Bacaan Niat Mandi Wajib Haid yang Benar, Lengkap dengan Sunnahnya

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Mandi wajib setelah haid merupakan kewajiban syar’i bagi setiap perempuan Muslim untuk mengembalikan kesucian dirinya sebelum kembali menjalankan ibadah seperti sholat dan membaca Al-Qur’an. Mandi ini tidak sekadar membasuh tubuh, tetapi juga melibatkan pemenuhan syarat-syarat tertentu, salah satunya adalah niat mandi wajib haid yang dilakukan di awal pelaksanaan. Niat tersebut menjadi penanda bahwa aktivitas mandi ini bukan sekadar membersihkan diri, melainkan juga ibadah yang wajib dilakukan karena perintah Allah SWT. 

Dalam buku Fiqih Wanita (2008) karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, ditegaskan bahwa niat mandi wajib haid harus dilakukan bersamaan dengan dimulainya proses menyiram air ke tubuh, dan tidak sah jika dilakukan setelahnya. Selain itu, seluruh anggota badan wajib terkena air, tanpa terkecuali, termasuk bagian yang tersembunyi seperti lipatan kulit dan sela-sela rambut. Tak hanya itu, pentingnya menghilangkan najis terlebih dahulu sebelum memulai mandi wajib, sebagai bagian dari adab bersuci yang benar menurut syariat. 

Sementara itu, dalam buku Risalah Fiqih Wanita (2007) karya Umi Kulsum, dijelaskan bahwa mandi wajib haid juga dianjurkan untuk dilakukan dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, seperti membaca basmalah sebelum mandi, mencuci tangan dan kemaluan terlebih dahulu, serta mendahulukan bagian kanan tubuh. Untuk itu, umat Muslim perlu memahami niat mandi wajib haid beserta adab dan sunnahnya. 

Berikut ini Liputan6.com ulas selengkapnya, Senin (30/6/2025). 

Umat Muslim sebentar lagi akan marayakan Hari Raya Idul Fitri. Salah satu hal yang kerap dilakukan sebelumnya adalah mandi wajib. Beberapa orang menganggap mandi wajib sebagai keharusan. Bagaimana sebenarnya hukumnya?

Bacaan Niat Mandi Wajib Haid 

Sebelum melaksanakan mandi wajib, Muslimah perlu membaca bacaan niat mandi wajib haid dengan benar. Dikutip dari buku Fiqh Ibadah karya Zaenal Abidin, berikut adalah niat mandi wajib haid dalam Bahasa Arab, Latin, dan artinya: 

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى 

Arab Latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi ta'ala. 

Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk menyucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta'ala." 

Ada beberapa hal penting terkait niat mandi wajib: 

  • Niat cukup diucapkan di dalam hati, tidak perlu dilafalkan dengan lisan. 
  • Niat dilakukan bersamaan dengan memulai membasuh anggota tubuh pertama kali. 
  • Jika lupa niat di awal, dapat diniatkan di tengah-tengah mandi selama air belum mengalir ke seluruh tubuh. 
  • Niat harus spesifik untuk mandi wajib setelah haid, bukan sekedar niat mandi biasa. 
  • Boleh menggunakan bahasa apapun selama maknanya sama dengan niat di atas. 

Dengan niat yang benar, insya Allah mandi wajib yang dilakukan akan diterima dan sah di sisi Allah SWT. 

Tata Cara Mandi Wajib Haid 

Berikut ini terdapat beberapa tata cara mandi wajib haid yang benar, yakni: 

  1. Membaca niat atau doa mandi wajib, kemudian dilanjut baca doa masuk kamar mandi. 
  2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali dengan air mengalir. 
  3. Membersihkan kemaluan dan kotoran di area vagina menggunakan tangan kiri dengan air bersih dan mengalir.
  4.  Mencuci tangan dengan sabun atau sejenisnya setelah membersihkan bagian kemaluan. 
  5. Melakukan wudu dengan sempurna seperti hendak menunaikan sholat. 
  6. Menyiram air ke atas kepala sebanyak tiga kali. 
  7. Setelah itu kembali mengguyur air ke kepala sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala.
  8.  Mengguyur air ke seluruh badan, mulai dari sisi kanan lalu ke sisi kiri. 
  9. Kemudian melanjutkan rangkaian mandi seperti biasa, seperti memakai sampo, sabun, dan lainnya sampai tuntas. 
  10. Apabila setelah mandi wajib akan menunaikan sholat, bisa kembali berwudu seperti biasa. 

Sunnah Mandi Wajib 

Dikutip dari kitab Bidâyatul Hidâyah karya Imam al-Ghazali, terdapat beberapa sunnah-sunnah mandi wajib yang dianjurkan untuk dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Berikut ini penjelasannya: 

  1. Membasuh tangan hingga tiga kali. 
  2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan. 
  3. Berwudhu dengan sempurna. 
  4. Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadats besar. 
  5. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali. 
  6. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali. 
  7. Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya). 
  8. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi.  

Doa Setelah Mandi Wajib Haid 

Usai mandi wajib setelah haid, ada bacaan yang bisa anda lafalkan. Dikutip dari buku berjudul Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Mazhab karya Isnan Ansory, berikut ini bacaan doa setelah mandi wajib haid: 

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ 

Arab Latin: Asyhadu anlaa ilaha illallahu wahdahulaa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu, allahummajalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina 

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri."  

QnA Seputar Niat Mandi Wajib Haid 

Q: Apakah boleh menggunakan shower untuk mandi wajib? 

A: Boleh menggunakan shower asalkan air dapat mengalir ke seluruh tubuh dan membasahi semua bagian tanpa ada yang terlewat. 

Q: Bagaimana jika lupa niat di awal mandi wajib? 

A: Jika lupa niat di awal, boleh berniat di tengah-tengah mandi selama air belum mengalir ke seluruh tubuh. Jika sudah selesai mandi baru ingat belum niat, maka harus diulang. 

Q: Apakah harus mencukur rambut kemaluan saat mandi wajib? 

A: Mencukur rambut kemaluan bukan bagian dari rukun mandi wajib. Namun, disunnahkan untuk membersihkan area tersebut minimal setiap 40 hari sekali. 

Q: Bolehkah memakai masker wajah saat mandi wajib? 

A: Sebaiknya tidak menggunakan masker wajah saat mandi wajib karena dapat menghalangi air menyentuh kulit wajah secara langsung. 

Q: Apakah wajib menggosok seluruh tubuh saat mandi wajib? 

A: Menggosok tubuh termasuk sunnah, bukan wajib. Yang wajib adalah memastikan air mengalir ke seluruh tubuh. 

Q: Bolehkah mandi wajib menggunakan air hujan? 

A: Boleh menggunakan air hujan untuk mandi wajib selama air tersebut suci dan dapat mengalir ke seluruh tubuh. 

Q: Apakah harus mengulangi wudhu setelah mandi wajib? 

A: Tidak perlu mengulangi wudhu setelah mandi wajib karena mandi wajib sudah mencakup wudhu. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |