Bacaan Doa Akhir Tahun, Ketahui Keutamaannya untuk Tahun Baru yang Lebih Baik

9 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Doa akhir tahun Hijriyah menjadi tradisi spiritual untuk menyambut pergantian tahun. Doa ini memiliki keistimewaan sebagai bentuk refleksi diri dan penyucian jiwa.

Tradisi membaca doa ini dipaparkan dalam kitab klasik Kanzun Najah was Surur oleh Abdul Hamid bin Muhammad Ali, 2009, doa akhir tahun merupakan amalan sunnah yang bermanfaat. Doa ini bukanlah wajib, melainkan sunnah yang kuat karena diakui para ulama salaf sebagai praktik spiritual yang luhur. 

Artikel berikut mengulas lafaz doa, dasar hukum, keutamaan, hingga manfaatnya secara mudah dan mendalam dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (30/6/2025).

Dante Valreand bacakan doa sebelum tidur.

Bacaan Doa Akhir Tahun

Terdapat beberapa contoh bacaan doa akhir tahun yang masyhur dan sering diamalkan oleh umat Muslim. Salah satu contohnya adalah doa yang diriwayatkan dari para sahabat Nabi Muhammad SAW. Doa ini dilansir dari kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya (abad 19–20 M), doa akhir tahun dibaca tiga kali sebelum Maghrib pada akhir Dzulhijjah, sebagai bentuk permintaan ampun dan harapan menerima amal baik di tahun sebelumnya.

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفِرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيمُ

Allâhumma mā ‘amiltu min ‘amalin fi hâdhihis sanati mā nahayantī ‘anhu, wa lam atub minhu, wa ḥalamat fīhâ ‘alayya bi faḍlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatī, wa da‘autanī ilā at-taubati min ba‘di jarā’ātī ‘alâ ma‘shiyatika. Fa innī astaghfiruka faghfirlī wa mā ‘amiltu fīhâ mimmâ tarda, wa wa‘attanī ‘alaihil thawāba fa-as’aluka an tataqabbala minnī wa lā taqta‘ rajā’ī minka yā Karīm.

Arti:“Ya Allah, amalan yang telah aku lakukan tahun ini yang Engkau larang dan aku belum bertaubat; Engkau memaafkanku, padahal Engkau sanggup menyiksaku; Engkau memanggilku kepada taubat setelah aku berani bermaksiat kepada-Mu. Sesungguhnya aku mohon ampun kepada-Mu, maka ampunilah aku. Dan apa pun amalan baik yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan pahala dan ampunan atasnya, terimalah dariku dan jangan putuskan harapanku dari-Mu, wahai Yang Maha Pemurah.

Waktu Mengamalkan Doa Akhir Tahun

Doa akhir tahun menjadi tradisi yang dilakukan sebagai ungkapan syukur dan permohonan ampunan atas segala kesalahan yang telah diperbuat selama setahun terakhir. Momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan diri dan memohon bimbingan untuk tahun yang akan datang. 

Amalan ini umumnya dilaksanakan tiga kali setelah salat Ashar pada 29 atau 30 Dzulhijjah bulan Hijriah, sambil menyertakan doa meminta ampun dan perlindungan di tahun baru.

Berdasarkan buku Maslakul Akhyar (Habib Utsman bin Yahya, dt. 2023), doa ini dilakukan setelah Ashar menjelang Maghrib pada 29/30 Dzulhijjah. Alasan waktu ini dipilih karena sinergi refleksi atas tahun yang segera berakhir.

Ulama seperti KH Soleh Darat dan Habib Utsman bin Yahya menyarankan umat muslim membaca doa akhir tahun sebanyak tiga kali sebelum magrib pada hari terakhir Dzulhijjah.

Makna dan Keutamaan Doa Akhir Tahun

Berdasarkan kitab Kanzun Najah…, terdapat beberapa keutamaan doa akhir tahun:

  • Simbol kemenangan spiritual: “setan berkata: ‘Aku kelelahan menyertainya sepanjang tahun, kemudian hamba ini merobohkanku dalam sesaat’”  
  • Pembersihan batin tahunan: doa ini mewakili rasa bersalah dan harapan ampun.
  • Penyemangat hijrah batin: menandai momen refleksi dan peneguhan tekad.
  • Pengukuhan ikatan komunitas: biasanya dibaca bersama dalam tradisi pesantren dan majelis dzikir.

Doa akhir tahun memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Muslim. Ini adalah waktu untuk merenungkan perjalanan hidup selama setahun terakhir, mengevaluasi diri, dan memohon ampunan atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Doa ini juga menjadi ungkapan syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Buya Yahya dalam berbagai kesempatan pengajiannya menyampaikan bahwa malam 1 Muharram adalah momen berharga untuk menata kembali niat dan memperbanyak doa kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca doa akhir tahun sebelum memasuki waktu Maghrib pada tanggal 30 Dzulhijjah.

Dengan membaca doa akhir tahun, seorang Muslim mengakui kelemahan dirinya dan memohon ampunan atas segala dosa dan khilaf yang telah dilakukan. Ini adalah bentuk taubat yang tulus, yang diharapkan dapat menghapus dosa-dosa di masa lalu dan membuka lembaran baru yang lebih baik di tahun yang akan datang.

Amalan Lainnya di Malam Tahun Baru Islam

Selain membaca doa akhir tahun, terdapat beberapa amalan lain yang dianjurkan untuk dilakukan di malam tahun baru Islam. Amalan-amalan ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan mempererat tali silaturahmi dengan sesama.

Beberapa amalan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Shalat Tahajud: Melaksanakan shalat tahajud di sepertiga malam terakhir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
  • Membaca Al-Qur'an: Membaca Al-Qur'an dan merenungkan maknanya untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT.
  • Bersedekah: Bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial dan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan.

Dengan melaksanakan amalan-amalan ini, seorang Muslim berharap dapat menyambut tahun baru Islam dengan hati yang bersih, penuh semangat, dan siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan mata.

QnA Seputar Doa Akhir Tahun

1. Apakah doa akhir tahun harus dibaca berjamaah di masjid?

Tidak wajib dibaca secara berjamaah di masjid. Menurut beberapa ulama dalam Fatawa Al-Azhar, doa akhir tahun bisa dibaca secara pribadi di rumah atau tempat mana pun yang suci. Hal ini termasuk amalan sunnah yang bersifat pribadi, bukan ibadah yang disyariatkan secara berjamaah.

2. Bolehkah menggabungkan doa akhir tahun dengan doa lainnya seperti qunut nazilah atau istighasah?

Boleh, selama tidak bertentangan dengan syariat. Dalam Al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab, Imam Nawawi menjelaskan bahwa menggabungkan doa-doa yang ma’tsur dan tidak ma’tsur diperbolehkan asalkan tidak menyalahi adab berdoa dan tidak mengubah maksud aslinya.

3. Apakah ada dampak psikologis positif dari membaca doa akhir tahun secara rutin?

Ada, terutama dalam hal refleksi diri dan penguatan spiritual. Penelitian oleh Nurfatimah dan Nurmila (2021) dalam Jurnal Psikologi Islam menunjukkan bahwa kebiasaan berdoa secara rutin—termasuk doa akhir tahun—mendorong kestabilan emosional, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan rasa optimis serta semangat menyongsong masa depan.

4. Bagaimana jika lupa membaca doa akhir tahun di waktu yang disunnahkan?

Tidak berdosa, karena hukumnya tidak wajib. Doa akhir tahun bukan ibadah fardhu, sehingga jika seseorang lupa membacanya sebelum Maghrib pada 29 atau 30 Dzulhijjah, ia tidak menanggung dosa. Namun, dianjurkan menggantinya dengan doa introspektif pribadi agar esensi muhasabah tetap terjaga.

5. Apakah anak-anak boleh diajarkan doa akhir tahun sejak dini?

Sangat dianjurkan untuk pendidikan akhlak dan spiritual. Menurut buku Psikologi Perkembangan Anak Islam oleh Dr. Syamsul Hadi (2020), membiasakan anak-anak dengan amalan-amalan spiritual sejak usia dini akan membentuk fondasi religius dan nilai introspektif yang kuat di kemudian hari.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |