna 

Kesalahan lainnya adalah mengusap kepala secara tidak sempurna. Dalam buku Fiqih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, dijelaskan bahwa sebagian orang hanya menyentuhkan tangan ke rambut tanpa mengusap seluruh kepala sebagaimana diperintahkan. Padahal, dalam hadits sahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengusap seluruh kepala dari depan ke belakang dan kembali lagi ke depan.

3. Berlebihan Menggunakan Air 

Menurut Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam bukunya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, terdapat kesalahan berupa berlebihan dalam penggunaan air saat wudhu. Meskipun wudhu merupakan bentuk penyucian diri, Islam melarang sikap berlebihan, bahkan dalam menggunakan air untuk bersuci. Rasulullah SAW sendiri berwudhu dengan air yang sangat sedikit, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim.

4. Lupa Niat 

Dalam jurnal ilmiah “Kesalahan dalam Praktik Wudhu dan Implikasinya terhadap Kesahihan Shalat” yang ditulis oleh Siti Nurhayati (Jurnal Ilmiah IAIN Pontianak, 2020), disebutkan bahwa niat yang tidak dilafalkan dalam hati sebelum membasuh wajah merupakan bentuk kelalaian yang berdampak pada keabsahan wudhu. Banyak masyarakat melafalkan niat secara lisan tanpa memusatkan niat di dalam hati, padahal niat adalah amalan batin yang tempatnya di dalam hati.

5. Kesalahan mengusap telinga 

Jurnal tersebut juga mencatat kesalahan mengusap telinga secara terpisah dari kepala, padahal menurut mayoritas ulama, termasuk yang dijelaskan dalam al-Mughni karya Ibnu Qudamah, telinga termasuk bagian dari kepala dan disunnahkan untuk diusap bersamaan.

Buku “Ensiklopedi Fikih Praktis” karya Dr. Sa’id bin Wahf al-Qahtani juga mencantumkan beberapa kesalahan praktis lainnya, seperti:

  • Tidak tertib dalam urutan wudhu.
  • Tidak membasuh wajah dengan sempurna, terutama bagian bawah dagu dan sisi pelipis.
  • Membasuh tangan hanya sampai pergelangan, bukan hingga siku.

Kesalahan-kesalahan ini, jika tidak diperbaiki, bisa menyebabkan wudhu menjadi tidak sah dan berdampak pada tidak sahnya ibadah shalat.

QnA Seputar Niat Setelah Wudhu

1. Apakah ada niat khusus setelah selesai wudhu? 

Tidak ada niat khusus setelah selesai wudhu, karena niat wudhu dilakukan di awal sebelum membasuh wajah sebagai syarat sah wudhu. Namun, setelah wudhu, disunnahkan membaca doa, bukan niat.

2. Apa doa yang dibaca setelah wudhu? 

Doa setelah wudhu yang diajarkan Rasulullah ﷺ:أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” (HR. Muslim)

3. Apa keutamaan membaca doa setelah wudhu? 

Pahalanya sangat besar. Dalam hadis riwayat Muslim, orang yang membaca doa setelah wudhu akan dibukakan delapan pintu surga dan boleh masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

Membaca doa setelah wudhu juga menyempurnakan ibadah wudhu dan menjadi sebab mendapatkan cahaya pada hari kiamat.

4. Apakah boleh menambah doa permohonan setelah wudhu? 

Boleh, setelah membaca doa yang diajarkan Rasulullah, kita boleh berdoa meminta hal-hal baik, seperti memohon kesucian hati, keteguhan iman, dan diterimanya ibadah. Namun, doa utama setelah wudhu tetap diutamakan untuk dibaca terlebih dahulu.

5. Bagaimana jika lupa membaca doa setelah wudhu? 

Jika lupa membaca doa setelah wudhu, wudhunya tetap sah, karena doa setelah wudhu adalah sunnah, bukan rukun wudhu. Namun, jika teringat beberapa saat setelah itu, boleh membacanya selama belum batal wudhu.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |