Ular Masuk Rumah Menurut Al-Quran, Ketahui Ayat dan Cara Menghadapinya

14 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran ular di dalam rumah seringkali menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran bagi penghuninya. Sebagai seorang Muslim, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi situasi ini sesuai dengan ajaran Islam, yang menggabungkan pendekatan praktis dan spiritual. Lantas, bagaimana cara mengusir ular dari rumah menurut Islam, termasuk doa-doa pelindung dan langkah-langkah yang dianjurkan?

Dalam buku 107+ Ular Indonesia, Riza Marlon membahas berbagai spesies ular lokal sehingga pembaca bisa mengenali ular berbisa dan tidak, khususnya di Indonesia. Buku ini juga menjadi referensi dalam pelatihan ‘SoS From Snakebites’ (2019), yang menekankan pengenalan jenis ular sebagai langkah awal penting menghadapi pertemuan ular di rumah.

Dalam ajaran Islam, ular memiliki posisi yang unik. Beberapa ulama menyatakan bahwa ular yang masuk ke rumah bisa jadi merupakan jelmaan jin Muslim sehingga tidak dianjurkan untuk langsung membunuhnya, melainkan memberikan kesempatan kepada ular untuk meninggalkan rumah secara damai. 

Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang ular masuk rumah menurut al-quran dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/7/2025).

Tak hanya memadamkan api atau mengevakuasi hewan liar. Kali ini petugas pemadam kebakaran harus menghadapi tugas yang tidak masuk akal yaitu disuruh menagih utang. Bagaimana ceritanya, berikut liputan selengkapnya.

Penjelasan Ular Masuk Rumah Menurut Al-Quran

Secara eksplisit, tidak ada ayat dalam Al-Qur’an yang secara langsung menyebutkan perihal ular masuk rumah. Akan tetapi, beberapa ulama tafsir dan ahli hadis memberikan penafsiran dan penjelasan berdasar ayat-ayat yang berkaitan dengan makhluk ghaib (jin), hewan, dan perlindungan dari gangguan makhluk dalam rumah.

1. Ular dan Hubungannya dengan Jin dalam Al-Qur’an

Salah satu dasar pemahaman datang dari Surah Al-Jin ayat 6:

“Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)

Ayat ini menjelaskan adanya interaksi antara manusia dan jin, yang dalam konteks hadits dan fikih sering dikaitkan dengan keberadaan jin yang menyerupai ular. Dalam kitab tafsir Al-Qurthubi, disebutkan bahwa jin terkadang menjelma dalam bentuk hewan, salah satunya adalah ular. Imam Al-Qurthubi menjelaskan:

“Telah diriwayatkan bahwa sebagian jin menyerupai ular, maka Nabi ﷺ melarang membunuh ular yang berada di rumah sebelum memperingatkannya, karena dikhawatirkan ia adalah jin muslim.” (Tafsir Al-Qurthubi, Jilid 19, hlm. 5)

2. Perlindungan dari Gangguan dalam Rumah

Al-Qur’an memberikan pedoman umum dalam menghadapi gangguan ghaib baik itu dalam bentuk jin atau makhluk lain seperti dalam:

  • Surah Al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi)
  • Surah Al-Baqarah ayat 284–286
  • Surah Al-Falaq dan An-Naas

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, pembacaan ayat-ayat ini dianjurkan setiap malam sebagai proteksi rumah dari gangguan ghaib, termasuk gangguan jin yang bisa muncul dalam bentuk ular.

3. Hadits Pendukung dan Penafsiran Ulama

Meskipun Al-Qur’an tidak menjelaskan secara eksplisit, hadits shahih memberikan penjelasan rinci. Dalam Shahih Muslim (HR. Muslim no. 2236) disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya di Madinah terdapat jin yang telah masuk Islam. Maka jika kalian melihat ular di rumah, beri peringatan selama tiga hari. Jika setelah itu tidak pergi, maka bunuhlah, karena ia adalah setan.”

Hadits ini dikutip dan dijelaskan secara panjang lebar oleh Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, dan oleh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra. Kedua ulama menekankan bahwa tidak semua ular di rumah adalah hewan biasa, melainkan bisa jadi perwujudan jin muslim.

Cara Menyikapi Ular Masuk Rumah dalam Islam

Dalam tradisi Islam, bertemu ular bukan hanya masalah biologis atau keamanan fisik, tetapi juga menyentuh aspek spiritual. Ular dalam rumah, menurut sejumlah riwayat dan pendapat ulama, bisa jadi bukan hewan biasa, melainkan jelmaan jin.

1. Jika Bertemu Ular di Dalam Rumah

  • Memberi Peringatan Selama Tiga Hari

Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Laila bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya di Madinah terdapat jin yang telah masuk Islam. Maka apabila kalian melihat ular di rumah, peringatkanlah selama tiga hari. Jika masih terlihat setelah itu, bunuhlah, karena itu adalah setan.” (HR. Tirmidzi no. 1485; Abu Dawud no. 5257)

Kitab Al-Adab Al-Kubra karya Imam al-Baihaqi menjelaskan bahwa peringatan ini diberikan dengan ucapan, “Idzhab bissalaam wa laa tu’dziinaa” (Pergilah dengan damai, jangan ganggu kami), dilakukan selama tiga hari sebelum mengambil tindakan untuk membunuhnya.

Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ juga mencatat tradisi yang sama, dengan penekanan bahwa sikap kehati-hatian diperlukan karena ular yang muncul di rumah bisa jadi bukan makhluk biasa, melainkan jin muslim.

  • Tidak Langsung Membunuh

Para ulama besar seperti Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim dan Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfatul Muhtaj menegaskan bahwa membunuh ular dalam rumah tanpa peringatan bertentangan dengan ajaran Nabi. Hal ini karena sebagian jin menjelma dalam bentuk ular, dan membunuh mereka tanpa peringatan bisa berdampak buruk.

Penjelasan ini juga dipertegas dalam situs almanhaj.or.id, yang mengutip sejumlah pendapat dari ulama salaf terkait perlakuan terhadap ular rumah sebagai potensi jin mukmin.

  • Pengecualian untuk Ular Berbahaya

Namun, Nabi ﷺ membuat pengecualian untuk dua jenis ular: ular yang memiliki dua garis putih di punggung dan ular yang ekornya pendek. Dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

“Dua jenis ular yang dibunuh walau tanpa peringatan: yang bergaris dua di punggung dan yang berekor pendek, karena keduanya dapat membutakan mata dan menggugurkan kandungan.” (HR. Muslim no. 2233)

Kitab Almanhaj fi Syarh Shahih Muslim menguatkan bahwa jenis ular ini dibolehkan dibunuh langsung karena ancamannya terhadap manusia nyata dan serius.

2. Jika Bertemu Ular di Luar Rumah

Ular yang ditemui di luar rumah tidak mendapat perlakuan yang sama dengan yang di dalam rumah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ibnu Mas’ud, Nabi ﷺ bersabda:

“Bunuhlah semua ular. Siapa yang takut pada pembalasan mereka, maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Abu Dawud no. 5249)

Kitab Sunan Abi Dawud menjelaskan bahwa konteks hadits ini adalah saat ular dijumpai di tempat terbuka atau hutan. Karena tak ada indikasi bahwa ular tersebut adalah jin atau makhluk gaib, maka dibolehkan membunuhnya langsung.

Situs IslamQA.info juga menyatakan bahwa membunuh ular di luar rumah tidak perlu peringatan, selama tujuannya adalah menjaga keselamatan diri.

3. Pendekatan Kontekstual dan Fikih Kontemporer

Jurnal ilmiah berjudul “Hadith of Commandment Killing Snakes in the Book of Sunan Abu Dawud: Textual and Contextual Understanding” (ResearchGate, 2020) menyatakan bahwa:

  • Teks hadis mengindikasikan perintah membunuh ular.
  • Konteksnya menunjukkan bahwa ini berlaku untuk ular berbisa dan membahayakan manusia.
  • Pendekatan maqashid syariah—yakni menjaga jiwa (ḥifẓ al-nafs)—menjadi landasan utama dalam keputusan membunuh ular berbahaya.

Ayat Al-Quran yang Membahas Tentang Ular

Al-Qur’an tidak menyebut kata “ular” (ḥayyah atau thu‘bān) sebagai topik umum, melainkan hanya dalam konteks kisah Nabi Musa ‘alaihis-salām. Ular menjadi simbol dalam mukjizat tongkat yang berubah bentuk, untuk menunjukkan kekuasaan Allah dan membedakan antara kebenaran dan sihir. Ayat-ayat tersebut terdapat dalam empat surah utama, yakni al-Qashash, al-A‘raf, Ṭāhā, dan asy-Syu‘arā’.

1. Surah al-Qashash (28):31

“Dan lemparkanlah tongkatmu. Maka ketika dilihatnya tongkat itu bergerak seperti ular seakan-akan ia seekor jin, dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh...” (QS al-Qashash: 31)

Dalam Tafsir al-Wajiz karya Dr. Wahbah az-Zuhaili (Dar al-Fikr, 2000), ayat ini dijelaskan sebagai bentuk nyata mukjizat. Tongkat yang dilempar berubah menjadi ular yang hidup dan bergerak, bukan hanya sekadar ilusi. Perubahan itu membuat Musa takut, namun Allah menenangkannya bahwa ia berada dalam perlindungan-Nya.

2. Surah al-A‘raf (7):107 dan (7):116)

“Maka Musa melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu menjadi ular yang nyata.” (QS al-A‘raf: 107)

“Mereka melemparkan tali dan tongkat mereka, lalu tampak kepada Musa seakan-akan benda-benda itu bergerak seperti ular...” (QS al-A‘raf: 116)

Menurut Tafsir Kementerian Agama RI (2020), ayat pertama menunjukkan bahwa tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular sungguhan (dalam bahasa Arab: thu‘bānun mubīn), bukan sihir atau trik. Sedangkan ayat kedua menjelaskan bahwa para penyihir Fir‘aun hanya menciptakan ilusi optik ular melalui sihir.

Dalam buku Tafsir Al-Mazhari karya Qadi Tsanaullah Panipati (edisi tahqiq oleh Dar Ihya’ al-Turats al-‘Arabi), penafsiran ini diperjelas bahwa perbedaan antara sihir dan mukjizat adalah pada realitas hasilnya. Tongkat Musa benar-benar berubah wujud, sementara sihir hanya menipu penglihatan.

3. Surah asy-Syu‘arā’ (26):32 dan (26):45)

“Lalu Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkat itu menjadi ular yang nyata.” (QS asy-Syu‘arā’: 32)

“Lalu Musa melemparkan tongkatnya, maka ia menelan apa yang mereka sulap.” (QS asy-Syu‘arā’: 45)

Tafsir al-Nafahat al-Makkiyyah oleh Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani menegaskan bahwa tongkat Musa berubah menjadi ular besar (thu‘bān) yang benar-benar menelan alat sihir para penyihir. Menurut tafsir ini, penyihir Fir‘aun kemudian tersadar bahwa itu bukan sihir, melainkan kebenaran dari Tuhan, sehingga mereka sujud beriman.

4. Surah Ṭāhā (20):20

“Lalu dia melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkat itu menjadi seekor ular yang merayap cepat.” (QS Ṭāhā: 20)

Dalam Tafsir Tahlili Kemenag RI (2021) disebutkan, lafaz yang digunakan dalam ayat ini adalah ḥayyah (ular hidup). Menurut tafsir ini, penggunaan kata ḥayyah (ular biasa) dan thu‘bān (ular besar) menunjukkan bentuk dan karakteristik ular yang berubah-ubah dalam tiap konteks.

QnA Seputar Ular Masuk Rumah

1. Kenapa ular bisa masuk rumah padahal pintu dan jendela sudah tertutup?

Ular bisa masuk rumah meski pintu-jendela tertutup karena mereka bisa menyelinap melalui celah sekecil 1,5 cm, seperti:

  • Celah bawah pintu
  • Lubang saluran air
  • Retakan di dinding

Selain itu, ular mencari tempat hangat, lembab, atau sumber makanan seperti tikus dan katak, sehingga rumah yang jarang dibersihkan atau memiliki banyak barang menumpuk menjadi sasaran empuk.

2. Benarkah ular masuk rumah adalah pertanda akan dapat rezeki menurut mitos Jawa?

Ya, dalam sebagian mitos Jawa, ular masuk rumah sering dianggap pertanda akan datang rezeki atau tamu penting. Akan tetapi, tidak semua jenis ular dianggap pertanda baik, terutama jika ular tersebut berbisa. Dari sudut pandang logis, kemunculan ular lebih terkait perubahan cuaca, habitat terganggu, atau adanya sumber makanan.

3. Apa yang harus dilakukan pertama kali jika menemukan ular di dalam rumah?

  • Tetap tenang, jangan panik.
  • Jangan mencoba menangkap ular jika tidak berpengalaman.
  • Amankan anak-anak dan hewan peliharaan ke ruangan lain.
  • Jika memungkinkan, tutup pintu ruangan tempat ular berada agar tidak berpindah.
  • Hubungi damkar atau komunitas rescue ular setempat untuk membantu evakuasi dengan aman.

4. Mengapa ular sering masuk rumah saat musim hujan?

Saat musim hujan:

  • Habitat ular terendam banjir
  • Ular mencari tempat kering dan hangat
  • Aktivitas tikus meningkat di dalam rumah, sehingga ular memburu mangsanya
  • Suhu dingin membuat ular mencari suhu stabil di dalam rumah

Karena itu, menutup celah, membersihkan halaman, dan meminimalkan area lembab dapat membantu mencegah ular masuk rumah saat musim hujan.

5. Apakah benar menaburkan garam dapat mengusir ular dari rumah?

Ini adalah mitos yang tidak terbukti secara ilmiah. Garam tidak akan mengusir ular karena ular tidak memiliki reaksi khusus terhadap garam seperti siput atau lintah. Cara lebih efektif:

  • Menutup celah akses ular
  • Menjaga kebersihan rumah dan halaman
  • Mengurangi tumpukan barang
  • Memasang kawat kasa pada saluran air
  • Memastikan rumah bebas tikus agar ular tidak tertarik masuk.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |