Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, kesucian adalah bagian penting dari kehidupan spiritual seorang muslim. Tidak hanya saat hendak melaksanakan ibadah seperti salat, tetapi juga dalam menjaga kebersihan diri secara keseluruhan. Salah satu bentuk pensucian diri yang diwajibkan dalam kondisi tertentu adalah mandi junub, termasuk bagi wanita. Mandi junub bukan sekadar mandi biasa, tetapi merupakan mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar.
Khusus bagi wanita, mandi junub dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu yang secara syar’i mengharuskan dirinya kembali pada keadaan suci. Proses ini bukan hanya simbolis, melainkan juga ritual spiritual yang membawa ketenangan dan kesiapan menjalani ibadah. Dalam praktiknya, mandi junub memiliki tata cara, niat, dan doa khusus yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an, hadis Nabi, dan kitab-kitab fiqih.
Melalui artikel ini, Liputan6.com akan membahas lebih dalam mengenai penyebab wanita harus mandi junub, niat dan doa-doa yang dianjurkan, serta tata cara yang benar dalam menjalankannya menurut panduan ulama. Mari simak dengan seksama agar tidak ada kekeliruan dalam pelaksanaan ibadah penting ini, Kamis (3/7/2025).
Bagaimana apabila suami isteri dalam keadaan Junub dan bangun kesiangan apakah masih bisa melaksanakan Puasa.
Penyebab Wanita Wajib Mandi Junub
Mandi junub bagi wanita menjadi wajib ketika terjadi beberapa kondisi berikut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fiqh as-Sunnah li an-Nisa karya Abu Malik Kamal ibn Sayyid Salim:
- Keluarnya air mani dengan syahwat, baik saat tidur maupun terjaga.
- Bersetubuh, meskipun tidak terjadi ejakulasi.
- Berhentinya darah haid.
- Berhentinya darah nifas.
- Setelah melahirkan (wiladah).
- Masuk Islamnya seseorang.
- Kematian seorang wanita, di mana jenazahnya wajib dimandikan.
Semua hal tersebut termasuk dalam kategori hadats besar, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan mandi wajib atau mandi janabah (junub).
Perintah tentang mandi junub ditegaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Māidah ayat 6:
وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟
"Dan jika kamu junub maka mandilah." (QS. Al-Māidah: 6)
Bacaan Niat Mandi Junub Wanita
Niat mandi junub dibaca di dalam hati bersamaan dengan mulai menyiramkan air ke badan. Namun, berikut beberapa variasi niat sesuai dengan penyebabnya, sebagaimana dijelaskan dalam buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari oleh Muh Hambali,
1. Niat Mandi Junub karena Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْحَيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin haidhi lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan haid karena Allah Ta'ala."
2. Niat Mandi Junub karena Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ النِّفَاسِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin nifaasi lillaahi ta'aala Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan nifas karena Allah Ta'ala."
3. Niat Mandi Junub karena Wiladah (Melahirkan)
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin wilaadati lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan melahirkan karena Allah Ta'ala."
4. Niat Mandi Junub karena Janabah
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْجَنَبَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin janabati lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan janabah karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Junub Wanita Sesuai Sunnah
Mengutip buku Fiqh Ibadah karya Zaenal Abidin dan hadits riwayat Bukhari, Abu Dawud, serta Muslim, berikut langkah-langkah mandi junub wanita:
- Membaca Bismillah sebelum mandi.
- Membasuh najis atau kotoran pada tubuh jika ada.
- Berwudhu seperti akan salat.
- Membaca niat dalam hati bersamaan dengan menyiram air ke tubuh.
- Menyiram kepala tiga kali sambil memastikan air sampai ke pangkal rambut.
- Menyiram bagian kanan tubuh, lalu bagian kiri, masing-masing tiga kali.
- Menggosok seluruh tubuh dan memastikan tidak ada bagian yang luput, termasuk sela-sela dan lipatan.
- Tidak wajib membuka ikatan rambut, cukup membasahi hingga ke akar rambut.
- Menyelesaikan mandi seperti biasa, dan berwudhu kembali jika ingin salat.
Doa Setelah Mandi Junub
Setelah mandi junub, dianjurkan membaca doa berikut sebagaimana dilansir oleh NU Online:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan orang-orang yang bersuci."
FAQ Seputar Mandi Junub Wanita
1. Apakah mandi junub harus menggunakan sabun?
Tidak wajib. Sabun hanya untuk kebersihan fisik. Yang penting adalah niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.
2. Bolehkah mandi junub hanya dengan berendam?
Boleh, asal air mengenai seluruh tubuh, termasuk sela-sela rambut dan lipatan tubuh.
3. Apakah harus membuka rambut saat mandi junub?
Tidak wajib membuka ikatan rambut, tetapi wajib membasahi hingga ke akarnya (HR. Muslim, Abu Dawud).
4. Apakah mandi junub bisa dilakukan tanpa wudhu lagi untuk salat?
Jika wudhunya dilakukan sempurna saat mandi junub, tidak perlu wudhu lagi. Tapi sebagian ulama menyarankan untuk tetap berwudhu.
5. Apakah boleh mandi junub di malam hari?
Boleh, karena tidak ada batasan waktu untuk mandi junub. Yang penting tidak menunda kewajiban sampai masuk waktu salat berikutnya.