Liputan6.com, Jakarta Zikir adalah amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam berbagai kondisi dan waktu, seorang Muslim dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah melalui kalimat-kalimat thayyibah. Salah satu bentuk zikir yang paling dikenal dan mudah diamalkan adalah tasbih. Bacaan tasbih tidak hanya ringan di lidah, tetapi memiliki nilai pahala yang sangat besar di sisi Allah SWT.
Tasbih berasal dari akar kata “sabbaha” yang berarti menyucikan. Dengan membaca tasbih, seorang Muslim mengakui dan memuji kesucian Allah dari segala sifat kekurangan. Oleh karena itu, kalimat ini bukan hanya pengulangan semata, tetapi merupakan bentuk ketundukan dan ketauhidan yang mendalam.
Liputan6.com akan mengulas bacaan tasbih, keutamaannya, serta bagaimana cara terbaik untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, Kamis (3/7/2025).
Bertasbih berarti menjauhkan segala sesuatu yang buruk dari Allah swt. Menjauhkan segala sesuatu yang tidak wajar untuk dipersembahkan kepada Allah swt. Baik zatnya, perbuatannya, maupun sifat-sifatnya.
Bacaan Tasbih Lengkap
Tasbih merupakan kalimat yang menyatakan keagungan dan kesucian Allah. Berikut beberapa bentuk bacaan tasbih yang umum diamalkan:
Bacaan Pendek
سُبْحَانَ اللهِ
Subhaanallaah
Artinya: Mahasuci Allah
Bacaan Panjang
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠﻪْ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠﻪْ ﻭَﻻ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪْ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺍَﻛْﺒَﺮْ
Subhanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
Artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar.
Bacaan Tasbih dan Tahmid
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ
Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil 'azhiim
Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung.
Keutamaan Bacaan Tasbih
Bacaan tasbih, yang merupakan ungkapan Subhanallah, bukan sekadar lafaz yang diucapkan oleh lisan, melainkan bentuk pengakuan dan kesadaran akan kesucian Allah SWT dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Dalam Islam, tasbih memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena mengandung makna teologis yang mendalam. Kalimat ini tidak hanya menyucikan Allah, tetapi juga mencerminkan penghambaan sejati seorang Muslim. Berikut beberapa di antaranya:
1. Menghapus Dosa
Salah satu keutamaan utama dari bacaan tasbih adalah kemampuannya untuk menghapus dosa-dosa, bahkan yang sebanyak buih di laut. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca ‘Subhanallah wa bihamdih, Subhanallahil ‘azhiim’ seratus kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan dihapuskan walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan tasbih dalam membersihkan hati dan amal seorang hamba.
2. Dicintai Allah
Tidak hanya itu, kalimat tasbih juga sangat dicintai oleh Allah SWT. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan:
“Dua kalimat yang ringan di lisan, berat dalam timbangan (amal), dan dicintai oleh Ar-Rahman: ‘Subhanallah wa bihamdih, Subhanallahil ‘azhiim.’”
Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “berat dalam timbangan” adalah bahwa zikir tersebut memiliki nilai pahala yang besar di sisi Allah pada hari kiamat. Ini memperlihatkan bahwa amalan yang ringan secara fisik bisa membawa pengaruh besar dalam timbangan amal jika dilakukan dengan ikhlas dan terus-menerus.
3. Kalimat yang Paling Dicintai Allah
Bacaan tasbih bersama tahmid, takbir, dan tahlil disebut dalam berbagai riwayat sebagai kalimat-kalimat yang paling dicintai oleh Allah SWT. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari Samurah bin Jundub RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar. Kamu tidak akan keliru jika memulai dari yang mana saja.” (HR. Muslim)
4. Tanaman Surga
Selain menjadi kalimat yang sangat disukai Allah, tasbih juga merupakan bagian dari tanaman surga. Sebagaimana diceritakan dalam hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa ketika beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim saat Isra’ Mi’raj, Ibrahim berkata:
“Beritahukanlah kepada umatmu bahwa surga itu baik tanahnya, tawar airnya, dan tanamannya adalah Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar.”
Imam Ibn Rajab Al-Hanbali dalam kitab Lathaif Al-Ma’arif menekankan bahwa zikir-zikir tersebut bukan hanya memperindah surga, tetapi juga merupakan bentuk investasi akhirat yang tak ternilai harganya.
Cara Mengamalkan Bacaan Tasbih
Mengamalkan tasbih tidak hanya dilakukan dalam kondisi tertentu, tetapi dianjurkan untuk menjadi bagian dari rutinitas zikir harian setiap Muslim. Namun, Rasulullah SAW telah memberi tuntunan khusus dalam berbagai riwayat sahih mengenai waktu dan cara mengucapkan tasbih agar bernilai lebih besar di sisi Allah SWT.
Salah satu momen utama untuk membaca tasbih adalah setelah salat fardhu. Dalam kitab Syarh Hisnul Muslim oleh Dr. Sa’id Al Qohtoni, dijelaskan bahwa terdapat enam cara sahih untuk mengamalkan zikir tasbih, tahmid, dan takbir pasca salat. Keenam cara ini berasal dari hadis-hadis Nabi SAW yang shahih dan saling melengkapi.
1. Cara Pertama
Membaca Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x, lalu ditutup dengan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.”
Dalam hadis Muslim no. 597, Rasulullah SAW bersabda bahwa amalan ini akan menghapuskan dosa, walaupun sebanyak buih di lautan.
2. Cara Kedua
Membaca Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, dan Allahu Akbar 34x. (HR. Muslim no. 596) Zikir ini disebut sebagai mu’aqqibat (pengiring) yang tidak akan membuat seseorang merugi jika dibaca setelah salat wajib.
3. Cara Ketiga
Menggabungkan kalimat “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar” masing-masing 33x.
Berdasarkan hadis Bukhari dan Muslim, cara ini diajarkan Rasulullah kepada para sahabat miskin agar bisa mengejar keutamaan amal orang kaya.
4. Cara Keempat
Membaca masing-masing kalimat 10x setelah salat. (HR. Bukhari no. 6329)
Zikir ini juga termasuk amalan unggulan untuk mengejar keutamaan amal dan menyeimbangkan kekurangan amal lainnya.
5. Cara Kelima
Membaca masing-masing 11x, sehingga totalnya 33x. (HR. Muslim no. 595)
6. Cara Keenam
Bacaan Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar masing-masing 25x. (HR. An-Nasa’i no. 1351)
Cara ini bersumber dari mimpi seorang sahabat Anshar yang kemudian dibenarkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam praktiknya, tidak ada satu cara yang paling utama secara mutlak. Dr. Sa’id Al Qohtoni menyarankan agar semua cara tersebut diamalkan secara bergantian. Dengan demikian, kita tidak hanya menjalankan sunnah Nabi SAW secara menyeluruh, tetapi juga menjaga keistiqamahan dalam berzikir.
Selain itu, ada waktu-waktu lain yang sangat dianjurkan untuk membaca tasbih:
- Saat menyaksikan kekuasaan Allah, seperti petir, angin kencang, atau fenomena alam lainnya. Ini berdasarkan praktik para sahabat dan ulama terdahulu yang menyatakan “Subhanallah” saat melihat sesuatu yang menakjubkan atau menakutkan.
- Ketika mengingat Allah SWT dalam kesunyian atau saat merasa khilaf dan lalai. Bacaan tasbih akan membawa hati kembali kepada fitrah.
- Saat menjelang tidur, sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada putri beliau, Fatimah Az-Zahra, agar membaca Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, dan Allahu Akbar 34x sebelum tidur (HR. Bukhari dan Muslim).
FAQ Seputar Bacaan Tasbih
1. Kapan waktu terbaik membaca tasbih?
Waktu terbaik adalah setelah salat fardhu, sebelum tidur, atau saat merasa tenang/gelisah sebagai bentuk mengingat Allah.
2. Apakah tasbih harus dibaca 33 kali?
Tidak harus. Terdapat beberapa versi berdasarkan hadis shahih. Semua versi memiliki keutamaan masing-masing.
3. Apakah boleh membaca tasbih tanpa alat bantu (tasbih)?
Boleh. Bahkan Rasulullah SAW menggunakan ruas jari untuk menghitung zikirnya.
4. Apakah perempuan yang sedang haid boleh membaca tasbih?
Boleh. Zikir seperti tasbih, tahmid, dan takbir boleh dibaca dalam kondisi haid karena tidak termasuk bacaan Al-Qur’an.
5. Apa perbedaan antara tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil?
- Tasbih: Subhanallah (Mahasuci Allah)
- Tahmid: Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
- Takbir: Allahu Akbar (Allah Mahabesar)
- Tahlil: Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)