9 Mukjizat Nabi Musa dalam Al-Qur'an, Makna dan Hikmahnya untuk Umat Muslim

10 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Kisah Nabi Musa AS adalah salah satu narasi paling penting dalam ajaran Islam. Perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan, perjuangan, dan juga mukjizat yang luar biasa. Mukjizat-mukjizat ini bukan hanya sekadar peristiwa ajaib, melainkan juga tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Musa untuk membuktikan kebenaran risalahnya.

Dalam Tafsir al-Azhar karya Buya Hamka, dijelaskan bahwa mukjizat Nabi Musa memiliki makna yang dalam dan relevan bagi kehidupan umat Muslim. Mukjizat tersebut menjadi bukti nyata akan pertolongan Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Kisah Nabi Musa juga memberikan pelajaran berharga tentang keberanian, kesabaran, dan keteguhan dalam menghadapi cobaan.

Sebagai umat Muslim, penting untuk memahami dan menghayati setiap mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa. Hal ini akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, serta memberikan inspirasi untuk selalu berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangan-Nya.

Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang mukjizat nabi musa dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/7/2025).

Lagu anak islami berjudul "Nabi Musa AS"

9 Mukjizat Nabi Musa dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an mengabadikan berbagai mukjizat yang Allah SWT berikan kepada Nabi Musa AS. Mukjizat-mukjizat ini menjadi bukti nyata kenabian beliau dan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas. Berikut ini daftar mukjizat Nabi Musa as yang dikutip dari buku Tafsir Qashashi Jilid II: Nabi Yusuf as. dan Nabi Musa as. (2021) karya Syofyan Hadi yang tercantum dalam Al-Qur'an:

1. Tongkat Menjadi Ular

Mukjizat pertama Nabi Musa adalah tongkatnya yang dapat berubah menjadi ular besar. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al-A‘rāf (7): 107:

“Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu menjadi ular yang nyata.”

2. Tangan yang Bercahaya

Mukjizat selanjutnya adalah tangan Nabi Musa yang dapat memancarkan cahaya terang benderang. Hal ini dijelaskan dalam QS an-Naml (27): 12:

“Dan masukkanlah tanganmu ke dalam leher bajumu, niscaya ia keluar putih tanpa cacat, termasuk dari sembilan mukjizat kepada Fir‘aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.”

3. Membelah Laut Merah

Salah satu mukjizat Nabi Musa yang paling terkenal adalah kemampuannya untuk membelah Laut Merah. Hal ini terjadi ketika Nabi Musa dan kaumnya dikejar oleh pasukan Fir'aun. Allah SWT memberikan pertolongan dengan memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut, sehingga laut terbelah dan memberikan jalan bagi mereka untuk melarikan diri. QS ash-Shu‘arā’ (26): 63:

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa, ‘Pukullah laut itu dengan tongkatmu!’ Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.”

4. Topan / Banjir Besar

Allah SWT juga mengirimkan topan atau banjir besar sebagai azab bagi kaum Fir'aun yang ingkar. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al-A‘rāf (7): 133:

“Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai tanda-tanda yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.”

5. Belalang yang Menghancurkan Tanaman

Selain topan, Allah SWT juga mengirimkan belalang dalam jumlah besar untuk menghancurkan tanaman dan hasil panen kaum Fir'aun. Masih pada ayat yang sama (QS al-A‘rāf: 133), belalang datang dalam jumlah besar memakan seluruh hasil panen rakyat Mesir.

Mahmud Yunus dalam tafsirnya menyebut peristiwa ini sebagai bentuk azab yang berdampak langsung pada ketahanan pangan masyarakat Mesir saat itu.

6. Kutu yang Mengganggu

Allah SWT juga mengirimkan kutu atau serangga kecil yang mengganggu kaum Fir'aun. Kutu atau serangga kecil yang dikirim Allah menyebabkan kerusakan dan rasa tidak nyaman di seluruh tubuh rakyat Mesir. 

 "Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai tanda-tanda (kekuasaan Kami) yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS. Al-A‘raf [7]:133) 

Ibnu Katsir dalam *Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim* menyatakan bahwa wabah ini menjadi bukti kekuasaan Allah yang mematahkan keangkuhan Fir‘aun.

7. Katak yang Menyebar di Mana-mana

Wabah katak juga menjadi salah satu azab yang Allah SWT timpakan kepada kaum Fir'aun. Katak ini muncul di tempat-tempat air, makanan, rumah, hingga ranjang mereka. 

  "Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai tanda-tanda (kekuasaan Kami) yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS. Al-A‘raf [7]:133) 

Dalam *Tafsir Jalalain*, disebutkan bahwa ini adalah bentuk gangguan psikologis yang parah bagi masyarakat Mesir.

8. Air Menjadi Darah

Allah SWT mengubah air sungai Nil menjadi darah sebagai azab bagi kaum Fir'aun. QS al-A‘rāf (7): 133:

“…dan Kami kirimkan kepada mereka darah…”

Dalam tafsir HAMKA, hal ini menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih, karena orang Mesir tidak bisa minum air yang telah tercemar darah itu, sementara Bani Israil tidak terdampak.

9. Kemarau dan Kekurangan Buah-buahan

Allah SWT juga menimpakan kemarau panjang dan kekurangan buah-buahan kepada kaum Fir'aun. QS al-Isrā’ (17): 101:

“Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata…”

Memaknai Mukjizat Nabi Musa dalam Al-Qur'an

Mukjizat-mukjizat yang Allah SWT berikan kepada Nabi Musa AS memiliki makna yang sangat mendalam. Berikut adalah beberapa makna penting dari 9 mukjizat Nabi Musa dalam Al-Qur'an:

  • Tongkat Menjadi Ular

Dalam *Tafsir al-Azhar* karya HAMKA, tongkat Nabi Musa bukan sekadar alat bantu berjalan, melainkan simbol kekuatan ilahi yang mampu mengalahkan sihir para penyihir Fir‘aun. Ular ini nyata, besar, dan membuat para penyihir tunduk (hlm. 953–954).

Syauqi Abu Khalil dalam *Rekonstruksi Kisah Nabi Musa dalam Al-Qur’an* menyatakan bahwa mukjizat ini merupakan peringatan langsung kepada Fir‘aun bahwa Musa bukan pesulap, tetapi utusan Tuhan yang benar.

  • Tangan yang Bercahaya

Menurut *Tafsir al-Jalalain*, tangan Musa bersinar putih bersih karena cahaya dari Allah, bukan karena penyakit lepra seperti yang dituduhkan.

Mahmud Yunus dalam *Tafsir Al-Qur’anul Karim* menjelaskan bahwa cahaya ini muncul hanya jika Musa memasukkan tangannya ke balik bajunya, dan hilang jika dikeluarkan, menunjukkan kontrol dari wahyu (hlm. 261).

Menurut Syauqi Abu Khalil dalam buku *Rekonstruksi Kisah Nabi Musa dalam al-Qur’an*, tangan yang bercahaya adalah tanda kenabian dan bukan penyakit lepra. Ini menunjukkan kekuasaan Allah di luar hukum alam.

  • Membelah Laut Merah

HAMKA menyatakan dalam *Tafsir al-Azhar* bahwa pembelahan laut ini bukan ilusi, melainkan realitas fisik yang menyelamatkan Bani Israil dan membinasakan Fir‘aun (hlm. 1042–1044).

Syauqi Abu Khalil juga mengungkap bahwa peristiwa ini merupakan klimaks dari perjuangan Musa menghadapi kezaliman kekuasaan.

  • Topan atau Banjir Besar

Dalam *Tafsir Ibnu Katsir*, topan ini adalah badai besar yang menghancurkan rumah, pertanian, dan ternak rakyat Mesir, mencerminkan murka Allah atas penolakan Fir‘aun.

*Tafsir al-Azhar* menambahkan bahwa bencana ini berlangsung berhari-hari, menyengsarakan rakyat, tapi tidak menyentuh kaum Bani Israil yang mengikuti Musa.

  • Serangan Belalang

Mahmud Yunus menjelaskan bahwa belalang menyerang ladang Mesir dengan dahsyat, memakan seluruh hasil pertanian. Ini menghancurkan ekonomi dan logistik mereka (hlm. 266).

Dalam *Tafsir Jalalain*, disebutkan bahwa serangan ini berlangsung terus-menerus, mengguncang kepercayaan rakyat kepada Fir‘aun.

  • Serangan Kutu

Ibnu Katsir menyatakan bahwa kutu-kutu kecil itu menyerang tubuh, pakaian, dan makanan penduduk Mesir, menyebabkan gangguan fisik dan psikologis yang besar (*Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim*, Juz 9).

HAMKA menafsirkan bahwa ini menjadi simbol bahwa kekuatan besar bisa runtuh oleh makhluk kecil atas izin Allah.

  • Wabah Katak

Dalam *Tafsir Jalalain*, katak membanjiri tempat tidur, air, dan makanan mereka. Suara dan gangguannya membuat masyarakat Mesir tidak bisa tidur, makan, atau beribadah dengan tenang.

Mahmud Yunus menulis bahwa ini adalah bentuk tekanan psikologis berlapis yang melumpuhkan stabilitas sosial (hlm. 267).

  • Air Menjadi Darah

Dalam *Tafsir al-Azhar*, dijelaskan bahwa air Sungai Nil berubah menjadi darah setiap kali orang Mesir mencoba mengambilnya, sedangkan air itu tetap jernih bagi Bani Israil (hlm. 987).

Menurut Syauqi Abu Khalil, mukjizat ini menunjukkan bahwa azab Allah dapat bersifat selektif dan adil.

  • Kemarau dan Kekurangan Buah-buahan

HAMKA dan Mahmud Yunus menafsirkan bahwa musim kering dan paceklik ini melanda Mesir sebagai bentuk lanjutan dari azab setelah Fir‘aun terus menolak kebenaran Musa.

Dalam buku *Rekonstruksi Kisah Nabi Musa*, Syauqi Abu Khalil menyebut bahwa dampak bencana ini sangat luas, merusak distribusi pangan, memperburuk kemiskinan, dan mendorong pemberontakan sosial.

Syauqi Abu Khalil menyebut bahwa yang kesembilan adalah kemarau panjang serta kerusakan hasil bumi (kekurangan buah dan bahan pangan). Dalam tafsir *Tafsir al-Azhar*, fenomena ini terjadi beriringan dengan paceklik dan krisis pangan, memperkuat tekanan terhadap Fir‘aun agar tunduk pada Musa.

Hikmah Mengimani Mukjizat Nabi Musa untuk Umat Muslim

Mengimani mukjizat Nabi Musa AS memiliki banyak hikmah bagi umat Muslim. Berikut adalah beberapa hikmah penting yang dapat kita ambil:

  • Kebenaran Kenabian dan Kekuasaan Allah yang Nyata

Mukjizat tongkat menjadi ular dan tangan bercahaya menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang melampaui akal manusia. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al‑A’raf [7]:107–108, tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular nyata, dan tangan beliau memancarkan cahaya putih bagi yang memandang . Ayat ini mengajarkan umat bahwa mukjizat bukan sihir, melainkan bukti kenabian dan dominasi Allah di atas segalanya. Implikasi praktisnya adalah memperkuat Aqidah dan keyakinan bahwa Islam datang dari sumber Ilahi, bukan budaya apapun.

  • Membedakan Mukjizat dan Sihir

Dalam kisah adu kekuatan dengan para penyihir Fir’aun, mukjizat Musa ternyata mengalahkan semua sihir mereka—bersulut dan mewujud nyata—sehingga pesihir-pesihir tersebut akhirnya bersujud dan mengakui keesaan Allah . Imam Ibnu Katsir menyebut fenomena ini sebagai bukti bahwa Tuhan menurunkan mukjizat sesuai konteks zamannya—di era sihir, maka mukjizatnya berupa keajaiban fisik Ajarannya bagi Muslim saat ini adalah pentingnya menjaga hati agar tidak tertipu oleh godaan bathil dan selalu berhati-hati dalam membedakan kebenaran dan tipuan ekstravangan.

  • Keyakinan pada Pertolongan Allah di Saat Genting

Pada saat Bani Israil dikejar pasukan Fir’aun, Allah memerintahkan Musa memukulkan tongkatnya ke laut dan membelahnya hingga menciptakan jalan keluar bagi kaumnya Ini menanamkan hikmah bahwa saat menghadapi situasi tak terduga dan sulit, hendaklah berpegang teguh kepada Allah dengan keyakinan penuh. Kisah ini mengilhami Muslim untuk tidak menyerah saat dalam tekanan, melainkan memperkuat tawakal dan ikhtiar.

  • Petunjuk Ilahi dalam Kehidupan Sehari-hari

Mukjizat lain seperti keluarnya dua belas mata air dari batu (QS. al‑Baqarah [2]:60) dan keluarnya Taurat diturunkan untuk memberi petunjuk (QS. Al‑An’am [6]:154) menjadi simbol bahwa Allah selalu menyediakan hidayah dan petunjuk dalam berbagai bentuk Sebagai umat Muslim, hal ini menyadarkan kita bahwa setiap kesulitan atau kebutuhan memiliki jalan keluar dari Allah melalui akhlak, ilmu, maupun tuntunan wahyu.

  • Inspirasi Etika Kepemimpinan dan Pembebasan

Tindakan Musa menyampaikan dakwah dengan sopan kepada Fir’aun menunjukkan etika dialog yang beradab: lembut, penuh hikmah, namun teguh dalam prinsip kebenaran—QS. Thaha [20]:44 Ia juga menjadi inspirasi kepemimpinan yang memperjuangkan keadilan dan persamaan derajat, sebagaimana dibebaskannya Bani Israil dari penindasan Fir’aun Nilai ini relevan bagi pemimpin Muslim masa kini dalam menegakkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

QnA Seputar Mukjizat Nabi Musa

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar mukjizat Nabi Musa AS:

1. Apa Mukjizat Nabi Musa yang Membuat Para Penyihir Firaun Takluk?

Mukjizat Nabi Musa yang paling terkenal adalah tongkatnya yang berubah menjadi ular besar, lalu menelan ular-ular para penyihir Firaun. Saat itu, para penyihir sadar bahwa apa yang dilakukan Musa bukan sihir, melainkan mukjizat dari Allah, sehingga mereka langsung beriman kepada Allah meskipun diancam oleh Firaun. 

2. Apakah Laut Merah Benar-Benar Terbelah dalam Mukjizat Nabi Musa?

Ya, laut benar-benar terbelah dalam mukjizat Nabi Musa. Ketika Nabi Musa dan Bani Israil terdesak oleh pasukan Firaun, Allah memerintahkannya untuk memukulkan tongkat ke laut, lalu laut terbelah menjadi dua, sehingga mereka bisa melewatinya dengan jalan kering. Setelah mereka selamat, laut kembali menyatu dan menenggelamkan Firaun beserta tentaranya. 

3. Benarkah Tangan Nabi Musa Bisa Mengeluarkan Cahaya Putih?

Benar. Salah satu mukjizat Nabi Musa adalah tangannya menjadi putih bercahaya ketika dikeluarkan dari dalam ketiaknya tanpa ada penyakit, sebagai bukti kerasulan beliau di hadapan Firaun dan kaumnya. Ini adalah mukjizat sebagai tanda keagungan Allah dan sebagai jawaban atas permintaan tanda dari Firaun. 

4. Apa Hubungan Mukjizat Nabi Musa dengan Turunnya Manna dan Salwa?

Mukjizat Nabi Musa juga terkait dengan turunnya manna (sejenis makanan manis) dan salwa (burung semacam puyuh) untuk Bani Israil ketika mereka kehausan dan kelaparan di padang pasir setelah keluar dari Mesir. Hal ini adalah bentuk rahmat Allah melalui doa Nabi Musa agar kaumnya tidak kelaparan selama perjalanan panjang mereka. 

5. Mengapa Mukjizat Nabi Musa Diberikan dalam Bentuk yang Berkaitan dengan Air?

Karena kaum Firaun bergantung pada Sungai Nil, dan mereka menganggap air sebagai sumber kehidupan mutlak. Maka, Allah memberi Nabi Musa mukjizat yang berkaitan dengan air, seperti tongkat yang membelah laut dan tongkat yang memancarkan 12 mata air saat Bani Israil kehausan, untuk menunjukkan kekuasaan Allah atas sumber kehidupan mereka, sekaligus menghancurkan kesombongan Firaun. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |