Doa Nabi Ayyub Arab, Latin, dan Arti: Kuatkan Iman saat Hadapi Ujian Hidup

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Doa Nabi Ayyub adalah salah satu permohonan yang sangat dikenal dalam Islam, menjadi teladan bagi umat Muslim yang menghadapi cobaan berat. Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Ayyub AS ketika beliau diuji dengan penyakit yang sangat parah dan kehilangan harta serta keluarganya.

Meskipun mengalami penderitaan yang luar biasa, Nabi Ayyub tetap memanjatkan doanya dengan penuh adab dan keikhlasan. Ini mencerminkan sikap tawakal dan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Sang Pencipta.

Kisah ini mengajarkan bahwa dalam kondisi sesulit apapun, harus tetap berpegang teguh pada Allah SWT dan tidak pernah putus asa dari rahmat-Nya. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Anbiya ayat 83-84.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (22/7/2025).

Bacaan Doa Nabi Ayyub: Arab, Latin, dan Arti

Doa Nabi Ayyub AS yang terkenal tercatat dalam Surah Al-Anbiya ayat 83. Doa ini merupakan permohonan kesembuhan dan ketabahan yang dipanjatkan oleh Nabi Ayyub saat menghadapi ujian penyakit yang berat. Permohonan ini menunjukkan kerendahan hati dan penyerahan diri total kepada kehendak Allah SWT.

Berikut adalah lafaz doa Nabi Ayyub, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya, yang menjadi sumber kekuatan bagi banyak umat Muslim di seluruh dunia. Doa ini sering diamalkan sebagai bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon kesembuhan dari berbagai penyakit.

"وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ" [ Al-Qur'an | Surah Al-Anbiya' Ayat 83 ]

Arab Latin: Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."

Doa ini menjadi bukti keteguhan iman Nabi Ayyub AS, yang meskipun dilanda sakit dan kehilangan, tetap menggantungkan seluruh harapannya kepada Allah tanpa sedikit pun menyiratkan keluh kesah. Ini menegaskan bahwa doa adalah jembatan penghubung terkuat antara hamba dan Penciptanya.

Kisah Nabi Ayyub: Teladan Kesabaran dan Keimanan

Kisah Nabi Ayyub AS adalah salah satu teladan kesabaran dan keimanan yang luar biasa dalam sejarah para nabi. Beliau adalah seorang yang dianugerahi kekayaan melimpah, termasuk hewan ternak, ladang pertanian yang luas, dan banyak keturunan.

Nabi Ayyub juga dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan, rajin menyantuni anak yatim, janda, duafa, dan orang yang membutuhkan.

Namun, Allah SWT menguji Nabi Ayyub dengan cobaan yang sangat berat. Dalam waktu singkat, beliau kehilangan seluruh harta bendanya, anak-anaknya meninggal dunia, dan beliau sendiri menderita penyakit kulit parah yang menjijikkan selama 18 tahun.

Penyakit ini menyebabkan tubuhnya membusuk dan rambutnya rontok, membuat banyak orang menjauhinya dan beliau diasingkan ke tempat pembuangan sampah, seperti dijelaskan dalam Qashash Al-Anbiyaa' oleh Ibnu Katsir.

Meskipun menghadapi ujian bertubi-tubi dan ditinggalkan oleh banyak orang, Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh atau putus asa. Beliau tetap bersabar, berprasangka baik kepada Allah, dan terus memanjatkan doa. Hanya istrinya, Rahmah, yang tetap setia merawat dan menemaninya, bahkan harus mencari nafkah untuk mereka berdua.

Kesabaran dan keteguhan iman Nabi Ayyub akhirnya membuahkan hasil. Allah SWT mengabulkan doanya, menyembuhkan penyakitnya, mengembalikan keluarganya, dan melipatgandakan hartanya sebagai rahmat dari sisi-Nya dan peringatan bagi semua yang menyembah-Nya.

Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Anbiya ayat 83-84, sebagai pelajaran bagi umat manusia.

Pelajaran Berharga dari Kisah Nabi Ayyub

Kisah Nabi Ayyub AS sarat akan hikmah dan pelajaran berharga bagi umat Islam. Dari perjalanan hidup beliau, kita dapat memetik berbagai nilai luhur yang relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Pelajaran ini mengajarkan tentang kekuatan spiritual dan ketahanan diri.

  1. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian: Nabi Ayyub menunjukkan tingkat kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi serangkaian ujian berat. Beliau tetap sabar dan tidak mengeluh, mengajarkan kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.
  2. Keteguhan Iman: Meskipun kehilangan segalanya, iman Nabi Ayyub tidak pernah goyah. Beliau tetap taat dan tidak pernah berpaling dari Allah, bahkan ketika setan berusaha menggodanya.
  3. Kekuatan Doa: Doa Nabi Ayyub yang akhirnya dikabulkan menunjukkan kekuatan doa yang dipanjatkan dengan ketulusan dan keikhlasan. Ini mengajarkan bahwa doa adalah sarana untuk memohon pertolongan Allah di saat kesulitan.
  4. Ujian sebagai Bentuk Kasih Sayang Allah: Kisah ini mengingatkan bahwa ujian dari Allah bukan berarti Dia tidak menyayangi hamba-Nya, melainkan sebagai bentuk kasih sayang dan cara untuk meningkatkan derajat seorang hamba.
  5. Pentingnya Ikhtiar: Meskipun berdoa, Nabi Ayyub tetap berikhtiar untuk sembuh. Ini mengajarkan keseimbangan antara doa dan usaha dalam menghadapi cobaan.
  6. Tidak Mengeluh dan Rendah Hati: Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh meskipun penderitaan yang dialaminya luar biasa. Beliau juga tetap rendah hati meskipun sebelumnya memiliki segalanya, mengingatkan kita untuk selalu menjaga kerendahan hati dalam segala kondisi.

Hikmah Doa Nabi Ayyub dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengamalkan doa Nabi Ayyub bukan hanya sekadar mengucapkan lafaznya, tetapi juga menghayati makna yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami esensi doa ini, diharapkan dapat menguatkan iman dan kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan, khususnya ketika ditimpa penyakit atau musibah.

Doa ini menjadi pengingat bahwa bahkan di masa-masa tergelap sekalipun, Allah tetap menjadi sumber kekuatan dan harapan. Mengucapkan doanya akan senantiasa mengingatkan kita untuk bersabar dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Ini juga mendorong untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah yang lebih besar daripada penderitaan yang dialami.

Dengan keyakinan dan ketulusan, doa Nabi Ayyub bisa dipanjatkan untuk memohon rahmat dan kesembuhan dari Allah. Doa ini mencerminkan sikap tawakal, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha, membantu kita untuk percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya yang bersabar.

Konsep Kesabaran dalam Ajaran Islam

Kesabaran, atau sabr dalam bahasa Arab, adalah salah satu konsep fundamental dan sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Secara bahasa, sabar berarti menahan diri atau bertahan.

Dalam konteks Islam, sabar memiliki makna yang lebih luas, yaitu kemampuan untuk menahan diri dari segala bentuk keputusasaan, serta ketabahan dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai cobaan, ujian, dan tantangan hidup.

Al-Qur'an secara konsisten menekankan pentingnya sabar dalam berbagai ayatnya. Salah satu ayat yang menjadi landasan pemahaman tentang sabar adalah Surah Al-Baqarah ayat 153, di mana Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat; sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

Ayat ini menunjukkan bahwa sabar merupakan tindakan yang diperlukan dalam menghadapi kesulitan dan perjuangan hidup.

Sabar bukan hanya sekadar menahan diri dari keluhan atau keputusasaan, tetapi juga merupakan upaya untuk tetap teguh dalam iman dan ketaatan kepada Allah SWT. Rasulullah Muhammad SAW juga memberikan banyak ajaran mengenai sabar melalui hadis-hadisnya, menegaskan bahwa kesabaran merupakan tanda kekuatan iman seseorang dan merupakan jalan menuju keberhasilan dan kebahagiaan sejati.

Imam Al-Ghazali, dalam karyanya Ihya Ulum al-Din, menguraikan bahwa sabar bukan hanya menahan diri dari keluhan, tetapi juga upaya untuk tetap teguh dalam ketaatan.

Doa-Doa Kesembuhan Lain yang Dianjurkan

Selain doa Nabi Ayyub, ada beberapa doa lain yang dapat dipanjatkan untuk memohon kesembuhan kepada Allah SWT, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Doa-doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW dan bersumber dari hadis sahih, memberikan alternatif dan penguat dalam memohon pertolongan ilahi.

Berikut adalah beberapa doa kesembuhan yang umum diamalkan oleh umat Muslim:

  1. Doa Kesembuhan Anjuran Rasulullah SAW: --- "أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ" Latin: Asalulallahu 'azhiim robbul 'arsyil 'azhiim ayyasyfiyak. Artinya: "Aku memohon kepada Allah, Dzat yang Maha Besar, Tuhan yang Mempunyai Arasy, yang Maha Besar, semoga Dia berkenan memberi kesembuhan padamu." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
  2. Doa Rasulullah SAW saat menjenguk orang sakit: --- "لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ" Latin: Laa ba'sa thahuurun insyaa'allaahu. Artinya: "(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah."
  3. Doa Kesembuhan Umum: --- "اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا" Latin: Allahumma rabban naas mudzhibal ba'si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa an laa yughaadiru saqoman. Artinya: "Ya Allah Ya Tuhanku, Tuhan seluruh manusia. Hilangkanlah penyakit. Berilah kesembuhan sebab Engkau adalah penyembuh. Tak ada yang mampu menyembuhkan penyakit kecuali Engkau dengan kesembuhan tanpa menyisakan rasa sakit." (HR Bukhari dan Muslim)
  4. Doa untuk menyebut nama orang yang sakit: --- "اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا" Latin: Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan. Artinya: "Ya Allah Ya Tuhanku, sembuhkanlah (contoh nama, Sa’dan), Tuhanku, sembuhkanlah dia. Tuhanku, sembuhkanlah dia."
  5. Doa pengampunan dosa dan perlindungan saat sakit: --- "شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ" Latin: Syafaakallaahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa 'aafaaka fīi diinika wa jismika ilaa muddati ajalika. Artinya: "Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia."

Doa-doa ini dapat menjadi pelengkap dalam memohon kesembuhan, menunjukkan bahwa Islam menyediakan berbagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap kondisi.

Analisis Hermeneutika Kisah Nabi Ayyub

Kisah Nabi Ayyub dalam Surah Al-Anbiya ayat 83-84 dapat dianalisis melalui pendekatan hermeneutika Wilhelm Dilthey, yang menguraikan makna mendalam dari pengalaman manusia. Analisis ini melibatkan tiga konsep utama: Erlebnis (pengalaman), Ausdruck (ungkapan), dan Verstehen (pemahaman).

Pada tahap Erlebnis, pengalaman Nabi Ayyub dengan penyakit dan ujian hidup yang sangat berat menjadi fokus. Ini bukan sekadar penderitaan fisik, melainkan pengalaman batin yang membentuk ketabahan dan keimanannya. Pengalaman ini mencerminkan kondisi manusia universal dalam menghadapi kesulitan dan mencari pertolongan ilahi.

Selanjutnya, Ausdruck merujuk pada ungkapan atau tindakan Nabi Ayyub dalam menghadapi penderitaannya, yaitu melalui doa Nabi Ayyub. Doa ini adalah ekspresi keimanan dan harapan yang mendalam, menunjukkan bahwa ia tidak pasif namun aktif menyeru Allah dan percaya pada rahmat-Nya, seperti diulas dalam jurnal Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam.

Terakhir, Verstehen adalah pemahaman yang dapat diambil dari kisah ini. Pembaca memahami bahwa ujian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan yang harus dihadapi dengan kesabaran dan iman. Kisah ini menegaskan bahwa Allah selalu mendengar doa hamba-Nya yang sungguh-sungguh, dan bahwa rahmat serta kekuasaan-Nya sangatlah besar, memberikan pelajaran berharga bagi setiap individu.

Daftar Pustaka dan Sumber Informasi

Untuk penyusunan artikel ini, informasi telah dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, termasuk kitab suci, jurnal ilmiah, dan portal berita kredibel. Berikut adalah daftar sumber yang dirujuk:

  • unnes.ac.id
  • rumahzakat.org
  • ump.ac.id
  • Dita Erlin Enjelina & Wahidul Anam. "Kisah Nabi Ayyub Dalam Q.S Al-Anbiya’ Ayat 83-84 (Analisis Hermeneutika Wilhelm Dilthey)." Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam, Vol. 5, No. 2, Oktober 2024.
  • kemenag.go.id.

FAQ

1. Apa isi doa Nabi Ayyub dalam Al-Qur’an?

Doanya terdapat dalam Surah Al-Anbiya ayat 83: "Anni massaniyadh-dhurru wa anta arhamur rahimin" yang artinya: “Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

2. Dalam kondisi apa Nabi Ayyub memanjatkan doa ini?

Saat beliau menderita penyakit parah dan kehilangan semua harta serta anak-anaknya.

3. Apa makna utama dari doa Nabi Ayyub?

Pengakuan kelemahan sebagai hamba dan tawakal penuh pada rahmat Allah SWT.

4. Mengapa doa Nabi Ayyub dianggap istimewa?

Karena dipanjatkan dengan penuh kesabaran, tanpa keluhan, dan menunjukkan keimanan yang teguh.

5. Apa pelajaran yang bisa diambil dari doa Nabi Ayyub?

Kesabaran, tawakal, kekuatan doa, serta keyakinan bahwa Allah Maha Penyayang.

6. Bolehkah doa ini diamalkan umat Islam saat sakit?

Boleh, bahkan sangat dianjurkan sebagai ikhtiar spiritual memohon kesembuhan.

7. Apa hasil dari doa Nabi Ayyub?

Allah menyembuhkannya, mengembalikan keluarganya, dan melipatgandakan hartanya sebagai bentuk rahmat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |